Share

Tentang Teh Mela

Aku melangkah ke rumahku setelah mengucapkan terima kasih kepada Mas Ragil yang sudah mengakui kalau dia adalah calon suamiku.

“Dek Mina! Kamu marah?” katanya sambil mengiringi langkahku.

Aku menoleh padanya kesal, “Nggak! Nggak marah!”

“Tapi kok cemberut begitu bilang terima kasihnya?” tanyanya semakin membuatku kesal.

“Mas! Ingat, ya! Kita ini belum sah! Jadi, jangan sok-sokan ikut campur urusan aku, apalagi buat nurutin kemauan kamu, Mas! Oke?”

“Maksud aku itu baik, Dek! Biar laki-laki itu nggak deketin kamu terus!” katanya membela diri.

“Mas! Aku tuh cuman nggak suka aja, caranya, tiba-tiba datang, tiba-tiba ngomong begitu, siapa yang nggak kesel coba? Aku kan jadi nggak enak, Mas!”

Waktu aku berbicara seperti itu dan kami bertatapan, kulihat sinar matanya sangat menunjukkan kesedihan. Oh aku menjadi merasa bersalah sekali.

“Maaf, ya, Dek!”

Meskipun aku kasihan, tapi aku tidak menggubris ucapannya itu, lalu masuk begitu saja dan menutup pintu serta menguncinya lagi. Setel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status