Share

Tolong Bujuk Mama

Bab 18) Tolong Bujuk Mama

Hah? Kasihan?

Nyaris saja Hanum tertawa jika tidak ingat dengan siapa ia kini berhadapan. Sungguh ngawur cara berpikir wanita tua itu.

"Aku hanya mencoba melakukan hal yang aku bisa, Ma," ralat Hanum seraya mengusap dadanya tanpa sadar. Menghadapi Ismah selalu menguras emosinya.

"Seumur hidup aku tidak pernah ke sawah. Bagaimana mungkin aku bisa melakukan pekerjaan itu? Itu pekerjaan berat dan tidak cocok dilakukan oleh perempuan...."

"Tapi Mama dan sebagian besar wanita di kampung ini melakukan itu. Kami bisa melakukannya sembari mengurus rumah dan anak, bahkan juga mengurus mertua yang sudah tua." Wanita malah menepuk dadanya.

"Jangan samakan aku dengan mereka. Mama sendiri tahu, kan dari mana aku berasal? Aku bukan asli kampung ini, sebuah desa yang penduduknya memang memiliki mata pencaharian petani. Di kampungku sebagian besar orang-orangnya adalah pedagang. Maka hanya berdagang yang aku kuasai, Ma."

Hanum berusaha menjelaskan. Dia bahkan mengangkat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status