Share

Ingatan itu kembali.

"Jauhkan tanganmu, siapa kamu!" Jani berteriak histeris, tatapannya melihat ke arah dalam minimarket

"Kenapa kamu cantik? Aku benci saat kamu cantik!'" Ucap Aini kesal, tangannya terus mencoba menyentuh wajah Jani.

"Kemari kami sialan!" Aini meremas kuat kerah baju Jani, membuat ia gemetar karena histeris.

"Tidak!.... tidak!" Ucapnya kencang dan sebuah ingatan masa lalu kembali muncul....

Jani melihat wanita berparas mirip dirinya berlari letakutan dengan perut membesar, entah apa yang sudah di lalui hingga gaun putih yang di kenakan berlumur darah dan tanah, dinginya malam bukanlah musuh terbesarnya, dia lebih takut jika bayi dalam dekapan itu lepas dari pelukan.

"Jangan mencoba lari Lusia!" Teriakan itu begitu nyaringo dan lantang terdengar.

Lusia gemetar dalam tangis, berjongkok pada rimbunya dedaunan kecil dan ilalang, berharap diri nya tak di temukan.

"Lusia!" Teriakan itu kembali terdengar, tubuh kecil Lusia semakin gemetar.

"Sabarlah sayang, mama akan membawamu pulang, kita ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status