Share

Bab 3 Gadis Penerjemah

last update Last Updated: 2025-10-07 07:16:10

Mey sangat ketakutan. Dia membawa Keyla kembali ke ruangan manager. Gadis itu harus melaporkan kejadian di ruangan VIP.

“Nyonya.” Mey menarik tangan Keyla masuk ke dalam ruangan Nyonya Bai.

“Ada apa?” tanya Bai melihat pada Keyla yang basah.

“Keyla diusir dari ruangan VIP,” jawab Mey dengan tetap memegang tangan Keyla yang hanya menunduk saja karena merasa bersalah.

“Kenapa?” Bai menatap pada Keyla.

“Tamu itu adalah Tuan Kai,” ucap Mey.

“Maaf, Nyonya.” Wajah Keyla terlihat pucat.

“Aku lupa malam ini kamu melayani Tuan Kai.” Bay khawatir.

“Permisi.” Yibo mengetuk pintu ruangan Nyonya Bay.

“Gawat. Apa mereka akan menghukum gadis kecil ini?” Nyonya Bai benar-benar khawatir dengan nasib Keyla yang baru mau bekerja.

“Silakan masuk, Tuan Yi. Kalian pergilah,” ucap Bay pada Keyla dan Mey.

“Baik, Nyonya.” Mey dan Keyla segera pergi dari ruangan Nyonya Bay.

“Apa yang Anda butuhkan, Tuan Yi?” tanya Nyonya Bai tersenyum ramah.

“Saya benar-benar minta maaf atas kesalahan Keyla. Dia masih baru bekerja mala mini,” jelas Nyonya Bay.

“Lupakan saja. Apa Anda memiliki karyawan yang bisa berbahasa Spayol dan Inggris?” Yibo benar-benar sangat berharap pada Nyonya Bay.

“Apa?” Nyonya Bay terkejut dan tersenyum. Gadis kecil emasnya akan segera dipakai oleh Kai dan dipastikan mendapatkan bayaran serta tips yang tinggi.

“Apa ada?” tanya Yibo lagi.

“Gadis tadi. Dia adalah mahasiswi Bahasa yang baru pindah ke Tiongkok. Dia berasal dari Indonesia.” Nyonya Bay tersenyum lebar karena Keyla terselamatkan dari bahaya.

“Gadis yang menumpahkan minuman di depan Tuan Kai.” Yibo memicingkan matanya.

“Benar. Malam ini pertama kali dia bekerja sebagai pelayan paruh waktu. Ini data dirinya.” Nyonya Bay dengan cepat memberikan berkas Keyla kepada Yibo.

“Siapkan gadis itu dan suruh kembali ke ruangan. Aku akan menemui Tuan Kai.” Yibo keluar dari ruangan Nyonya Bay.

“Baik, Tuan.” Nyonya Bay membungkuk.

“Ohhh. Gadis itu akan jadi tambang emasku. Dia tidak perlu menjual tubuh karena memiliki kemampuan lain.” Nyonya Bay segera pergi ke kamar Mey. Dia membawa kemeja putih dan rok hitam untuk Keyla.

“Key,” sapa Mey melihat Keyla yang duduk di tepi tempat tidur. Gadis itu hanya diam. Dia masih terkejut dengan kemarahan Kai.

“Aku takut.” Keyla melihat pada Mey.

“Tidak apa. Kamu bisa bekerja di bagian lain. Misalnya bersih-bersih ruangan atau cuci gelas.” Mey duduk di samping Keyla.

“Ya. Aku tidak mau bertemu tamu. Mengerikan.” Keyla memeluk Mey.

“Kamu harus ganti baju. Ini sudah basah.” Mey menyentuh rok hitam yang dikenakan Keyla.

“Keyla.” Nyonya Bay berdiri di depan pintu.

“Nyonya.” Keyla dan Mey segera berdiri.

“Ganti pakaian kamu dengan ini dan kembali ke ruangan Tuan Kai.” Nyonya Bai memberikan kemeja putih dan rok hitam.

“Apa?” Keyla dan Mey terkejut. Keduanya saling pandang.

“Tuan Kai butuh penerjemah Bahasa Spanyol dan Inggris. Kamu bisa kan?” tanya Nyonya Bay.

