Share

Kematian Airin

“Airin  ... Airin ... Dek! Kamu kenapa?” Andika menggoncang tubuh kurus adiknya.

Airin terlihat kejang, napasnya masih berbunyi, Andika memeluk tubuh adiknya, berkali-kali dia mencium kening dan tangan wanita itu. 

Intan yang melihat hal itu, segera menarik Andika. 

“Dik... hey!! Tenangin diri kamu. Airin butuh kamu, bimbing dia!”ucap Intan, tangannya mengelus kepala lelaki itu. 

“Tan, kita ke rumah sakit sekarang!” Andika berdiri, dia berniat untuk menyiapkan mobil. 

Langkahnya terhenti ketika tangannya di pegang oleh Airin, Andika berbalik. 

Dia melihat sang adik menatap dengan tersenyum. “Kak, jangan ti— ngg— alin,” ucap Airin dengan napas tersengal-sengal.

Intan berlalu meninggalkan Andika dan Airin, dia ke ruang tamu, mengambil Alquran dan kembali ke kamar. 

“Dik, baca ini, tuntun dia, kalau sudah waktunya semoga Airin perg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status