Share

Bab 2

Author: Nexy91
last update Last Updated: 2025-11-02 11:05:56

Rani telah sampai di rumah kontrakan yang biasa dia tinggali bersama sang suami. Mereka mengontak satu rumah dengan dua kamar tidur, satu ruang tamu, dapur dan juga kamar mandi.

Selama dua tahun ini, Tedi bahkan belum mampu untuk membeli tempat tinggal sendiri, mereka masih harus mengontrak rumah. Tapi dengan tidak tahu diri, dia malah berselingkuh dengan dalih ingin mempunyai keturunan.

Jika laki-laki terlalu percaya diri, ya seperti itulah jadinya.

Setelah masuk kedalam rumah nya, Rani melempar kunci mobil ke atas sofa. Dia merasa lelah dan merasa terhina, suami yang selalu dia dampingi dan dia dukung dengan penuh kasih sayang, kini dia tega menalak nya hanya demi seorang pelakor.

Mungkin saat dihadapan pelakor dan suaminya dia bisa tersenyum, bahkan menantang suaminya untuk langsung menalak nya dengan talak tiga. Tapi di dalam hatinya, dia merasa begitu sakit, cinta itu memang masih ada.

Saat dia tahu kalau suaminya mulai main belakang, dia sudah berkali-kali berusaha mengambil kembali hati suaminya itu, tapi Tedi benar-benar sudah dibutakan oleh pesona perempuan bernama Indi.

"Hiks... Hiks... Hiks... Ya Allah, kenapa engkau biarkan aku merasakan kehilangan kembali. Kenapa rasanya sakit sekali, padahal aku sudah berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata, untuk laki-laki br***sek itu lagi. Tapi aku tidak kuat ya Allah."

Rani terduduk di lantai, dengan posisi jongkok dan wajah menempel pada lutut nya. Dia memeluk kakinya sendiri, tidak ada yang menghiburnya, tidak ada seorangpun yang akan memeluk dan memenangkan nya.

Hanya kesunyian yang dia dapati di dalam rumah itu, rumah yang telah menjadi saksi bisu, dua tahun perjuangan Rani menjadi seorang istri.

Kasih sayang serta dukungan untuk suaminya, tidak lantas membuan suaminya itu bersyukur, bukan nya penghargaan yang Rani terima, malah pengkhianatan yang membuat hatinya hancur.

"Aku sudah berjanji untuk tidak menangisi laki-laki itu, tapi aku tidak kuat Ya Allah, kenapa dia rela meninggalkan ku demi perempuan yang bahkan tidak memiliki andil dalam perjuangan hidupnya itu."

Sempat terbersit di dalam pikiran Rani, jika Tuhan itu tidak adil terhadapnya. Dia yang berjuang mati-matian untuk mendukung suami, juga rela hidup sederhana dengan makan seadanya, malah orang lain yang menikmati hasilnya.

Tedi yang di dukung olehnya mulai dari nol, malah berpindah ke lain hati, bahkan saat dia naik jabatan menjadi supervisor, dia tidak mengatakan nya kepada Rani. Uang gaji yang diberikan pun tetap sama, seperti saat dia belum naik jabatan.

Awalnya Rani memang tidak tahu, tapi dia yang masih rutin bertemu dengan sahabatnya, menjadi tahu semuanya. Setelah sahabat nya itu mengucapkan selamat kepada nya atas pengangkatan Tedi menjadi Supervisor.

Rani awalnya kaget dan merasa bingung, karena suaminya itu tidak pernah mengatakan apapun. Dia masih berpikir positif, mungkin suaminya itu ingin memberikan kejutan untuknya.

Tapi setelah berbulan-bulan berlalu, suaminya itu tak kunjung memberitahu nya, bahkan uang yang diberikan pun tidak pernah naik.

Karena semakin curiga, akhirnya Rani mendesak sahabat nya untuk mencari tahu bagaimana sikap suaminya saat di tempat kerja.

Dengan berat hati, Raline menceritakan perselingkuhan Tedi kepada Rani, sudah tiga bulan kedekatan Tedi dan Indi itu mulai terjalin. Raline pun mengetahui itu baru seminggu terakhir, saat dia tidak sengaja mendengar gosip dari karyawan nya.

