Share

Bab 285

Author: Lilia
"Dia hanya pelayan rendahan, dari mana dia tahu hal itu?" tanya Wulan lagi.

Hal ini, ya .... Ekspresi Fani tampak pahit. Perasaannya juga campur aduk.

Fani tidak tahu harus tertawa atau harus kasihan melihat mantan majikannya terpuruk seperti ini. Bicara tentang kasihan, bukankah dirinya yang paling menyedihkan di sini? Setelah bertahun-tahun melayani Wulan dengan patuh, lidahnya malah dipotong. Bohong jika mengatakan Fani sama sekali tidak membenci Wulan.

Wulan menatap Fani yang bisu. Dia mencurahkan banyak unek-unek sambil menyuruh si pelayan menggaruknya. Wulan merasa keberuntungannya kian memburuk.

"Akhh!" Fani tiba-tiba menjerit. Pupil matanya bergetar dan sekujur tubuhnya gemetar ketakutan.

Wulan merasakan sakit yang menusuk di punggungnya. Seiring dengan pekikan tajam Fani, dia melihat sepotong kulit di tangan pelayan itu.

Kulit kepala Wulan mati rasa dan tubuhnya menjadi kaku. Untuk sesaat, dia bahkan lupa bernapas. Melihat kulit dan daging yang tergantung di kuku Fani, dia mem
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 528

    Wawan menyimpan botol pil dengan baik sebelum menyahut, "Baik. Putra Mahkota tenang saja."Melalui Wawan, Luis akhirnya paham bahwa Kaisar sudah berada di jalan buntu. Dia bergegas ke ruang baca istana dan menemukan dekret yang dikatakan oleh Wawan.Kaisar bahkan sudah menyiapkan dekret penyerahan takhta. Jelas sekali Kaisar sudah menyadari sejak awal bahwa suatu hari situasi akan tidak terkendali. Di dalamnya, juga ada dekret pengampunan khusus untuk Wawan.Setibanya di Kediaman Putra Mahkota.Anggi bertanya, "Kalau Ayahanda tahu semuanya, kenapa nggak langsung memerintahkan untuk hukum mereka, atau kamu saja yang langsung bertindak?"Luis menimpali, "Masalahnya, 30 ribu Pasukan Pengawal Istana ada di bawah kendali Satya. Selain itu, Keluarga Bangsawan Aneksasi sudah bercokol di ibu kota selama bertahun-tahun. Sebagian menteri di pengadilan juga orang-orang mereka."Luis diam sejenak sebelum melanjutkan, "Apalagi, Ayahanda sudah lama dikendalikan oleh racun. Apa di antara menteri itu

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 527

    Bagi Jelita, Kaisar hanya seorang kakek tua yang menyebalkan.Yasa menasihati dengan nada pelan, "Nyonya, saat ini, Keluarga Bangsawan Aneksasi masih belum dikuasai sepenuhnya. Kaisar nggak boleh sampai kenapa-kenapa. Lagi pula, dia juga nggak bisa lari dari genggaman kita. Hanya semangkuk sup saja. Nggak masalah memberikannya untuk tetap hidup."Jika sampai terdesak, Kaisar tidak mau bekerja sama, lalu langsung berseru bahwa dirinya dijebak serta dikendalikan oleh Jelita dan lainnya, mereka akan benar-benar tamat.Melihat ekspresi Yasa, Jelita perlahan-lahan juga menyadarinya. Meskipun tergila-gila dengan sup kambing buatan Jelita, tua bangka itu malah sangat rasional saat sadar. Bagaimanapun caranya, dia tetap tidak mau mengeluarkan dekret untuk mencabut posisi Luis sebagai Putra Mahkota.Setelah berpikir cukup lama, Jelita berujar, "Putra Mahkota baru pergi hari ini. Aku nggak percaya tua bangka itu bisa bertahan."Yasa bisa melihat dengan jelas bahwa Jelita ingin mencoba lagi. Jeli

