Share

Bab 1027

Author: Lilia
Tentu saja, orang yang kondisinya paling berbahaya adalah Luis dan Aska. Ilham memang tidak tahu detail kejadiannya. Namun, Zahra tahu Aska sudah menyelamatkan ayahnya dari ucapan ibunya tadi. Mereka berutang budi pada Aska.

"Ibunda, jangan terlalu sedih," hibur Zahra. Sekarang dia mulai mengkhawatirkan mental ibunya.

Anggi lanjut berkata, "Menurutmu, kalau Negeri Cakrabirawa ini kehilangan pamanmu, apa yang harus kita lakukan?"

Anggi memandang Zahra seraya mengerjap. Suaranya terdengar sedih.

Zahra mengatupkan bibirnya, apa maksud ibunya? Apa ibunya bicara seperti ini demi kebaikan pamannya?

Jadi, Zahra mengangguk dan berujar, "Apa yang dibilang Ibunda benar. Ibunda, sebaiknya kita biarkan Paman istirahat."

Tadi Zahra menangis tersedu-sedu, jadi sekarang dia ingin bermain. Anggi berucap, "Kamu pulang dulu. Nanti aku baru cari kamu."

Zahra melihat Anggi sejenak dan tidak lanjut bersedih lagi. Dia mengangguk, lalu keluar untuk mencari Ando dan Titiek.

Anggi duduk di tepi tempat tidur, l
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 1129

    "Aku menyukai Putri Zahra, hanya berharap bisa hidup bersamanya seumur hidup. Tapi aku tidak tahu bagaimana caranya agar dia juga bisa menyukaiku."Arya akhirnya nekat menceritakan semuanya secara gamblang, termasuk bagaimana dia pernah mengungkapkan perasaannya kepada Zahra, serta jawaban Zahra yang mengatakan akan mempertimbangkannya.Gilang awalnya mengira putranya hanya sekadar jatuh cinta biasa. Namun ketika melihat Arya begitu gelisah dan terus mengernyit, barulah dia benar-benar memahami betapa besarnya perasaan putranya terhadap Zahra."Jadi pria sejati! Saat harus kuat, tampilkan kekuatanmu. Baik laki-laki maupun perempuan, semua mengagumi yang kuat. Kamu bukan hanya harus membantu dia menyelesaikan segala urusan pemerintahan, tapi di saat paling penting ... kamu harus menjadi sandarannya!"Gilang meletakkan bidak catur, lalu berjalan ke sisi Arya dan berkata, "Dari ceritamu tadi, kamu bilang sudah menyatakan perasaan, tapi Putri tidak menolakmu dengan keras. Nak, jadilah lebi

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 1128

    "Kamu ...." Gilang berseru dan memotong kata-katanya sendiri, "Apa gunanya semua yang kamu lihat dan dengar itu? Kamu memang tidak berjodoh dengan jalan Tao."Selama bertahun-tahun, Arya tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada dunia kultivasi. Yang dia pikirkan hanyalah menikahi Zahra. Karena itu, Gilang sama sekali tidak khawatir.Lagi pula, aliran yang didalami Aska itu ... selama tidak menjadi Kepala Biro Falak, maka penganutnya masih boleh menikah.Arya tersenyum kecil dan melanjutkan permainan catur. "Ayah benar.""Di antara ayahmu, Kaisar, dan Aska, orang yang paling harus kamu mintai nasihat adalah Ayah."Gilang berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Menurutmu, apakah Kaisar bisa mengajarimu cara mengejar putrinya?"Arya tentu mengerti. Sudah pasti tidak mungkin."Aska, gurumu itu ... dia sendiri hidup sendirian seumur hidup. Mana mungkin dia tahu cara mengejar seseorang?" Kalau Aska benar-benar berhasil mengejar wanita yang dicintainya, Kaisar mungkin sudah berkelahi dengann

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 1127

    Sekarang, semua orang berharap bisa menjadi suami pendamping. Begitu terpilih, derajatnya akan langsung naik drastis.Harus diakui, kaisar sekarang benar-benar orang yang berpikiran luas. Keluarga mana yang berani mewariskan harta kepada putri mereka? Jangankan diwariskan, mendapat sedikit saja pun hampir mustahil."Nggak perlu dibahas lagi," kata Nabila. Kalau memang berjodoh ... dia juga tidak tahu. Bagaimanapun, Arya tinggal bersama Zahra di Istana Emas hingga usia 10 tahun. Hubungan mereka memang berbeda dari orang lain.Apa pun hasil akhirnya, itu sudah menjadi takdir mereka sendiri.Gilang berdiri lalu berkata kepada Arya, "Ikut Ayah masuk.""Baik, Ayah."Arya memberi salam kepada Nabila. "Ibu, anak akan segera kembali.""Pergilah," kata Nabila sambil melambaikan tangan. Dia melihat bahwa putranya belakangan ini tampak lebih kurus.Arya dan ayahnya menuju ruang kerja. Setelah masuk, Arya menutup pintu.Ayahnya sedang menyalakan lampu, baru saat itulah Arya menyadari bahwa langit