Dia merasa tidak percaya, bahkan dengan sengaja mencari tahu duanya. Dan ternyata semua itu nyata, kedekatan mereka sudah mulai terang-terangan.

Raline tidak ingin gegabah, dan terus meminta karyawan nya untuk memfoto atau memvideokan apapun yang mereka berdua lakukan. Dia hanya ingin mengumpulkan bukti, agar sahabatnya itu tahu bagaimana bejatnya kelakuan suami yang dipilih sahabatnya itu.

Saat itu Raline yang sudah muak dengan Tedi, ingin segera memecatnya. Tapi dia tidak punya alasan untuk itu, maka dia masih menahan semua amarah nya.

"Raline, tolong kamu jawab jujur. Sebenarnya, bagaimana kelakuan suamiku selama kerja di tempat kamu?"

"Ran, aku takut kamu tidak akan percaya dengan perkataan ku ini." Raline menghela napas berat, dia tidak ingin Rani membencinya.

"Katakan saja semuanya, aku tidak akan menyalahkan mu." Rani menimpali.

"Sebenarnya, aku tahu perselingkuhan suami kamu. Aku tahu dari desas desus karyawan ku, awalnya aku memang tidak percaya. Tapi aku meminta mereka untuk menunjukkan bukti, tentang perselingkuhan mereka. Aku meminta orang-orang untuk mengirimkan foto serta video kemesraan mereka berdua."

Rani mendadak lemas, seperti semua tulang terlepas dari tubuh nya. Dia tahu, kalau Raline berkata jujur. Raline tidak akan pernah berbohong tentang apapun pada nya.

Lemas, pusing dan mual yang dirasakan Rani saat itu. Bahkan keringat dingin sudah membanjiri wajah kecilnya, dia tidak dapat menapak dengan benar saat ini.

Raline benar-benar tidak tega melihat sahabat nya terlihat rapuh seperti itu, dia langsung memeluk dan mendekap Rani. Raline menangis melihat keadaan Rani saat itu, tapi Rani masih terlihat diam dan tidak bergerak, tatapan matanya kosong dan dia tidak berbicara sepatah kata pun.

Rasa kecewa yang terlalu besar, telah menghancurkan semua pertahanan nya. Dia mampu melewati semua rintangan dalam masa perjuangan kuliahnya, tapi saat mendengar pengkhianatan suaminya, Rani benar-benar tidak sanggup untuk mengahadapi itu.

Raline yang sudah tidak tahan melihat keadaan Rani, langsung memapahnya ke dalam mobil miliknya. Dia membawa Rani untuk pulang ke rumah Raline sementara waktu, Raline dengan sabar memapah Rani sampai ke dalam kamar tidur yang biasa ditempati Rani jika menginap di sana.

Rani masih belum merespon apapun, dia hanya diam seribu bahasa. Raline membiarkan Rani menenangkan diri, dia meninggalkan Rani di dalam kamar nya, dan dia pun pergi ke dalam kamar pribadinya.

"Maafkan aku Rani, aku tidak ingin kamu terus-menerus ditipu oleh laki-laki tidak tahu diri itu. Aku ingin kamu bangkit dan balas perbuatan mereka." Raline bermonolog sambil melihat semua bukti perselingkuhan Tedi bersama Indi.

Sementara itu di kamar lain, Rani mulai tersadar dan menangis tersedu-sedu. Dia tidak kuat menghadapi ini, pengkhianatan suaminya itu seolah menjadi sebuah pukulan yang amat keras untuk hatinya.

Rasa sakit itu menjalar ke semua urat syaraf nya. Tak terelakkan, dan tak dapat dia tolak. Ternyata, dikhianati orang yang dulu memperjuangkan nya sedemikian rupa itu, malah semakin membuatnya merasakan sakit berkali-kali lipat. Dia benar-benar menumpahkan semua rasa sakit hatinya lewat tangisan nya semalaman itu.

Pagi harinya dia keluar kamar dengan wajah yang bengkak karena terlalu lama menangis. Rani sudah bertekad, untuk membalas dan menghancurkan mereka secara perlahan-lahan.

