MasukTerima kasih atas hadiah dan dukungannya. Semoga suka.
Keyla mengenakan gaun putih panjang menyapu lantai dengan belahan sampai lutut. Rambut pendeknya dibiarkan tergerai dengan jepit Mutiara di selipkan di kiri kanan atas telinga. Wanita muda itu benar-benar cantik dan mempersona. Terlihat Anggun, tetapi energik.“Aku benar-benar tidak ingin datang kemari,” ucap Keyla ketika pintu mobil dibuka.“Jangan menjauh dariku. Tangan kita harus terus berpegangan.” Kai menggengam tangan Keyla. Menyatukan jari-jari mereka.“Hhhh!” Keyla menghembuskan napas dengan kasar.“Apa harus begitu?” tanya Kai.“Ya. Ini benar-benar berat,” jawab Keyla tanpa ragu.“Gadis ini.” Kai tersenyum.Keyla dan Kai turun bersama dari mobil. Mereka langsung menarik perhatian semua orang yang hampir tidak lagi mengenal Keyla dengan rambut barunya.“Siapa wanita itu? Wajahnya tidak asing,” ucap para tamu undangan.“Apa perempuan baru yang menjadi pendamping Tuan Kai?” Ada begitu banyak pertanyaan dan Keyla menjadi pusat perhatian.“Eh, bukankah itu si penerjemah yang pernah
Kai memberikan undangan kepada Keyla. Pria itu sangat ingin memamerkan gadisnya kepada semua orang bahwa dirinya sudah menikah.“Apa ini?” tanya Keyla.“Undangan pesta di perusahaan Yasmin,” jawab Kai.“Apa Anda mau datang?” Keyla membuka undangan.“Aku harus datang karena ada kerja sama dan juga pembatalan perjanjian pertunangan dengannya,” jelas Kai. “Okay.” Keyla meletakkan undangan di atas meja.“Kamu akan ikut denganku,” tegas Kai memperhatikan Keyla.“Aku tidak mau,” tolak Keyla tanpa ragu.“Kenapa?” tanya Kai.“Apa Anda lupa bahwa aku pernah dibius dan diculik?” Keyla menatap Kai. “Itu kesalahanku yang tidak akan terulang lagi. Kamu harus selalu berada di sisiku.” Kai memegang tangan Keyla.“Aku tidak mau,” tegas Keyla menarik tangannya. “Key, aku butuh kehadiran kamu di pesta itu.” Kai menatap Keyla. “Sekali ini saja. Apa bisa?” tanya Kai.“Aku tidak mau.” Keyla masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Dia benar-benar trauma dengan pesta.“Keyla, kamu adalah alasanku menola
Helikopter mendarat di atam rumah utama. Keyla dan Kai turun bersama. Keduanya langsung menuju villa kaca.“Bersihkan diri kamu!” perintah Kai.“Hah!” Keyla bingung. Dia tidak merasa kotor.“Pria itu memeluk kamu. Buang semua pakaian ini.” Kai melihat Keyla dari atas hingga bawah. “Setelah itu obati luka,” tegas Kai. “Baiklah.” Keyla pergi ke kamarnya.“Aku sangat ingin menghancurkan Chen, tetapi tidak bisa karena pria itu memiliki anak kecil yang disayang Keyla. Aku tidak mau istriku membenciku.” Kai masuk ke kamar mandi.“Aaah. Sakit juga gigitan anak kecil ini.” Kai membersihkan diri.Keyla keluar dari kamar dan melihat Kai yang sudah duduk di ruang tengah. Ada kotak obat yang terbuka di atas meja.“Duduklah!” perintah Kai.“Mm.” Keyla yang mengenakan dress putih duduk di samping Kai.“Aku lihat.” Kai menarik tangan Keyla dan melihat luka bekas borgol.“Nakal,” ucap Kai mengobati luka Keyla.“Kamu juga terluka.” Keyla menyentuh pipi Kai yang sedikit bengkak.“Sedikit saja. Pria it
