Share

Peringatan Satria

Fandi memarkir mobil mewahnya di sisi area pemakaman, melihat ke arah satu makam yang berada hampir di tengah. Dirinya memutuskan turun dari kendaraan dan berjalan masuk membawa seikat bunga lili putih di tangannya. Langkahnya berhenti di atas sebuah pusara, pusara yang selalu berganti dengan bunga baru setiap kali dirinya datang.

"Apakah mamamu selalu datang kemari La?" Fandi mengusap nisan bertuliskan nama anaknya itu.

Fandi meletakkan bunga baru di sisi mawar putih yang terlihat sedikit layu, ia lalu membersihkan nisan yang basah karena hujan semalam dan membuang dedaunan yang jatuh di sekitarnya.

"Maafkan ayah ya sayang, ayah benar-benar menyesali kebodohan ayah." Ucapnya lirih sebelum akhirnya air mata itu turun membasahi wajahnya.

"Bagaimana bisa ayahmu meragukan anaknya sendiri, apa yang ada di kepala ayahmu ini La!" Ucapnya parau, merasakan dadanya kian sesak karena kekecewaan dan penyesalan yang dalam.

Fandi lalu duduk di sisi ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yanie Abdullah
sebagai pembaca , saya kesal dngn lambanya updet terbaru dari cerita ini.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status