LOGINKeyla mengurus dirinya sendiri dan berusaha tidak terlihat oleh majikan sang ibu. Dia mencari informasi tentang kampus yang telah menerimanya. Gadis cerdas itu tidak kesulitan untuk diterima di universitas ternama. Baru beberapa bulan kuliah sudah mendapatkan prestasi yang membanggakan.
“Aku harus mendapatkan pekerjaan paruh waktu seperti menjadi guru private atau bekerja di café agar tidak meminta uang kepada ibu.” Keyla membuka laptop dan mencari informasi tentang pekerjaan paruh waktu yang bisa dikerjakan oleh seorang mahasiswi.
“Aku menguasai beberapa Bahasa asing dan ini akan sangat berguna.” Keyla mengirim lamaran secara online. Gadis itu menampilkan kelebihan dan prestasi yang dimilikinya.
“Selesai. Aku akan menunggu panggilan kerja.” Keyla menghempaskan tubuh di atas kasur dan tersenyum penuh keyakinan.
Ponsel Keyla berdering. Dia mendapatkan panggilan untuk interview di sebuah club malam.
“Halo,” salam Keyla segera duduk.
“Apa dengan Nona Keyla?” tanya wanita di seberang.
“Ya,” jawab Keyla.
“Silakan datang ke club pada pukul delapan malam untuk interview. Jika Anda layak akan langsung bekerja,” ucap wanita itu.
“Baik. Terima kasih.” Keyla sangat senang.
“Dunia malam tidak seburuk yang dibayangkan. Aku bekerja sebagai pelayan. Aku juga bisa bersih-bersih.” Keyla tersenyum.
“Nenek, doakan aku dari surga.” Keyla menatap langit kamarnya.
“Keyla. Waktu makan malam.” Yanti mengetuk pintu kamar Keyla.
“Iya, Bu.” Keyla dengan cepat beranjak dari kasur dan membuka pintu.
“Kamu makan di sini saja.” Yanti memberikan sepiring nasi lengkap dengan lauk pauk dan sayuran. Gadis itu tidak bisa menambah lagi. Itu adalah porsi untuk dirinya lebih atau pun kurang.
“Iya, Bu. Terima kasih.” Keyla mengambil piring yang terisi penuh dari tangan Yanti.
“Bu, malam ini aku mulai kerja,” ucap Keyla.
“Bagus. Ingat untuk tidak terlihat oleh penghuni rumah,” tegas Yanti meninggalkan Keyla.
“Iya, Bu.” Keyla mengangguk.
Keyla segera makan. Dia harus bersiap untuk pergi ke club pusat kota.
“Hah!” Keyla melihat ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada orang yang akan melihatnya. Berjalan cepat menuju persimpangan agar bisa mendapatkan angkutan umum.
“Untunglah tidak terlambat.” Keyla menaiki bus.
Sebuah mobil mewah masuk ke dalam area Garden Phonex. Kai sang majikan baru pulang dari perusahaan untuk makan malam.
“Kenapa bus itu berhenti di sini?” tanya sopir.
“Tidak biasanya.” Asisten melirik pada Kai yang pejam dan melihat bus hijau yang telah pergi.
“Apa itu mobil majikan ibu?” Keyla melihat mobil mewah berwarna hitam pekat bergerak cepat hingga menghilang.
Mobil bus berhenti di halte. Keyla turun dan berjalan cepat menuju club yang berada tidak jauh dari lokasinya.
“Permisi.” Keyla mengetuk pintu yang terbuka dan seorang wanita langsung melihat ke arahnya.
“Apa kamu Keyla?” tanya wanita itu memperhatikan gadis cantik dan imut dengan bola mata bulat sempurna. Wajah oval dan hidung mancung yang kecil. Bibir mungil, tetapi penuh. Paduan yang benar-benar sempurna.
“Dia jauh lebih cantik dari fotonya. Padahal wajah itu tidak ada polesan makeup sama sekali. Tidak ada aura menggoda, tetapi sangat menarik.” Wanita itu tersenyum. Dia mengagumi Keyla yang sudah sangat mempesona dari pertama jumpa.
“Masuklah!” perintah manager club.
