Share

Bab 46

Author: Mrs.Jeon
last update Last Updated: 2025-07-04 03:03:42

Ketika Scarlett menyadari bahwa sosok yang bersembunyi di bayang-bayang itu adalah Tristan dan bukan hantu, ia memegangi dadanya dengan napas lega yang dramatis. “Ya Tuhan, Tristan, kamu gila, ya? Siapa orang waras yang berkeliaran tengah malam begini?”

Tristan masih bersandar di ambang pintu seberang, menatap Scarlett. Ia berkata, “Kamu memang suka membuat masalah.”

Ini adalah wilayahnya, tapi Scarlett berani-beraninya menguncinya di luar. Terakhir kali, Scarlett bahkan mengusirnya dari Celestial Manor dan tanpa ragu memanggil keamanan.

Semua orang, dari tetangga rumah Lucian dan kalangan sosial tertinggi, bahkan karyawan King International tahu bahwa tak ada yang boleh main-main dengan Tristan. Jika seseorang menyinggungnya, Tristan bisa menyimpan dendam—sehari, setahun, atau bahkan seumur hidup.

Nicholas dan Bruce memang bersikap manis di depannya, tapi di belakang, mereka sering membicarakan hal buruk tentangnya. Mereka bilang hati Tristan lebih hitam dari batu bara, jahat luar da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 63

    Ketiga terapis pria yang sedang melayani mereka langsung tahu ada sesuatu yang tidak beres begitu melihat tamu yang baru masuk. Mereka cukup cerdik untuk tahu kapan harus menghindar sebelum terseret ke dalam drama pribadi orang lain.Memang, mereka hanya menjalankan tugas, tapi tak ada gunanya terlibat dalam urusan rumah tangga klien.Wajah Tristan menunjukkan amarah yang tak tertahankan. Dalam sekejap, Bruce bangkit dari ranjang pijat dan tersenyum lebar, “Hei, bro, ada angin apa datang ke sini? Capek kerja, ya? Mau santai sebentar, kan? Sering ke sini? Biar aku bantu carikan terapis, aku yang bayar. Mau pria atau wanita? Terapis pria tenaganya kuat, tapi aku tahu kamu pasti tidak nyaman disentuh laki-laki. Aku akan cari terapis wanita—nomor 11 cantik sekali, kakinya jenjang, kulitnya mulus, dan, bentuk tubuhnya luar biasa.”Bruce berbicara seenaknya, seolah Scarlett dan Zoe tidak berada di ruangan yang sama, dan seolah dia bukan orang yang tadi baru saja menjelek-jelekkan Tristan, m

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 62

    Sikap santai Tristan berhasil mencairkan ketegangan yang sempat muncul saat ia berkata, “Saya sudah melihat Scarlett dalam kondisi terbaik maupun terburuknya, jadi tidak perlu khawatir atas namanya, Logan.”Logan mengangkat pandangannya, bingung dengan apa yang baru saja diucapkan Tristan. Apa maksudnya? Apakah mungkin Tristan dan Scarlett telah melanggar batas profesional? Skandal semacam itu belum pernah terjadi di firma mereka sebelumnya.Tentu saja, Logan bisa menerima hubungan asmara yang wajar di tempat kerja. Namun, jika Scarlett sengaja mendekati Tristan demi mendapatkan kerja sama dengan hukum King International, itu adalah masalah serius yang tak ingin ia sentuh sama sekali.Perilaku tidak etis semacam itu mungkin dianggap wajar di firma lain, tapi di United Law LLP, hal tersebut sama sekali tidak bisa diterima. Tindakan seperti itu bukan hanya akan mencoreng reputasi firma, tapi juga bisa merusak integritas dari hasil kerja mereka.Saat Logan berdiri terpaku, dengan ekspres