Dia akan memergoki mereka berdua, dan bercerai dengan suaminya. Dia juga tidak akan membiarkan mereka berdua bahagia, diatas tangisan nya.

Raline yang saat itu sedang khawatir memikirkan Rani, langsung lega saat melihat Rani keluar kamar. Walaupun dia merasa sakit hati melihat wajah saatnya yang sangat bengkak akibat menangis.

"Rani, apa kamu baik-baik saja sekarang?"

"Aku baik, terimakasih ya karena kami mau menampung aku." Rani berbicara sambil tersenyum.

"Kamu itu bicara apa sih, kita ini sahabatan sudah sejak lama. Rumah aku ya rumah kamu juga." Ucap Raline kepada Rani.

"Kalau begitu, boleh aku jual rumahnya?" Rani berjalan dan memeluk Raline sambil mengangkat alis nya berulang kali.

Raline langsung menoyor kepala Rani, dan tidak lupa dengan seribu kata yang keluar dari bibir tipisnya itu.

"Dasar bocah gemblung, orang khawatir malah ada aja becandanya. Aku pikir kamu tadi udah bunuh diri gara-gara laki-laki itu." Raline berbicara sambil menoyor-noyor kepala Rani. Mereka berdua memang terbiasa seperti itu.

"Aduh, sakit tahu. Lagian kamu mikirnya kejauhan, ngapain juga aku bunuh diri cuma gara-gara laki-laki kaya beruk begitu, gak level." Rani berbicara sambil melipat tangan di depan dada.

"Alah, bilang gak level, tapi mata udah segede bola voli." Ralin kembali mengejek Rani.

Dengan dukungan dari sahabat nya, Rani semakin tegar. Tidak ada lagi air mata kesedihan, yang ada dia benar-benar menjalankan rencananya untuk memergoki suaminya itu.

Dan setelah semua itu benar-benar terjadi, bahkan talak satu sudah jatuh kepada nya, dia tidak dapat membendung air mata yang sudah dia kira kering itu.

Menangis dalam kesendirian, Rani akhirnya memutuskan untuk mengemas semua barang-barang nya. Dan akan menjual semua barang berharga yang sudah dia beli dari hasil dia menghemat uang suami yang tak seberapa itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 5

    Rabu, dua puluh tujuh September empat tahun lalu. Pertama kali nya Tedi melihat Rani, saat dia sedang bekerja di bengkel motor milik teman nya. Saat itu, Rani mendorong motor matic nya yang mogok. Dan kebetulan, bengkel itulah yang paling dekat dengan tempat nya saat itu. Rani yang mempunyai tinggi semampai, berambut panjang dan sedikit ikal, yang di kuncir kuda. Dia memiliki kulit kuning langsat, yang saat sedang berkeringat, terlihat begitu bercahaya. Setiap laki-laki yang memandangnya langsung merasa jatuh cinta, bahkan para wanita pun juga mengagumi kecantikan nya. Bisa di bilang, saat ini Rani dalam usia yang sedang mekar-mekarnya. Terlihat begitu indah dan menawan, sehingga mampu menarik perhatian berbagai macam serangga yang ingin menghinggapi nya. Jarang ada perempuan yang begitu terlihat menawan, dan tanpa cela. Biasanya, jika dia cantik, maka sifatnya tidak baik. Jika dia begitu baik, maka dia tidak begitu cantik. Begitu juga dengan Rani, dia begitu cantik dan men

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 4

    "Apa maksud kamu, aku baru menjatuhkan talak satu sama kamu. Kita masih bisa rujuk kembali, kamu gak usah ngambek lagi ya." Bujuk Tedi dengan tidak tahu malu nya. Wajah Indi sudah berubah menjadi gelap, dia merasa dipermalukan oleh sikap Tedi yang terus memohon kepada Rani. "Sudah Mas, ngapain kamu masih ngejar dia sih. Kita kan sudah mau menikah, jangan kaya gitu lagi." Ucap Indi sambil menarik lengan baju Tedi. "Tuh dengar kata selingkuhan kamu itu, dia udah gak sabar jadi istri sah. Uuuups, maaf kelepasan, jadi pada tahu kan kalau kamu itu pelakor." Tawa Rani dan Raline pun pecah saat itu juga. Pengunjung cafe itupun langsung melirik ke arah Indi dengan tatapan menghina dan jijikIndi yang merasa malu pun langsung pergi meninggalkan Tedi, yang masih bersikukuh meminta Rani untuk kembali pada nya. "Itu selingkuhan mu ngambek, kejar sana. Kasihan, nanti dia kabur lagi." Ejek Rani. "Kamu kenapa jadi begini sih, kamu itu biasanya selalu jadi istri yang penyayang dan penyabar. Sek