“Silakan duduk,” ucap wanita itu.
“Terima kasih.” Keyla menarik kursi dan duduk di depan manager.
“Kamu akan mendapatkan banyak pekerjaan paruh waktu dengan kemampuan yang kamu miliki.” Bai Li tersenyum. Dia bisa melihat daya tarik dan kelebihan Keyla yang sangat berharga.
“Terima kasih,” ucap Keyla bahagia.
“Ini peraturan club dan tugas pertama kamu. Itu pakaian pelayan.” Bai Li menunjukkan pakaian yang ada di sofa.
“Mey,” sapa Bai Li.
“Iya, Nyonya.” Mey segera masuk.
“Ajari Key!” perintah Nyonya Bai.
“Baik. Nyonya. Ayo Key.” Mei membawa Keyla keluar. Mereka pergi ke ruangan khusus pelayan wanita.
“Ganti baju kamu. Kita akan bekerja bersama. Malam ini ada tamu Istimewa. Kamu harus hati-hati. Semua orang takut melayani mereka, tetapi kita beruntung bisa melayani tamu VIP karena mereka sangat sopan dan tidak akan menyentuh kita,” jelas Mei menutup dan mengunci pintu.
“Oh.” Keyla melepas pakaian di depan Mey.
“Tubuh kamu seksi sekali, Key.” Mei kagum melihat bentuk tubuh Keyla.
“Tidak juga.” Keyla dengan cepat mengenakan pakaian pelayan berwarna putih dan hitam lengkap dengan pita putih di rambutnya yang dikuncir tinggi.
“Wah! Imut sekali. Kamu seperti gadis kecil yang belum cukup umur.” Mey mencubit pipi Keyla.
“Ah!” Keyla tersenyum. Dia mengusap pipinya yang merah karena dicubut Mey.
“Ayo cepat. Kita rapikan ruangan.” Mey dan Keyla pergi menuju ruangan VIP khusus tamu Istimewa.
“Mewah sekali.” Keyla benar-benar terkejut melihat ruangan yang luas dan mewah. Ada beberapa botol minuman di atas meja dan gelas cantik tersusun rapi.
“Mereka datang.” Mey menarik tangan Keyla menuju pintu untuk menyambut tamu.
“Selamat datang,” ucap Mey dan Keyla. Dua gadis itu membungkuk.Seorang pria tampan dengan tubuh tinggi dan wajah tegas masuk ke dalam ruangan ditemani sang asisten bernama Yibo.
“Silakan, Tuan.” Yibo yang mempersilakan Kai untuk duduk. Dia segera menerima panggilan ketika ponselnya berdering.
“Tuan. Penerjemah kita tidak bisa datang. Dia mengalami kecelakaan dalam perjalanan kemari,” ucap Yibo.
“Apa?” Kai yang baru duduk segera berdiri.“Hah!” Keyla sangat terkejut hingga menumpahkan minuman dari tangannya.
“Maaf.” Keyla mengambil tisu dan mengelap meja yang basah. Rok yang dikenakan pun terkena tumpahan minuman berwarna merah.
“Bawa dia keluar!” perintah Kai dengan marah menatap tajam pada Keyla.“Maaf, Tuan.” Mey segera membawa Keyla keluar dari ruangan VIP.
“Cari perjemah!” perintah Kai.
“Tidak sempat lagi, Tuan. Tamu dari Spanyol sudah dalam perjalanan kemari,” ucap Yibo.
“Apa aku harus membatalkan janji ini dan kehilangan kontrak triliunan?” Kai menatap tajam pada Yibo.
“Seharusnya aku mencari sekretaris yang menguasai banyak Bahasa,” tegas Kai.
“Membuat emosi saja.” Kai melihat tumpahan minuman mahal di atas meja.
“Kenapa mereka mengirim pelayan baru?” Kai kembali duduk di sofa.
“Saya akan mencari penerjemah.” Yibo segera keluar dari ruangan.
Yibo menghubungi rekan-rekannya untuk mendapatkan penerjemah dengan cepat. Pria itu menawarkan bayaran yang sangat tinggi.
“Tidak ada yang bisa.” Yibo terlihat putus asa. Dia sudah berusaha semaksimal mungkin.
