Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik

Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik

Oleh:  Rianoir  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
24 Peringkat
159Bab
16.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ian Herlambang, seorang pemilik kedai makanan kecil memiliki tunggakan pembayaran sewa. Pemilik properti memberi tenggat waktu seminggu untuk membayar, atau Ian harus menutup kedainya dan mencari tempat lain. Tidak memiliki uang sepeserpun, Ian mulai putus asa. Akan tetapi, sebuah kotak misterius yang ditinggalkan di depan pintu kamar kost-nya, membuat Ian mendapatkan Sistem Kaya Tujuh Turunan. [Ding!] [Selamat Host, Anda telah berhasil Check-In] [Anda menerima uang Rp. 100.000.000] [Uang tersebut secara otomatis masuk ke rekening Anda] Tanpa Ian sadari, ia telah masuk ke dalam pusaran konspirasi yang melibatkan Sistem misterius miliknya. Siapa yang memberikan Ian Sistem? Dan apa tujuan mereka? Saksikan kisah Ian membongkar semua misteri dan menjadi orang paling kaya di dunia! ig: @rianoir.author

Lihat lebih banyak
Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Trisha
Di tunggu sampai 200 chp...
2024-02-27 13:39:55
2
user avatar
Young Lady
cerita yg unik dan bikin penasaran, semangat updatenya!
2024-01-25 17:57:46
2
user avatar
Noviyadep
Seruuuuuu banget. Aku juga mau dong dapat rezeki nomplok kayak gitu. Hua!
2024-01-22 16:05:08
2
user avatar
Amea81
keren jadi kaya cuma satu klik doang, ayo Ian balas orang2 yang meremehkan kamu
2024-01-22 15:33:46
1
user avatar
Nafta
Ceritanya seru, bikin penasaran banget jadi nggak bisa berhenti baca. Ditunggu terus update-nya, thor! Semangat!
2024-01-21 11:20:37
3
user avatar
Rosemala
semangat kak
2024-01-19 17:54:26
2
user avatar
Komalasari
Seru, Kak. Lanjut
2024-01-19 07:17:48
2
user avatar
Ayaya Malila
keren banget ini alurnya, anti mainstream, seru dan ga ngebosenin. lanjut dong thoor
2024-01-19 06:11:07
2
user avatar
Kerry Pu
lanjut Thor. ceritanya seru
2024-01-19 03:16:13
2
user avatar
Kerry Pu
wuih, keren. semangat thor
2024-01-19 03:12:53
1
user avatar
Maia82
Seru ceritanya, seandainya nemu benda kaya begitu
2024-01-18 22:27:03
1
user avatar
QIEV
Ngena. Komplit, ada lucu, bikin penasaran dan wow. Maaf Ian, mommy ikut ngakak haremnya nol xixixi
2024-01-18 22:16:50
2
user avatar
Hannfirda
Baru awalannya aja udah bikin penasaran kak, vote dan bintang buat kamu nih! Semangat kak^^
2024-01-18 21:57:34
1
user avatar
Fazluna
Ceritanya bagus Kak, semangat Kak
2024-01-18 20:15:44
1
user avatar
Rika Jhon
Menarik dan bagus, semangat
2024-01-18 17:11:12
1
  • 1
  • 2
159 Bab
Bab 1 - Prolog
Dalam keheningan kamar kost yang sempit dan berantakan, suara wanita paruh baya yang kasar dari sisi lain telepon terdengar seperti guntur. "Saya tidak mau tahu! Pokoknya, jika kamu tidak segera menyelesaikan pembayaran sewa dalam waktu satu minggu, maka kamu harus angkat kaki dari bangunan saya!" ucap wanita itu dengan nada yang tajam dan dingin.Ian, sosok pria tampan berusia 25 tahun itu, dengan rambut hitamnya yang dipiyak ke kanan, tampak seperti patung. Ia berdiri di tengah kamar kostnya yang berantakan, dengan telepon di tangan dan ekspresi kosong di wajahnya. Ia tampak terpaku, seolah-olah dirinya tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.Ian menutup sambungan telepon dengan perlahan, seolah-olah berusaha memahami apa yang baru saja terjadi. Wajahnya tampak kosong, seolah-olah dia baru saja kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Kedai makanan kekinian yang dibukanya dengan penuh semangat dan harapan, kini terancam tutup permanen. Ini adalah kedai yang dibuka denga
