Share

bab 23. Putriku

"Mama, antar Rindu ke sekolah ma. Rindu pengen dianterin sama mama." pekik gadis kecil nan imut juga cantik itu. Rindu Kasih adalah putriku satu-satunya hasil pernikahanku selama empat tahun bersama mas Dimas.

Lima tahun berlalu setelah perceraianku. Gadis kecilku tumbuh dengan sangat baik dan begitu cantik. Hidung mancungnya mungkin turunan dari mas Dimas. Sedangkan bibir tipis dan juga lesung pipi kata orang mengambil dariku. Rindu memang sering menyanakan perihal sang papa.

"Mengapa Rindu tidak punya papa seperti teman Rindu ma? mereka semua mempunyai papa? kenapa Rindu nggak punya?" Rindu menangis sejadinya dipangkuanku. Hal inilah yang paling aku takuti ketika hendak mengambil keputusan cerai dari mas Dimas. Namun apa dikata sekarang. Mas Dimas yang telah lebih dulu menghancurkan hubungan rumah tangga kami.

"Iya Rindu sayang. Putri kesayangan mama. Mama ambil kunci mobil dulu ya. Kamu jangan cemberut gitu dong sayang." ujarku sambil mencubit pipi cabi anakku yang selalu membuat ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status