Share

Kebetulan

Sri masih menunggu kabar dari Arman, hingga malam menjelang, dirinya tak juga mendapatkan berita di mana Aini berada.

"Apakah kamu yakin Fandi berkata jujur, sayang?" Satria yang sudah mendengar semua cerita istrinya bahkan jauh-jauh menyusul ke tempat di mana Sri sedang menunggu informasi.

"Aku yakin, aku masih mengenal mata nya yang selalu ketakutan bila gelisah."

Satria menatap istrinya dengan kesal, bagaimana dia masih mengingat mata mantan suaminya.

"Matanya? apa bagusnya mata lelaki hidung belang itu!" Suara satria terdengar jengkel.

"Jangan cemburu, kamu tetap yang terhebat sayang." Ucap Sri dengan senyum menggoda, dia bisa membaca wajah tak suka sang suami.

"Ya harusnya begitu, jangan membuatku merasa kesal sekarang, mantanmu itu bahkan tak akan bisa menyamai cintaku!" Ucapnya meyakinkan, namun nafa bicaranya masih terdengar tak suka.

Sri tersenyum sembari memeluk suaminya dari belakang.

"Aku tau, tak akan ada yang bisa menyisihkanmu sedikitpun, kamu adalah pemenangnya." Ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status