“Bisa, Nyonya. Tapi, aku sudah diusir dari ruangan itu,” jawab Keyla.

“Sekarang beda. Tuan Kai membuutuh kemampuan Bahasa kamu,” tegas Nyonya Bai.

“Cepat ganti pakaian. Aku tunggu di luar.” Nyonya Bay keluar dari ruangan Mey dan Keyla.

“Key, semangat! Kalau kamu bisa bekerja dengan baik, maka bayaran yang diterima akan sangat tinggi.” Mey memegang tangan Keyla.

“Benarkah?” Keyla tersenyum.

“Benar. Tuan Kai memberi gaji tertinggi untuk karyawannya dan masih ada bonus lain,” jelas Mey.

“Baiklah. Aku ganti pakaian dulu. Aku pasti bisa.” Keyla segera melepas baju pelayan dan berganti dengan kemeja serta rok hitam.

Keyla dan Mey mengikuti Nyonya Bai kembali ke ruangan Kai. Dua gadis berasal dari negara berbeda.

“Permisi, Tuan.” Nyonya Bay mengetuk pintu.

“Tuan. Mereka datang,” ucap Yibo.

“Siapa yang akan menjadi penerjemah?” tanya Kai menatap tajam pada Keyla yang menunduk.

“Ini, Tuan. Namanya Keyla. Anda bisa memanggilnya Key.” Nyonya Bai memegang lengan Keyla yang hanya diam dan tidak berani mengangkat kepada.

“Yibo. Gantikan dia dengan gaun!” perintah Kai yang masih belum melihat jelas wajah Keyla.

“Baik, Tuan.” Yibo segera menghubungi Lusi untuk menyiapkan gaun dan merias Keyla.

“Lusi akan datang. Nyonya Bay siapkan saja ruangan ganti,” jelas Yibo.

“Baik, Tuan. Ayo Key.” Nyonya Bai membawa Keyla keluar dari ruangan sedangkan Mey tetap di sana untuk melayani tamu.

Lusi dengan cepat memilih gaun untuk Keyla. Dia mendapatkan data gadis itu dari Yibo tentang tinggi dan berat badan serta warna kulit.

“Kenapa harus mendandani gadis ini?” Lusi mengendarai mobil menuju club. Dia berhenti di tempat parkir khusus dan langsung menuju kamar Keyla. Gadis itu duduk diam ditemani Nyonya Bay.

“Siapa yang harus saya dandani?” tanya Lusi di depan pintu.

“Dia.” Nyonya Bay menunjuk Keyla.

“Gadis secantik ini. Tidak perlu didandan.” Lusi mendekati Keyla.

“Cukup ganti gaun saja sudah ok.” Lusi dengan cepat meminta Keyla untuk berganti pakaian. Wanita itu memberikan riasan tipis pada wajah gadis kecil. Rambut panjang dibiarkan tergerai.

“Selesai.” Lusi memperhatikan Keyla dari atas hingga bawah.

“Cantik sempurna. Apa kamu akan jadi penerjemah?” tanya Lusi.

“Ya,” jawab Keyla.

“Masih sangat muda dan cantik. Ini data tamu dan bisnis yang akan dibahas.” Lusi memberi berkas dan menggandeng Keyla menuju pintu utama untuk menyambut kedatangan tamu dari Spanyol.

“Kita tunggu tamu di sini.” Lusi berdiri bersama Keyla di depan pintu.

Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan Keyla dan Lusi. Seorang sopir segera turun dan membuka pintu.

“Selamat datang, Tuan Ortega.” Keyla benar-benar terlihat sudah biasa dalam menyambut tamu. Dia tidak gugup karena tidak ada Kai di sana.

“Terima kasih.” Pria paruh baya tersenyum pada Keyla. Dia langsung terpesona dengan gadis muda berwajah asia mengenakan gaun merah muda yang manis.

“Silakan masuk. Tuan Kai sudah menunggu Anda di dalam,” ucap Keyla tanpa gugup. Gadis itu membuat Lusi sangat kagum karena kefasihannya dalama Bahasa Spanyol dan terlihat sudah sangat profesional.