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 3

    Selama dua hari, mantan suaminya tidak pernah pulang ke rumah itu. Dan itu membuat Rani merasa leluasa untuk menjual semua barang-barang yang memang masih bisa menghasilkan uang. Dia menjual kulkas, mesin cuci, lemari pakaian, ranjang, bahkan kompor dan tabung gas pun dia jual semua. Dia tidak ingin menyisakan satupun barang berharga untuk Tedi dan gundiknya itu. Semua sudah terjual dengan cepat, akhirnya Rani bisa pergi meninggalkan rumah sempit itu. Dia berencana untuk menginap sementara di rumah Raline. Dia juga sudah mengajukan permohonan perceraian ke pengadilan agama, dia juga menyertakan bukti-bukti perselingkuhan suaminya itu, agar Tedi tidak bisa mengelak dan langsung menandatangani surat cerai. Sementara itu, Tedi kembali ke rumah yang dia kontrak setelah satu minggu dia tidak pernah pulang. Dia melihat keadaan rumah yang kosong, dan terasnya dipenuhi dengan debu. Lampu yang tergantung di luar masih menyala, dia tidak tahu kenapa rumahnya begitu tidak terurus. Saat dia

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 2

    Rani telah sampai di rumah kontrakan yang biasa dia tinggali bersama sang suami. Mereka mengontak satu rumah dengan dua kamar tidur, satu ruang tamu, dapur dan juga kamar mandi. Selama dua tahun ini, Tedi bahkan belum mampu untuk membeli tempat tinggal sendiri, mereka masih harus mengontrak rumah. Tapi dengan tidak tahu diri, dia malah berselingkuh dengan dalih ingin mempunyai keturunan. Jika laki-laki terlalu percaya diri, ya seperti itulah jadinya. Setelah masuk kedalam rumah nya, Rani melempar kunci mobil ke atas sofa. Dia merasa lelah dan merasa terhina, suami yang selalu dia dampingi dan dia dukung dengan penuh kasih sayang, kini dia tega menalak nya hanya demi seorang pelakor. Mungkin saat dihadapan pelakor dan suaminya dia bisa tersenyum, bahkan menantang suaminya untuk langsung menalak nya dengan talak tiga. Tapi di dalam hatinya, dia merasa begitu sakit, cinta itu memang masih ada. Saat dia tahu kalau suaminya mulai main belakang, dia sudah berkali-kali berusaha mengambi

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 1

    "Hari ini, aku talak kamu dengan talak satu."Tepat di hari ulang tahun Rani yang ke dua puluh delapan, tanggal dua puluh lima Maret. Rani di jatuhi dengan talak 1,bukan karena kesalahan nya. Tapi karena keegoisan suami nya, demi melindungi kekasih haram nya. "Talak satu mas? Kenapa tidak sekalian talak tiga? Kita bisa langsung pisah untuk selama-lama nya." Tantang Rani kepada mantan suami nya, sekarang sudah menjadi mantan karena dia telah menjatuhkan talak nya. "Aku masih sangat mencintai mu Rani, tapi kenapa kamu tidak bisa berbesar hati untuk menerima dia sebagai madu mu?" Dengan tidak tahu malu, dia bilang kalau dia masih mencintai Rani. Saat dia mulai bermain api, apa dia tidak pernah memikirkan perasaan nya? Dasar laki-laki durjana. "Tidak ada cinta yang seperti itu mas, setelah kamu memutuskan untuk mencintai perempuan lain, disaat itu pula kamu telah kehilangan cinta kamu sama aku.""Tapi Indi mau kok jadi istri ke dua mas, dia gak akan nuntut apa-apa dari mas."Dasar lak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status