“Bagaimana ini? Jika tidak mendapatkan penerjemah, maka kontrak kerja dipastikan akan batal karena tidak bisa berkomunikasi.” Yibo sangat gelisah.
“Apa aku temui pemilik club? Mungkin mereka punya karyawan yang menguasai Bahasa spanyol.” Yibo menatap layar ponsel.
“Aku sudah menghubungi universitas Bahasa. Tidak ada yang berani mengambil Bahasa spanyol karena terlalu sulit.” Yibo berjalan pergi ke ruangan Nyonya Bai. Dia hanya berharap mendapatkan penerjemah di club Viva.
Keyla mengenakan gaun putih panjang menyapu lantai dengan belahan sampai lutut. Rambut pendeknya dibiarkan tergerai dengan jepit Mutiara di selipkan di kiri kanan atas telinga. Wanita muda itu benar-benar cantik dan mempersona. Terlihat Anggun, tetapi energik.“Aku benar-benar tidak ingin datang kemari,” ucap Keyla ketika pintu mobil dibuka.“Jangan menjauh dariku. Tangan kita harus terus berpegangan.” Kai menggengam tangan Keyla. Menyatukan jari-jari mereka.“Hhhh!” Keyla menghembuskan napas dengan kasar.“Apa harus begitu?” tanya Kai.“Ya. Ini benar-benar berat,” jawab Keyla tanpa ragu.“Gadis ini.” Kai tersenyum.Keyla dan Kai turun bersama dari mobil. Mereka langsung menarik perhatian semua orang yang hampir tidak lagi mengenal Keyla dengan rambut barunya.“Siapa wanita itu? Wajahnya tidak asing,” ucap para tamu undangan.“Apa perempuan baru yang menjadi pendamping Tuan Kai?” Ada begitu banyak pertanyaan dan Keyla menjadi pusat perhatian.“Eh, bukankah itu si penerjemah yang pernah
Kai memberikan undangan kepada Keyla. Pria itu sangat ingin memamerkan gadisnya kepada semua orang bahwa dirinya sudah menikah.“Apa ini?” tanya Keyla.“Undangan pesta di perusahaan Yasmin,” jawab Kai.“Apa Anda mau datang?” Keyla membuka undangan.“Aku harus datang karena ada kerja sama dan juga pembatalan perjanjian pertunangan dengannya,” jelas Kai. “Okay.” Keyla meletakkan undangan di atas meja.“Kamu akan ikut denganku,” tegas Kai memperhatikan Keyla.“Aku tidak mau,” tolak Keyla tanpa ragu.“Kenapa?” tanya Kai.“Apa Anda lupa bahwa aku pernah dibius dan diculik?” Keyla menatap Kai. “Itu kesalahanku yang tidak akan terulang lagi. Kamu harus selalu berada di sisiku.” Kai memegang tangan Keyla.“Aku tidak mau,” tegas Keyla menarik tangannya. “Key, aku butuh kehadiran kamu di pesta itu.” Kai menatap Keyla. “Sekali ini saja. Apa bisa?” tanya Kai.“Aku tidak mau.” Keyla masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Dia benar-benar trauma dengan pesta.“Keyla, kamu adalah alasanku menola
Helikopter mendarat di atam rumah utama. Keyla dan Kai turun bersama. Keduanya langsung menuju villa kaca.“Bersihkan diri kamu!” perintah Kai.“Hah!” Keyla bingung. Dia tidak merasa kotor.“Pria itu memeluk kamu. Buang semua pakaian ini.” Kai melihat Keyla dari atas hingga bawah. “Setelah itu obati luka,” tegas Kai. “Baiklah.” Keyla pergi ke kamarnya.“Aku sangat ingin menghancurkan Chen, tetapi tidak bisa karena pria itu memiliki anak kecil yang disayang Keyla. Aku tidak mau istriku membenciku.” Kai masuk ke kamar mandi.“Aaah. Sakit juga gigitan anak kecil ini.” Kai membersihkan diri.Keyla keluar dari kamar dan melihat Kai yang sudah duduk di ruang tengah. Ada kotak obat yang terbuka di atas meja.“Duduklah!” perintah Kai.“Mm.” Keyla yang mengenakan dress putih duduk di samping Kai.“Aku lihat.” Kai menarik tangan Keyla dan melihat luka bekas borgol.“Nakal,” ucap Kai mengobati luka Keyla.“Kamu juga terluka.” Keyla menyentuh pipi Kai yang sedikit bengkak.“Sedikit saja. Pria it