“Anda benar-benar cantik dan manis. Kulit yang sehat dan lembut.” Tuan Ortega berjabat datang dengan Keyla.

“Terima kasih,” ucap Keyla.

“Silakan masuk.” Keyla mempersilakan Ortega dan asistennya masuk.

“Selamat datang di Tiongkok.” Kai beranjak dari kursi. Dia tidak melirik sama sekali pada Keyla yang sudah tampil beda karena pria itu memang tidak tertarik untuk melihat wanita mana pun.

“Dari mana kamu dapatkan pernerjemah?” tanya Ortega.

“Dia bekerja di sini,” jawab Kai dan diterjemakan oleh Keyla.

“Sayang sekali. Bagaimana jika bekerja di perusahaanku di Spanyol?” Ortega terlihat lebih perhatian pada Keyla sehingga Kai pun memperhatikan gadis Indonesia itu.

“Cantik,” gumam Kai di dalam hati. Pria itu mengalihkan pandangan.

“Mari kita berbicara bisnis,” ucap Kai.

“Ya. Setelah ini aku mau jalan-jalan dan mungkin gadis ini bisa menjadi pendamping kami. Aku akan membayarnya,” ucap Ortega.

“Kita bicarakan lagi nanti.” Kai melihat pada Keyla karena gadis itu harus menerjemahkan semua pembicaraan mereka.

Pembicaraan bisnis berjalan lancar dengan bantuan Keyla yang berhasil menjadi penerjemah dan penghubung antara Kai dan Ortega. Pria itu mendapatkan kontrak kerja dengan nilai tinggi.

“Terima kasih.” Ortega dan Kai berjabat tangan.

“Mari kita minum.” Kai mengangkat gelas yang telah diisi minuman berwarna merah.

“Ya.” Pria Spanyol itu terlihat senang.

“Apa kamu masih sekolah?” tanya Ortega memutar tubuh menghadap Keyla.

“Ya. Saya seorang mahasiswi,” jawab Keyla.

“Kapan lulus? Bagaimana jika kamu ikut aku ke Spanyol.”  Ortega memberikan gelas kepada Keyla.

“Maaf, sata tidak bisa minum,” ucap Keyla.

“Apa yang mereka bicarakan?” tanya Kai pada Yibo.

“Nona Key. Apa Anda bisa terjemahkan percakapan kalian?” tanya Yibo pada Keyla dan gadis itu menjelaskan dengan tenang.

“Besok, saya akan datang ke perusahaan Anda dengan kolega dari beberapa negara,” ucap Ortega.

“Oh ya.” Kai mengantarkan Ortega ke pintu.

“Terima kasih atas kerja samanya.” Kai berjabat tangan dengan Ortega.

Ortega kembali ke hotel karena pria itu sudah mabuk. Dia diantarkan oleh sopir.

“Besok kamu datang ke kantorku,” tegas Kai pada Keyla.

“Aku kuliah,” ucap Keyla.

“Ini kesempatan baik untuk kamu bisa naik status dan berada di kalangan atas.” Kai tersenyum sinis.

“Aku hanya bekerja paruh waktu dan bukan mau naik status,” tegas Keyla yang sadar bahwa Kai sedang merendahkan dirinya.

“Tidak usah jual mahal di awal. Wanita seperti kalian sama saja,” tegas Kai mengulurkan tangan pada Yibo.

“Ini, Tuan.” Yibo memberikan cek kosong pada Kai.

“Ini bayaran kamu! besok, jam delapan sudah harus hadir di kantorku. Yibo akan menjemput kamu.” Kai meleparkan cek pada wajah Keyla dan meninggalkan gadis itu.

“Di mana saya harus menjemput Anda?” tanya Yibo melihat cek di lantai.

“Tidak perlu. Saya tidak akan datang.” Keyla mengambil cek dan pergi begitu saja.