Baca selengkapnya
Bab 2 - Hadiah Fantastis
Setelah beberapa saat, rasa sakit yang membelenggu kepalanya akhirnya mereda. Ian menghela nafas lega saat ia merasa sedikit lebih baik. Namun, ketika ia membuka matanya, ia langsung terkejut dengan apa yang terjadi. Di depannya, melayang di udara, ada sebuah panel hologram berwarna biru yang tampak begitu nyata. Ian bisa melihat dengan jelas berbagai abjad yang membentuk informasi-informasi asing tertulis dengan rapi. ______________________________________Nama: Ian Herlambang Tinggi: 175 cm Aset: Tidak Ada Tabungan: Rp 50.000 Harem: Orang miskin seperti Anda tidak perlu memikirkannya Kemampuan: Tidak ada Check-In Hari Ini: Belum Level Sistem: 1 ______________________________________“Ini?” Ian memperhatikan panel hologram yang melayang di depannya dengan penuh keheranan. Tanpa ragu, ia mencoba menyentuh panel tersebut, namun tangannya malah menembusnya seolah-olah semua yang ada di depannya hanyalah ilusi semata. Tiba-tiba, sebuah suara misterius yang terdengar seperti su
Baca selengkapnya
Bab 3 - Naik Becak Motor
“Sial, aku hanya punya uang 50 ribu rupiah saja! Sedangkan perjalanan ke Galaxy Lake menggunakan ojek online memerlukan biaya 56 ribu!” keluh Ian dengan kesal saat melihat biaya yang ditampilkan pada aplikasi ojek online. Ian lalu menghela nafas dan berkata seraya melihat becak motor miliknya yang terparkir di halaman Kost. “Baiklah, sepertinya aku hanya bisa menggunakan becak motorku.” Ian memang tidak memiliki kendaraan lain selain becak motornya. Ia biasa menggunakannya untuk berbelanja bahan-bahan makanan yang akan diolah menjadi masakan di kedainya. Dengan becak motornya itu, Ian berhasil mencapai perumahan Galaxy Lake dalam waktu hampir dua jam. Laju becak motor tidaklah cepat, hanya kurang dari 50 km/jam, yang tentunya sangat lambat. Jadi wajar saja, butuh waktu yang lama untuk tiba di Galaxy Lake. Galaxy Lake adalah perumahan paling elit di Surabaya. Mereka memiliki keamanan yang sangat ketat. Oleh karena itu, ketika Ian tiba di pintu gerbang perumahan, satpam yang sedang
Baca selengkapnya
Bab 4 - Check-In Hari Kedua
Ditemani suara kicauan burung yang merdu, matahari mulai menampakkan diri di ufuk timur. Ian, yang sebelumnya tenggelam dalam mimpi, seketika terjaga. Matanya terbuka lebar, menatap jam dinding yang jarum pendeknya masih menunjuk angka lima. Ia menoleh ke sekeliling, memandangi setiap sudut ruangan yang mewah dan luas. Dengan senyum lebar, ia bergumam, "Ini bukan mimpi. Aku benar-benar berada di rumah mewahku sendiri yang berharga 275 miliar!"Dengan semangat yang baru saja naik, Ian segera bangkit dari tempat tidurnya. Ia berjalan menuju kamar mandi, merendam dirinya dalam bathub hangat yang berisi busa beraroma lavender. Sementara itu, alunan musik lembut mengalir dari speaker tersembunyi, menambah suasana yang sudah sempurna. Ah, betapa indahnya menikmati hidup dengan cara ini.“Tinggal di rumah besar seperti ini sendirian terasa sangat sepi. Andai saja aku punya pacar, mungkin aku bisa mengajaknya tinggal bersamaku.” Saat mengucapkannya, bayangan wanita cantik berambut panjang ya