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 526

    "Ayahanda, aku benar-benar mengkhawatirkanmu," ucap Luis."Mengkhawatirkanku? Mengkhawatirkan apa? Jangan-jangan kamu berharap aku cepat mati biar memudahkan jalanmu?" timpal Kaisar.Kaisar menyipitkan matanya dan menunjuk Luis dengan jarinya yang bergetar. Katanya, "Menurutku, sebagai Putra Mahkota, kamu sama sekali nggak menganggap penting urusan pemerintahan.""Ayahanda ...," panggil Luis. Dia benar-benar tidak percaya Kaisar akan membentaknya seperti ini, bahkan di hadapan Jelita.Tak bisa dipungkiri. Sebenarnya apa obat yang diberikan oleh Jelita dan Keluarga Bangsawan Aneksasi kepada Kaisar, sampai sifatnya berubah drastis?"Pergi!" sergah Kaisar. Mulai hari ini, dia bukan lagi ayahanda yang baik."Kaisar, mungkin Putra Mahkota hanya peduli pada Kaisar," tutur Jelita tersenyum dan mencoba mencairkan ketegangan.Jelita meneruskan, "Mungkin karena masih muda, jadi Putra Mahkota agak kewalahan mengurus pemerintahan. Bagaimana kalau Kaisar membiarkan orang untuk meringankan bebannya?

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 525

    Beberapa menteri bisa merasakan hal yang sama. Saat ini, demi obat penawar itu, mereka bahkan rela melewati bahaya apa pun.Kaisar bukan dewa. Sebenarnya, Kaisar juga hanya manusia biasa. Mereka sama sekali tidak mengurung Kaisar, melainkan Kaisar sendiri yang tidak mau meninggalkan Istana Lotus demi makanan itu.Semua orang mengangguk dan berkata, "Asalkan anak di dalam kandungan Selir Jelita lahir, rencana besar ini akan berhasil."Tiba saatnya, calon kaisar masih terlalu muda. Bukankah pada akhirnya Pangeran Aneksasi dan Satya yang akan memegang kendali?"Benar." Mereka tiba-tiba merasa bahwa mereka sama sekali tidak memberontak.Sejak dulu, yang menang akan jadi penguasa, yang kalah akan dianggap pemberontak. Semua yang mereka lakukan sekarang, sudah pernah dilakukan oleh orang-orang terdahulu.Keesokan harinya, Luis mengajak Dika dan sekitar 4 orang dari markas pengawal bayangan ke istana. Kini, Luis memang berkuasa mengurus pemerintahan, tetapi istana masih belum termasuk aman.S

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 524

    Pada larut malam, Luis membawa Dika dan para pengawal bayangan keluar dari Kediaman Putra Mahkota. Mereka mengadakan pertemuan rahasia di gunung pinggiran kota.Orang yang ditemui kali ini adalah mantan komandan Pasukan Pengawal Istana, Reza, dan wakilnya, Parmin. Mereka baru diberhentikan oleh Kaisar beberapa hari lalu."Salam, Putra Mahkota," sapa Reza dan Parmin memberi hormat pada Luis.Luis mengangkat tangan sembari berkata, "Kalian berdua silakan berdiri. Hari ini, aku kemari untuk membicarakan hal penting."Gunung ini tampaknya sudah menjadi markas militer. Tempat ini sudah diatur oleh Luis sejak beberapa tahun lalu dan selama ini dikelola oleh Bahar. Hingga kemarin, Luis baru memerintahkan untuk mengundang Reza dan Parmin kemari.Reza dan Parmin sangat terkejut begitu melihat markas militer ini. Namun, mereka segera merasa lega. Setidaknya ini membuktikan bahwa Luis sama sekali tidak di bawah kendali siapa pun, melainkan punya rencana sendiri."Kami berdua bersumpah akan selalu

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 523

    Luis duduk di kursi utama. Setelah dia melontarkan perkataannya dengan tenang, para menteri sangat terkejut."Pantas saja, saya sudah lama merasa ada yang aneh dengan Kaisar.""Beberapa hari lalu, Kaisar masih sangat sehat. Setelah lama nggak bertemu, keadaannya malah selemah itu. Tadi saat di Istana Lotus, tubuh Kaisar sampai gemetaran seperti sedang sakit.""Selir Jelita juga berani sekali di hadapan Kaisar. Apa mungkin Selir Jerita yang memberontak?"Seluruh aula utama seketika dipenuhi berbagai pembicaraan. Suasananya sangat gaduh.Ada yang bertanya, "Bagaimana caranya untuk menyelamatkan Kaisar?"Ada yang menjawab, "Melihat kondisi Kaisar, sepertinya beliau sama sekali nggak mau diselamatkan."Semua orang kembali menatap Luis. Luis memerintah, "Bagian militer dan para jenderal, periksa seluruh markas militer. Kalau ada orang yang mencurigakan, segera selidiki!"Menteri Militer dan para jenderal segera maju sembari menjawab dengan serempak, "Kami segera melaksanakannya.""Guru Ilha

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status