Share

Menyadap Suaminya Sendiri

bab 10.

"Selamat pagi Tuan," ucap orang-orang yang membungkukkan badannya, ketika Darwin memasuki halaman lobi kantornya. Siapapun yang bertemu dengan sosok Darwin, dia akan memberikan hormat sepenuhnya pada laki-laki itu.

Sang sekretarisnya mendekat, "Tuan, hari ini anda akan ada rapat bersama pimpinan dari kantor Robert Artaquez dari Portugal. Beliau sudah menanti di lokasi yang akan dikirimkan lewat email. Ini berkasnya," ungkap sekretaris itu. Berkata sambil berjalan mengikuti langkah kaki Darwin yang cepat.

Darwin pun segera mengambil tablet itu, dan membacanya.

"Batalkan!" katanya dengan sangat enteng.

"Tapi Tuan, bukannya bekerja sama dengan perusahaan ini adalah keinginan ayah mertua anda?" Mertua yang di maksud oleh sekretaris itu adalah, Hary Hartawan.

"Karena itu batalkan! Saya tidak mau repot. Cari alasan yang paling masuk akal!" jelas Darwin, kemudian dia mengembalikan tablet itu dam segera masuk ke dalam pintu lift yang sudah terbuka.

Wajahnya begitu dingin, namun tegas saat menolak kerjasama itu.

"Acara nanti malam jam berapa?" tanya Darwin kemudian.

"Setengah delapan malam Tuan."

"Baiklah!" 

**

"Designer Marquesa Azaguele adalah yang tersulit namun terbaik. Bagaimana bisa kamu mendapatkan desain gaun dari dia? Apa kamu mempermainkan aku?" tanya Maureen seperti mengintimidasi Clara. Namun perempuan muda itu tetap tenang dan menjawab pertanyaan Maureen dengan santai.

"Benar, tapi ketika saya belajar fashion di sana, saya beberapa kali membantu beliau saat ditunjuk menjadi asisten sementaranya, dengan sebagai imbalan, beliau berjanji membuatkan saya gaun pesta terbaik. Saat itu saya hanyalah hanya wanita rendahan, dan rasanya tidak pantas menerima desain baju darinya. Ternyata, alasan saya menolak beliau saat itu karena pada akhirnya andalah yang menjadi pemilik gaunnya," jawab Clara.

"Oh ya? Kamu tahu sekali cara menyenangkan hati seseorang. Baiklah, buktikan jika ucapan mu bukan omong kosong belaka, buat saya terkesan di hari anniversary pernikahan saya dan Darwin. Bagaimana? Kamu berani?"

"Siap Nyonya, saya akan memberikan gaun terbaik untuk hari penting itu." 

'Akhirnya, kamu masuk juga dalam perangkap ku! Nikmatilah detik-detik kehancuran itu Nyonya Maureen. Akan ku ambil semua yang seharusnya bukan milikmu.' Clara tampak bahagia dan sedang menari dalam hatinya.

"Sekarang kalau kamu mengerti fashion, tolong carikan baju yang pantas saya kenakan malam ini!"

"Baiklah, saya akan berkeliling dulu untuk mencari yang pas."

"Silakan!" ujar Maureen dan membiarkan Clara berkeliling galeri untuk mencari pakaian paling pantas.

"Ini nyonya, setelan jas berwarna merah maroon ini sangat menawan. Setiap yang melihat Nyonya, mereka semua akan takut dan tidak berani menatapnya sedikitpun. Sepatu berwarna coklat tua ini juga sangat pas untuk kaki nyonya. Lekukan dan bulu halusnya tidak akan menyakiti kaki Nyonya."

Clara menyerahkan setelan baju itu dan kedua sepatu cantik sebagai pilihannya

"Cantik! Aku suka dengan baju dan sepatu ini. Tolong siapkan mereka untuk aku pakai nanti malam. Aku ingin menjadi yang paling mempesona apalagi ada suamiku," ungkapnya penuh keyakinan.

Dia rupanya tidak sabar untuk berinteraksi dengan orang-orang nanti malam, mendengar pendapat mengagumkan untuknya adalah hal yang paling dia nantikan.

"Nyonya, ponsel Tuan berjalan ke arah ini. Mohon dilihat!" 

Tak lama di antara mereka, hadir seorang yang biasa disebut sekretaris datang dan membawakan sebuah tablet digital yang menunjukkan sebuah tempat pelacakan lokasi.

"Ke sana lagi? Aku penasaran seperti apa tempat yang sering didatangi Darwin. Sudah memusnahkan wanita itu?"

"Sudah, ayah Nyonya sudah membereskan masalah itu hingga tidak ada jejaknya yang dapat menganggu reputasi Tuan Darwin," terang sekretarisnya.

"Bagus lah! Dasar jalang!" umpat wanita penuh ambisi itu.

Sementara, Clara masih asyik memilih tas untuk dikenakan Maureen agar menunjang tampilan maksimalnya nanti malam. Tapi sebetulnya, Clara juga sedang serius mendengarkan semua yang diucapkan oleh Maureen dan sekretarisnya.

'Menyadap? Jadi apakah Maureen sendiri curiga sesuatu terhadap suaminya? Apakah terdapat rahasia besar antara dirinya?'

Lantas teman, rahasia apakah yang ada pada pasangan suami-istri tersebut?

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status