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 1126

    Setelah meninggalkan Kediaman Keluarga Rusli, hari sudah larut.Arya menghela napas panjang. Sembilan yang mengendarai kereta bertanya, "Tuan, kita kembali ke kediaman Jenderal Tantomo, atau ....""Kembali ke kediaman Jenderal Tantomo.""Baik."Lonceng kereta berdenting, derap kaki kuda terdengar. Arya mengernyit, pikirannya terus memutar ulang kata-kata yang dikatakan gurunya hari ini.Kenapa Aska tiba-tiba ikut campur urusan dirinya dan Zahra?Semakin dipikir, dia tiba-tiba teringat satu kemungkinan, mungkin gurunya sudah mengetahui perasaan Zahra terhadap dirinya. Oleh karena itu, dia berusaha mencari cara agar hal seperti itu tidak terjadi.Menyadari kemungkinan itu, Arya tak henti-hentinya meneguk teh dan air. Sampai akhirnya dia kembali ke kediaman Jenderal Tantomo dan melihat ayah, ibu, serta dua adik perempuannya sedang makan."Kak Arya sudah pulang." Adik kedua, Yara, bangkit sambil tersenyum manis. Gaun kuning pucat yang dikenakannya membuatnya tampak seperti kupu-kupu kecil

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 1125

    Aska melanjutkan, "Simbol burung phoenix jantan dan betina yang membawa keberkahan .... Ini adalah pertanda keberuntungan besar, ramalan terbaik."Lagi-lagi pertanyaan tentang pemilihan pendamping, lagi-lagi hasil ramalan tentang jodoh. Mana mungkin Arya tidak tahu maksud Guru? Dia segera memberi salam hormat. "Guru ... maksud Guru adalah antara aku dan Putri Mahkota?""Iya."Jantung Arya berdegup kencang. Jadi, Zahra mungkin akan mempertimbangkan dirinya? Zahra mungkin akan memilih dirinya menjadi pendampingnya?Hanya membayangkan kemungkinan itu saja membuat Arya bersemangat.Namun, Aska kembali berkata, "Tapi sekarang, garis jodoh itu mulai menyimpang. Kalau dibiarkan begitu saja, meskipun kalian berjodoh, kalian mungkin akan menyia-nyiakan banyak waktu ....""Ini ...."Aska mengambil bidak-bidak di bangku kecil, menatanya kembali dalam susunan baru. "Suka tidak bisa hanya bergantung pada sedikit rasa sayang yang dia miliki padamu."Kalau begitu dia harus bagaimana?Arya akhirnya me

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 1124

    Pada saat bersamaan.Aska keluar dari istana, lalu menuju Kediaman Keluarga Rusli untuk menerima emas yang dikirimkan Anggi.Melihat begitu banyak emas, Pati langsung ternganga. "Kenapa ... kenapa sebanyak ini lagi?"Aska berkata, "Untuk ulang tahun Zahra, aku akan memberinya kuda emas terbang. Jadi untuk ulang tahun Zenna, tentu saja aku harus kasih hadiah juga." Meski saat dia berjanji membuat kuda terbang untuk Zahra, Zenna bahkan belum lahir.Namun, mereka semua adalah anak-anak Anggi. Dia tidak mungkin pilih kasih.Mengenai Ishaq .... Emas dan perhiasan biasa tidak akan digubris olehnya. Nanti cukup biarkan Ishaq memilih apa pun yang dia inginkan dari benda-benda bagus milik Aska."Gimana kalau kita kasih Putri Harmoni babi emas?" tanya Pati.Aska mengangguk. "Baik. Kamu awasi sendiri. Nggak boleh ada kesalahan sedikit pun.""Baik, Tuan. Hamba mengerti." Pati memberi hormat, lalu memerintahkan orang-orang untuk mengangkat emas itu ke gudang."Pati."Baru saja kembali setelah menye

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status