Baca selengkapnya
Bab 5 - Gacha
Hari ini adalah hari Minggu, di mana tradisi kerja bakti di hari libur sudah menjadi kebiasaan warga sekitar. Banyak warga sekitar yang keluar dan membersihkan lingkungan sekitar. Namun, kehadiran mobil Pagani Zonda HP Barchetta milik Ian memicu kehebohan. Baik para bapak maupun ibu-ibu terpesona oleh keindahan mobil tersebut."Wow! Mobilnya sungguh indah!" seru salah seorang bapak."Itu pasti mobil yang sangat mahal. Tapi aku belum pernah melihat model seperti itu sebelumnya," tambah bapak yang lain."Kalau dilihat dari logonya, sepertinya itu mobil Pagani. Aku tidak pernah menyangka bahwa Ian memiliki mobil sekelas itu," kata seorang wanita paruh baya.Seorang ibu-ibu dengan make-up tebal tampak antusias melihat monil Iann. "Aku tidak tahu kalau Ian sebenarnya kaya. Aku harus memperkenalkannya pada anak gadisku!"Sementara itu, Ian telah masuk ke dalam rumah kostnya dan mulai mengemas barang-barangnya, memasukkannya ke dalam mobil. Meskipun bagasi mobil Pagani Zonda HP Barchetta tid
Baca selengkapnya
Bab 6 - Misi Darurat
Tanpa banyak penjelasan, Ian dengan cepat mengeluarkan kunci mobil berlogo Pagani dari saku celananya. Dengan satu tekanan pada tombol pembuka kunci pintu mobil, alarm mobil itu langsung berbunyi dengan keras. Cahaya lampu mobil Pagani Zonda HP Barchetta berkedip, menciptakan tampilan yang indah namun mengagetkan. Orang-orang yang sebelumnya mengerumuni mobil biru metalik itu tercengang. Mereka secara bersamaan menoleh ke sekeliling, mencari sumber suara dan cahaya yang tiba-tiba. Namun, pandangan mereka segera tertuju pada Ian yang masih memegang kunci berlogo Pagani di tangannya. Kedua wanita yang tadi mengusir Ian, tampak canggung saat menyadari bahwa Ian adalah pemilik asli dari mobil sport mewah itu. Meskipun situasi sebelumnya cukup tidak mengenakkan, Ian tidak membiarkan amarah menguasai dirinya. Sebaliknya, ia memancarkan senyum yang elegan dan mempesona pada kedua wanita tersebut. Pesona dan ketampanan Ian seketika membuat orang-orang di sekitarnya terpesona. Mereka memberi
Baca selengkapnya
Bab 7 - Sekarat
"Tapi ..." Kata-kata Risky tergantung di udara, wajahnya penuh dengan kerutan pertanyaan dan keraguan.Iqbal menangkap keraguan itu, senyum tipisnya berkedut di ujung bibirnya. Ia merespon dengan suara yang lembut namun penuh keyakinan, "Jangan khawatir, Bu. Saya yang akan menanggung semua ini." Iqbal berhenti sejenak, menatap Risky dengan tatapan yang meyakinkan. "Saya bahkan akan menambah imbalannya menjadi 500 juta, bagaimana?"Penawaran Iqbal, dengan jumlah yang begitu besar, membuat hati Risky bergetar. Dia datang hari ini dengan niat untuk mengintimidasi Ian, bukan untuk berkelahi. Tapi, tawaran Iqbal, dengan janji uang dan jaminan tanggung jawab, membuatnya merasa seolah-olah dia sedang berdiri di tepi jurang, tergoda untuk melangkah maju.Setelah berpikir sejenak, Risky tersenyum lebar, matanya berkilauan dengan keserakahan yang tak tersembunyikan. "Anak-anak," katanya, suaranya penuh dengan janji. "Hajar pria tampan itu! Aku akan memberi kalian masing-masing 100 juta!"Dua pr
