Share

Nyamuk Setelah Akad

"Kamu suka hadiahku?"

Usai sholat Maghrib, aku mendapat telepon dari Mas Nata.

Tak segera kujawab pertanyaanya. Mendadak canggung, seperti malu gitu aku mau mengakuinya.

Ya tentu aku suka dengan hadiahnya. Yang merupakan untuk pertama kali darinya.

"Itu hadiah pertama kalinya dariku." Meski pertanyaanya belum kujawab, ia kembali berucap.

"Namun bukan berarti untuk terakhir kalinya," lanjutnya lagi. Aku masih setia membungkam.

Entahlah, lebih suka mendengarkan suaranya saja. Suara yang begitu aku rindukan di setiap waktu.

"Nanti aku akan sering memberimu hadiah lagi. Maaf …."

"Untuk apa?" Kali ini aku bersuara. Sebab penasaran tiba-tiba Mas Nata bilang maaf padaku.

"Maaf aku baru tahu kalau kamu suka hadiah. Kupikir kamu lebih suka uangnya."

"Tidak. Maksudnya … ya awalnya aku memang butuh uang. Namun bukan berarti—"

"Iya aku tahu kau mencintaiku." Mas Nata menyela, tentu membuatku malu mendengar kebenaran itu.

Sesaat hening. Aku dan Mas Nata sama-sama terdiam.

"Sepertinya kita meman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status