“Apa dia tidak mengenal Tuan Kai?” Yibo tersenyum melihat Keyla.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pelayan Kecil Idaman Tuan Majikan   Bab 7 Tidak Bertemu

    Keyla menghubungi Nyonya Bai dan menjelaskan keadaannya. Dia tidak bisa bekerja karena harus fokus ujian. Gadis itu diwajibkan mendapatkan nilai tertinggi oleh para dosen untuk mempertahankan beasiswa dan mendapatkan biaya kehidupan selama kuliah.“Beruntung sekali, Nyonya Bai mengerti.” Keyla tersenyum. Gadis itu memilih terus berada di perpustakaan kampus untuk belajar. Dia pulang ke rumah hanya untuk makan malam dan tidur.Kai benar-benar tidak bisa melupakan pesona Keyla. Dia menerima banyak pesan dan panggilan dari kolega yang meminta Keyla menjadi karyawan mereka.“Tuan, pesona Nona Keyla luar biasa. Para pengusaha luar negeri sampai memintanya kepada Anda.” Yibo pun tidak luput dari terror pesan dan panggilan.“Gadis itu bahkan tidak tertarik bekerja di perusahaan ku,” ucap Kai tampak kesal.“Mungkin dia belum mengenal Anda.” Yibo tersenyum.“Benar. Itu karena dia dari Indonesia. Jika dia sudah mengenalku. Pasti gadis itu pun sama dengan wanita lain. Berusaha naik ke ranjangku

  • Pelayan Kecil Idaman Tuan Majikan   Bab 6 Pesona Keyla

    Kai melepaskan sabuk pengaman. Dia bisa mencium aroma harum segar rambut Keyla. Pria itu memperhatikan wajah cantik dengan mata yang masih terpejam.“Rambutnya harum sekali.” Kai turun dari mobil dan membuka pintu untuk Keyla.“Turunlah! Apa aku harus menggendong kamu lagi?” tanya Kai.Keyla membuka mata. Dia menatap tajam pada Kai dengan wajah cemberut. Gadis muda itu benar-benar ketakutan. Kakinya terasa lemas.“Kenapa?” tanya Kai memperhatikan Keyla. Jari-jari tangan gadis itu gemetar.“Kakiku lemas,” jawab Keyla.“Penakut.” Kai segera menggendong Keyla. Dia membawa gadis itu masuk dari pintu belakang dan naik dengan lift khusus sehingga tidak ada yang melihat mereka.“Tuan Kai.” Yibo terkejut melihat Kai menggendong Keyla.“Menyusahkan!” bentak Kai menghempas tubuh Keyla ke sofa.“Aaah!” Keyla terkejut.“Gadis ini benar-benar cantik.” Yibo melihat Keyla yang tampak kesal. Gadis itu sangat ingin mengungkapkan isi hatinya dengan amarah karena dipaksa oleh Kai.“Jangan membuatku rugi

  • Pelayan Kecil Idaman Tuan Majikan   Bab 5 Tertangkap

    Lusi membawa Keyla ke tempat parkir mobil. Wanita itu membuka pintu untuk gadis kecil.“Kita mau kemana?” tanya Keyla.“Membeli baju dan perawatan. Kita pancarkan kecantikan yang kamu miliki agar Tuan Kai terpesona pada kamu.” Lusi tersenyum.“Aku tidak sedang tebar pesona,” tegas Keyla.“Aku tahu, Sayang. Ayo masuklah!” Lusi mendorong tubuh Keyla masuk ke dalam mobil.“Apa aku bisa lari?” tanya Keyla pada dirinya sendiri.“Kenapa mereka harus memaksaku?” Keyla duduk di samping Lusi yang menjadi sopir.“Butiknya tidak jauh dari sini.” Lusi mengendarai mobil menuju pusat perbelanjaan kota. Di mana semua tersedia dengan lengkap sesuai keinginan konsumen.“Kita sampai. Mall ini milik Tuan Kai. Kamu bebas mengambil apa pun.” Lusi memperlihatkan kartu kepemilikan Kai yang dibawanya.“Hhh.” Keyla benar-benar tidak tertarik untuk masuk ke dalam mall mewah karena dia tidak pantas berada di sana.“Kenapa?” Lusi melihat Keyla yang masih berdiri di depan pintu.“Mereka akan mengusirku,” ucap Key