Baca selengkapnya
Bab 8 - Berdarah Dingin
“Huh?" kedua pria berbadan kekar itu terkejut saat melihat Ian tiba-tiba membuka matanya dan kembali berdiri. Tubuhnya tertutup darah segar dan luka memar, memberinya penampilan yang mirip dengan zombie yang baru saja bangkit dari kematian. Tatapannya yang tajam dan tanpa emosi menusuk kedua pria itu, membuat bulu kuduk mereka berdiri tegak.Tak mampu menahan tatapan Ian yang penuh ancaman, salah satu pria berbadan kekar dengan cepat kehilangan kendali dirinya. Dengan marah, dia melepaskan kata-kata kasar, "Jangan pernah menatapku seperti itu, sampah!" seraya melancarkan pukulan berat ke arah wajah Ian.Namun, dengan keajaiban yang tak terduga, tangan kanan Ian dengan cepat menangkap kepalan tangan yang meluncur ke arahnya. Ekspresi pria itu berubah menjadi terkejut, matanya melebar. Dengan suara yang hampir tak terdengar, dia bisik dengan penuh ketidakpercayaan, "Tidak mungkin ..."Dengan kekuatan yang luar biasa, Ian mengunci tangan pria berbadan kekar tersebut dalam cengkeramannya
Baca selengkapnya
Bab 9 - Satu Miliar
“Ugh!” Ian terbangun dengan jeritan hening, matanya terbuka lebar menatap langit-langit yang asing. Langit-langit putih polos dengan lampu putih yang berpendar lembut, memberikan cahaya yang cukup untuk melihat sekeliling. Rasa sakit yang menusuk-nusuk merambat di seluruh tubuhnya, membuatnya merasa seolah-olah ia baru saja berlari maraton tanpa henti.“Apa yang sebenarnya terjadi? Di mana ini?” gumamnya lemah.Ia mencoba mengumpulkan kekuatan untuk melihat sekeliling. Ruangan itu berbau steril, aroma khas rumah sakit yang tidak bisa ia lupakan. Dinding-dinding putih bersih, jendela besar dengan tirai putih yang ditarik rapat, dan suara mesin monitor jantung yang berdetak secara teratur, semuanya menunjukkan bahwa ia berada di sebuah kamar rumah sakit.Di sisi kirinya, sebuah tiang infus berdiri tegak, dengan selang yang menjulur ke tangan kirinya. Cairan bening mengalir perlahan, memberikan hidrasi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. Di seberang tempat tidur, sebuah kursi panjang b
Baca selengkapnya
Bab 10 - Ingatan Iqbal
“Sistem, apakah uang satu miliar itu adalah aset dari orang bernama Iqbal?” tanya Ian yang masih terkejut.[Ding!][Selamat Host, Anda telah berhasil menyelesaikan Misi Darurat Tingkat C: Eliminasi Iqbal Kartono][Anda telah mendapat properti di Jalan Residen Sudirman 40 Surabaya][Anda telah mendapat semua aset Iqbal Kartono seperti: uang senilai 1,3 miliar, mobil Aston Martin Rapide S, rumah di kawasan Sutra Land Surabaya Barat, dan Sistem Cashback 200%] [Anda mendapat ingatan hidup Iqbal Kartono, apakah Anda ingin menontonnya?]Ian menelan ludah, mencoba mencerna semua informasi yang baru saja dia terima. Tapi ada satu hal yang membuatnya bingung. "Ingatan hidup Iqbal Kartono? Apa maksudnya?" tanyanya, alisnya berkerut dalam kebingungan.[Anda akan paham setelah melihatnya sendiri]Karena Ian juga sedang menganggur dan tidak bisa melakukan apa-apa dengan tubuhnya yang sekarang, Ian akhirnya memilih untuk menontonnya. Begitu ia memberi perintah pada sistem, seketika itu juga, kamar
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status