Share

Move On

"Bang!" Dini menyikut tangan David yang baru saja hendak menyuap Zuppa soup.

David menoleh setelah menghela napas panjang dan meletakkan cangkir berisi sup yang berasal dari Italia itu di atas meja.

"Apaan?"

"Abang yakin nggak kalau Meli bakal bahagia dengan pernikahan ini?" tanyanya dengan sorot mata yang tak biasa.

David terdiam sejenak. Pikirannya terlempar pada percakapannya dengan Cakra dua hari lalu. Senyum lelaki berambut cokelat itu mengembang setelahnya.

"Pasti, Meli cuma belum sadar aja."

Dahi Dini mengernyit. "Sadar gimana? Tentang perasaannya gitu?"

David menoleh, lalu tersenyum dan mengusap kepala Dini lembut. "Bisa dibilang begitu."

"Jadi mere--"

"Mas Dave, Mbak Dini!"

Seseorang mengiterupsi. David dan Dini beranjak dari kursi saat melihat Nadia--tetangga sekaligus pelanggan Room Service Melisa datang bersama anak dan lelaki yang tak asing di mata Dini.

"Eh, Mbak Nadia. Makasih udah dateng, ya. Meli pasti seneng," seru Dini basa-basi. Dia melirik David yang tiba-tiba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status