  • Pelayan Kecil Idaman Tuan Majikan   Bab 4 Terpaksa

    Keyla kembali ke ruangan Nyonya Bay. Dia menyerahkan cek yang diberikan Kai.“Nyonya Bay. Ini bayaran yang diberikan oleh Tuan Kai.” Keyla meletakkan cek di atas meja.“Wah. Sangat tinggi.” Nyonya Bay mengambil cek dan melihat angka yang tertulis di kertas dengan nol yang cukup banyak.“Ini bayaran kamu, Key. Tuan Kai sudah memberi bagianku.” Nyonya Bay mengembalikan cek kepada Keyla.“Apa ini semua untukku?” tanya Keyla tidak percaya dengan bayaran yang didapatkannya. Uang itu sangat banyak. Dia hanya bekerja sebagai penerjemah dalam beberapa jam saja.“Simpanlah untuk keperluan kamu. Kamu boleh pulang,” ucap Nyonya Bay.“Terima kasih, Nyonya.” Keyla kembali ke kamar Mey. Dia berganti pakaian.“Mey masih bekerja.” Keyla mengirim pesan kepada Mey. Dia pamit pulang lebih dulu karena harus mengejar bus malam.Kai memeriksa data Keyla. Tidak ada alamat di Tiongkok. Semua masih data Indonesia.“Di mana dia tinggal?” tanya Kai pada Yibo.“Saya akan mencarinya,” jawab Yibo.“Dia bahkan meng

  • Pelayan Kecil Idaman Tuan Majikan   Bab 3 Gadis Penerjemah

    Mey sangat ketakutan. Dia membawa Keyla kembali ke ruangan manager. Gadis itu harus melaporkan kejadian di ruangan VIP.“Nyonya.” Mey menarik tangan Keyla masuk ke dalam ruangan Nyonya Bai.“Ada apa?” tanya Bai melihat pada Keyla yang basah.“Keyla diusir dari ruangan VIP,” jawab Mey dengan tetap memegang tangan Keyla yang hanya menunduk saja karena merasa bersalah.“Kenapa?” Bai menatap pada Keyla.“Tamu itu adalah Tuan Kai,” ucap Mey.“Maaf, Nyonya.” Wajah Keyla terlihat pucat.“Aku lupa malam ini kamu melayani Tuan Kai.” Bay khawatir.“Permisi.” Yibo mengetuk pintu ruangan Nyonya Bay.“Gawat. Apa mereka akan menghukum gadis kecil ini?” Nyonya Bai benar-benar khawatir dengan nasib Keyla yang baru mau bekerja.“Silakan masuk, Tuan Yi. Kalian pergilah,” ucap Bay pada Keyla dan Mey.“Baik, Nyonya.” Mey dan Keyla segera pergi dari ruangan Nyonya Bay.“Apa yang Anda butuhkan, Tuan Yi?” tanya Nyonya Bai tersenyum ramah.“Saya benar-benar minta maaf atas kesalahan Keyla. Dia masih baru bek

  • Pelayan Kecil Idaman Tuan Majikan   Bab 2 Pertemuan Pertama

    Keyla mengurus dirinya sendiri dan berusaha tidak terlihat oleh majikan sang ibu. Dia mencari informasi tentang kampus yang telah menerimanya. Gadis cerdas itu tidak kesulitan untuk diterima di universitas ternama. Baru beberapa bulan kuliah sudah mendapatkan prestasi yang membanggakan.“Aku harus mendapatkan pekerjaan paruh waktu seperti menjadi guru private atau bekerja di café agar tidak meminta uang kepada ibu.” Keyla membuka laptop dan mencari informasi tentang pekerjaan paruh waktu yang bisa dikerjakan oleh seorang mahasiswi.“Aku menguasai beberapa Bahasa asing dan ini akan sangat berguna.” Keyla mengirim lamaran secara online. Gadis itu menampilkan kelebihan dan prestasi yang dimilikinya.“Selesai. Aku akan menunggu panggilan kerja.” Keyla menghempaskan tubuh di atas kasur dan tersenyum penuh keyakinan.Ponsel Keyla berdering. Dia mendapatkan panggilan untuk interview di sebuah club malam.“Halo,” salam Keyla segera duduk.“Apa dengan Nona Keyla?” tanya wanita di seberang.“Ya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status