“Keyla, rambut pendek ini membuat kamu semakin seksi.” Chen memegang leher Keyla yang jenjang dan terlihat jelas karena rambut yang sudah dipotong di atas pundak.“Tuan, aku mohon. Lepaskan aku!” Keyla berusaha beranjak dari perlukan Chen. Satu tangan pria itu menahan di pinggang dan tangan lain pada leher Keyla. Wajah mereka benar-benar sangat dekat. Hidung yang mancung hampir bersentuhan. Hembusan napas hangat dapat dirasakan dari mulut yang terbuka.“Aku sudah jatuh cinta pada kamu, Keyla. Jangan tolak aku.” Chen akan mencium bibir Keyla, tetapi terhenti karena angin kencang yang tiba-tiba datang.“Hah!” Keyla dan Chen terkejut. Tirai dan tabir putih melayang. Dedauan berterbangan. “Siapa yang datang?” Chen melihat sebuah helicopter mendarat di atap.Kai turun dari helicopter dan matanya langsung melihat pada Chen yang memeluk Keyla. Wajah dan mata pria itu langsung merah. Dia mengepalkan tangan karena marah.“Keyla!” teriak Kai menarik tangan Keyla dengan kuat sehingga terlepas da
Kai duduk di balik computer. Dia masih mencari lokasi Keyla. Pria itu hampir menggila karena kehilangan istri tercinta.“Kenapa Keyla sangat suka hilang? Kenapa gadis ini selalu jadi korban penculikan?” Kai menatap tajam pada Yibo.“Tuan. Lokasi terakhir di villa milik Chen sebelum gelang kaki dibuang.” Yibo mempelihatkan titik rekaman perjalanan gps dari gelang kaki Keyla.“Chen! Hancurkan perusahaan pria itu! Dia berani menculik istriku,” tegas Kai.“Tuan Chen tidak tahu bahwa Anda dan Non Keyla sudah menikah,” ucap Yibo.“Non Keyla saja tidak tahu,” gumam Yibo.“Diam,” bentak Kai kesal. Dia tidak sedang ingin bercanda. Pria itu takut istrinya disentuh pria lain.“Dengar, Yi. Keyla masih perawan. Aku saja belum berani menyentuhnya,” tegas Kai. “Apa?” Yibo terkejut.“Apa Anda tidak normal?” tanya Yibo.“Aku sangat normal, Yi. Aku sudah hampir gila menahan diri untuk tidak memakannya.” Kai menarik kerah kemeja Yibo.“Apa yang kalian lakukan?” tanya Lusi.“Bagaimana kabar perusahaan Ch
Keyla membuka mata dan melihat Bao yang memeluknya. Gadis itu cukup bingung dan senang.“Bao.” Keyla tersenyum dan menyentuh pipi Bao yang merah.“Bagaimana aku bisa di sini?” Keyla memperhatikan sekeliling.“Bukankah terakhir kali di ruangan Ibu Rena?” Keyla memindahkan tangan Bao dan dia duduk.“Ini di mana?” Keyla turun dari tempat tidur dan membuka gorden.“Pohon? Tidak ada hutan yang lebat seperti ini di kota.” Keyla masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Mandi adalah cara terbaik untuk menenangkan diri dan mendapatkan kesegaran jiwa serta raganya. Dingin dan sejuknya air benar-benar memberikan kenyamanan.Keyla keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk. Gadis itu benar-benar merasa aman karena ada Bao dan masih berpikir bahwa Chen adalah pria yang baik tanpa ada maunya.“Bao.” Keyla terkejut karena Bao sudah tidak ada di tempat tidur.“Kamu sudah bangun,” ucap Chen yang duduk di sofa. Pria itu sudah rapi dengan kemeja lengkap dengan jas hitam dan celana panjan