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 61

    Melihat dari urutan waktunya, seharusnya mereka saling bertemu.Scarlett melihat termos sup di meja kerja Tristan dengan sekilas."Sepertinya aku datang di waktu yang tepat," ujarnya santai.Sambil berkata demikian, ia meletakkan setumpuk dokumen yang dibawanya ke atas meja dan meraih termos sup itu.Tristan tidak bisa membiarkan Scarlett membuka termos itu. Ia segera mengambil ponselnya dan berkata,"Aku akan meminta Andrew untuk membawanya keluar."Scarlett menimpali, "Jangan sia-siakan usaha yang sudah dia lakukan."Sambil berbicara, ia mengambil termos tersebut dan berkata,"Siapa tahu dari memakan ini aku bisa belajar membuatnya."Tristan memperhatikannya, penasaran dengan apa yang akan dilakukan Scarlett. Saat termos dibuka, Scarlett mencicipi perlahan sup yang sudah dimasak Nicole, lalu menatap Tristan sambil bertanya,"Mau coba?"Tristan tersenyum menyeringai."Aku hanya tertarik pada 'jus' legendarismu itu."Scarlett tertawa terbahak hingga hampir menyemburkan sup yang baru s

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 60

    Setelah selesai pergulatan panas, Tristan menyandarkan kepala pada tangannya dan berbaring miring, menatap Scarlett dengan penuh kekaguman. Bagi Tristan, rona kemerahan di wajah Scarlett tampak sangat mempesona.Menyadari tatapan itu, Scarlett membuka matanya dan membalas pandangan Tristan dengan ekspresi sinis. “Belum pernah melihat perempuan cantik sebelumnya?”“Aku belum pernah melihat yang secantik kamu,” jawab Tristan sambil mengusap lembut punggung dan lehernya.“Anak kita nanti lebih baik mewarisi penampilanku,” ujar Scarlett.“Selama itu anakku, aku tidak keberatan,” sahut Tristan, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Scarlett.Dalam keadaan setengah tertidur, Scarlett tiba-tiba teringat sesuatu. “Kita perlu berbicara dengan ibumu. Jangan terburu-buru membahas soal anak.” Hanya sehari setelah malam pertama mereka, Audrey sudah memborong berbagai perlengkapan bayi. Scarlett merasa beban itu terlalu berat.Tristan menarik Scarlett ke dalam pelukannya. “Baik, aku akan bicara

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 59

    Perkataan Cedric hampir saja membuat Audrey naik pitam hingga ingin membalikkan meja makan.'Dasar laki-laki tak tahu diri,' gerutunya dalam hati. Betapa beraninya dia berkata seperti itu di hadapannya! Tidak diragukan lagi, ia pasti tengah merencanakan sesuatu untuk merebut hati Scarlett di belakang keluarga King. Ia benar-benar berniat mengambil Scarlett.Meskipun amarah berkecamuk di dalam dirinya, Audrey berhasil menahan diri dan berkata dengan senyum palsu, “Baiklah, saya akan bantu mencarikan untukmu!”Ia sudah berniat untuk mencarikan seorang perempuan yang bisa membuat Cedric kewalahan.Scarlett, yang duduk di samping, mengusap pelipisnya sambil menyaksikan ketegangan yang tersembunyi antara Audrey dan Cedric. Ketika makan malam yang terasa cukup canggung itu akhirnya usai sekitar pukul 20.30, Scarlett menghela napas lega. Setidaknya sandiwara hari ini telah selesai.Di kursi belakang mobil, Audrey menatap tajam lampu belakang kendaraan di depan mereka dan berkata dengan nada

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 58

    Tatapan mereka saling bertemu, lalu Tristan menggoda, “Masih belum puas?”Scarlett menjulurkan kakinya dan dengan santai menggesek tulang kering Tristan menggunakan kuku kakinya yang sudah dipoles, sebagai tanda bahwa ia tidak menyukai komentar Tristan. Tristan tertawa kecil dan menarik Scarlett ke dalam pelukannya.Dengan nada lelah, Scarlett berkata, “Kamu harus tahu, kalau semuanya tidak berjalan baik, anak-anak nanti tetap menjadi tanggung jawabku.” Setelah tujuan utama mereka tercapai, pikiran Scarlett mulai mengarah ke masa depan.Tristan hanya tertawa menanggapi, “Jangan harap.” Berpisah? Itu hanya akan terjadi jika dia mati—Scarlett tidak akan bisa melepaskannya semudah itu. Ia pun memeluk Scarlett dengan lebih erat.Terlalu letih untuk berdebat, Scarlett memilih memejamkan matanya. Tristan memandangi wajahnya sambil tersenyum lalu melirik ke arah jam. Sudah pukul 4 pagi.Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai masuk ke dalam kamar, Scarlett merasa sangat kelelahan dan eng

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status