Share

24. Rasa Bersalah

“Maaf, maafkan aku, Rega.” Erang kesakitan membangunkan Davina. Mata gadis itu segera terbuka dan menoleh ke samping. Melihat kepala Dirga yang bergerak ke kiri dan kanan degan mata masih terpejam. Sementara wajah pria itu dibanjiri keringat. “Aku tak akan memaafkan mereka. Aku tak akan mengampuni mereka.”

“Rega. Jangan tinggalkan aku.”

“Kumohon.”

“Aku tak bisa hidup tanpamu.”

Davina bangun terduduk mendengarkan kata-kata yang tak asing tersebut bercampur dalam erangan Dirga. Ya, ini memang bukan pertama kalinya Dirga bermimpi buruk dan tapi ini pertama kalinya Dirga mengerangkan nama Rega. Dengan kata-kata yang sama dan berulang kali. Penuh penyesalan yang pedih.

“D-dirga?” Tangan Davina terulur, menyentuh pundak Dirga dan menggoyang pelan. Berusaha membangunkan pria itu.

“Maaf, maafkan aku, Rega.”

Sekali lagi Davina menggoyang pundak Dirga, kali ini lebih keras. Mata Dirga terbuka sepenuhnya dan napasnya terengah keras. Bertatapan dengan Davina yang duduk dan tubuh condong ke arahny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status