“Keyla, rambut pendek ini membuat kamu semakin seksi.” Chen memegang leher Keyla yang jenjang dan terlihat jelas karena rambut yang sudah dipotong di atas pundak.“Tuan, aku mohon. Lepaskan aku!” Keyla berusaha beranjak dari perlukan Chen. Satu tangan pria itu menahan di pinggang dan tangan lain pada leher Keyla. Wajah mereka benar-benar sangat dekat. Hidung yang mancung hampir bersentuhan. Hembusan napas hangat dapat dirasakan dari mulut yang terbuka.“Aku sudah jatuh cinta pada kamu, Keyla. Jangan tolak aku.” Chen akan mencium bibir Keyla, tetapi terhenti karena angin kencang yang tiba-tiba datang.“Hah!” Keyla dan Chen terkejut. Tirai dan tabir putih melayang. Dedauan berterbangan. “Siapa yang datang?” Chen melihat sebuah helicopter mendarat di atap.Kai turun dari helicopter dan matanya langsung melihat pada Chen yang memeluk Keyla. Wajah dan mata pria itu langsung merah. Dia mengepalkan tangan karena marah.“Keyla!” teriak Kai menarik tangan Keyla dengan kuat sehingga terlepas da
Kai duduk di balik computer. Dia masih mencari lokasi Keyla. Pria itu hampir menggila karena kehilangan istri tercinta.“Kenapa Keyla sangat suka hilang? Kenapa gadis ini selalu jadi korban penculikan?” Kai menatap tajam pada Yibo.“Tuan. Lokasi terakhir di villa milik Chen sebelum gelang kaki dibuang.” Yibo mempelihatkan titik rekaman perjalanan gps dari gelang kaki Keyla.“Chen! Hancurkan perusahaan pria itu! Dia berani menculik istriku,” tegas Kai.“Tuan Chen tidak tahu bahwa Anda dan Non Keyla sudah menikah,” ucap Yibo.“Non Keyla saja tidak tahu,” gumam Yibo.“Diam,” bentak Kai kesal. Dia tidak sedang ingin bercanda. Pria itu takut istrinya disentuh pria lain.“Dengar, Yi. Keyla masih perawan. Aku saja belum berani menyentuhnya,” tegas Kai. “Apa?” Yibo terkejut.“Apa Anda tidak normal?” tanya Yibo.“Aku sangat normal, Yi. Aku sudah hampir gila menahan diri untuk tidak memakannya.” Kai menarik kerah kemeja Yibo.“Apa yang kalian lakukan?” tanya Lusi.“Bagaimana kabar perusahaan Ch
Keyla membuka mata dan melihat Bao yang memeluknya. Gadis itu cukup bingung dan senang.“Bao.” Keyla tersenyum dan menyentuh pipi Bao yang merah.“Bagaimana aku bisa di sini?” Keyla memperhatikan sekeliling.“Bukankah terakhir kali di ruangan Ibu Rena?” Keyla memindahkan tangan Bao dan dia duduk.“Ini di mana?” Keyla turun dari tempat tidur dan membuka gorden.“Pohon? Tidak ada hutan yang lebat seperti ini di kota.” Keyla masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Mandi adalah cara terbaik untuk menenangkan diri dan mendapatkan kesegaran jiwa serta raganya. Dingin dan sejuknya air benar-benar memberikan kenyamanan.Keyla keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk. Gadis itu benar-benar merasa aman karena ada Bao dan masih berpikir bahwa Chen adalah pria yang baik tanpa ada maunya.“Bao.” Keyla terkejut karena Bao sudah tidak ada di tempat tidur.“Kamu sudah bangun,” ucap Chen yang duduk di sofa. Pria itu sudah rapi dengan kemeja lengkap dengan jas hitam dan celana panjan







