Share

Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani
Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani
Author: Nexy91

Bab 1

Author: Nexy91
last update Last Updated: 2025-11-01 19:03:59

"Hari ini, aku talak kamu dengan talak satu."

Tepat di hari ulang tahun Rani yang ke dua puluh delapan, tanggal dua puluh lima Maret. Rani di jatuhi dengan talak 1,bukan karena kesalahan nya. Tapi karena keegoisan suami nya, demi melindungi kekasih haram nya.

"Talak satu mas? Kenapa tidak sekalian talak tiga? Kita bisa langsung pisah untuk selama-lama nya." Tantang Rani kepada mantan suami nya, sekarang sudah menjadi mantan karena dia telah menjatuhkan talak nya.

"Aku masih sangat mencintai mu Rani, tapi kenapa kamu tidak bisa berbesar hati untuk menerima dia sebagai madu mu?"

Dengan tidak tahu malu, dia bilang kalau dia masih mencintai Rani. Saat dia mulai bermain api, apa dia tidak pernah memikirkan perasaan nya? Dasar laki-laki durjana.

"Tidak ada cinta yang seperti itu mas, setelah kamu memutuskan untuk mencintai perempuan lain, disaat itu pula kamu telah kehilangan cinta kamu sama aku."

"Tapi Indi mau kok jadi istri ke dua mas, dia gak akan nuntut apa-apa dari mas."

Dasar laki-laki bodoh, tentu saja saat jadi selingkuhan dia akan berbicara seperti itu.

"Tidak perlu mas, aku tidak ingin berbagi sesuatu yang memang tidak bisa dibagi. Aku jijik kalau harus memakai barang bekas pakai pelakor." Perempuan yang bernama Indi itu mendelik kepada Rani.

"Aku mohon Rani, kita bisa rujuk lagi. Aku jamin bisa adil kepada kalian berdua, aku melakukan ini hanya demi mempunyai keturunan saja. Kamu tahu kan, mas sangat ingin mendapatkan seorang anak laki-laki. Mas hanya ingin punya penerus."

"Penerus apa mas? Penerus kelakuan kamu begitu, si tukang selingkuh?"

"Ya gak gitu lah, semua orang kan pasti mau punya penerus Ran."

"Maaf ya mas, seingat aku, kamu itu bukan seorang CEO, bukan juga keturunan ningrat darah biru yang punya warisan berlimpah. Kamu itu cuma seorang karyawan di pabrik biasa, yah aku akui kamu sudah naik jabatan menjadi supervisor, walaupun kamu tidak pernah bilang itu kepada ku."

"Kamu tahu dari mana kalau aku sudah jadi supervisor?" Mata mantan suami nya itu membelalak kaget, apa dia lupa siapa Rani sebenarnya?

"Memang nya kamu gak ingat mas, siapa yang bisa buat kamu masuk dan kerja di pabrik itu? Kamu tahu kan kalau aku kenal dengan pemilik pabrik itu?"

Tedi seperti tersadar dan mulai menunduk, dia meng garuk-garuk tengkuknya, yang Rani yakini tidak ada bagian yang gatal sama sekali.

Dia masih menunduk dan tidak berani menjawab nya, dan Rani melanjutkan unek-unek apa yang ingin dia keluarkan.

"Soal perselingkuhan kamupun, aku tahu dari orang-orang bahkan petinggi dari pabrik tempat kamu bekerja. Dan soal keturunan, kamu gak ingat kalau kita baru nikah dua tahun, sama sekali belum lama. Aku sudah memeriksakan rahim ku kepada dokter kandungan, dan rahim ku dinyatakan subur dan baik-baik saja."

"Kalau benar rahim kamu subur, lalu kenapa kamu belum hamil juga?" Tiba-tiba, pelakor itu menyahut dari belakang punggung Tedi.

"Hahahhaha, hamil itu bukan manusia yang tentukan. Kamu pikir dengan kamu bilang hamil, terus kamu langsung hamil begitu? Kalau bisa seperti itu, aku juga bisa minta sama Allah biar kamu mati duluan." Bibir Rani terangkat sebelah.

"Kamu, beraninya kamu menyumpahi aku mati!"

Dia berusaha menyerang Rani.

Rani tersenyum dengan ekspresi merendahkan, dia sudah tidak lagi merasa sedih seperti saat pertama kali dia mengetahui perselingkuhan suami nya.

Dia terlihat sangat tegar, tidak ada yang tahu apa yang saat ini sedang dia pikirkan. Bahkan Tedi sekalipun merasa bingung dengan sikap Rani, karena biasanya seorang perempuan itu akan menangis dan meraung atau mengamuk saat diceraikan.

"Ran, Mas mohon sama kamu. Kita gak usah cerai ya, mas berjanji akan lebih banyak waktu bersama kamu."

Tedi tidak ingat dengan perlakuan nya terhadap Rani, akhir-akhir ini. Dia sering beralasan lembur, dan banyak pekerjaan sehingga dia akan pulang saat dini hari.

Berjanji dengan sesuatu yang bahkan tidak mungkin dapat dia penuhi, hanya sampah yang keluar dari mulut laki-laki itu. Rani merasa sangat muak dengan Tedi, dia sangat ingin membuat laki-laki itu hilang dari muka bumi.

Sebelum Rani menjawab permintaan Tedi, Indi sudah menyerobot terlebih dahulu.

"Gak bisa gitu dong Mas, kamu harus lebih sering sama aku, kamu kan mau cepat-cepat punya bayi, ya cuma aku yang bisa ngasih kamu bayi."

Rani hanya tersenyum dan menggelengkan kepala, melihat kelakuan pelakor tak tahu malu itu. Pelakor sering kali tidak sadar diri, kalau dia itu hanya alat dan hanya yang ke dua.

"Drama kalian terlalu panjang, lebih baik aku pulang saja, silahkan teruskan lagi setelah aku pergi."

Rani segera meninggalkan kontrakan sempit tempat tinggal Indi, dia sampai ke sana saat membuntuti suami nya untuk mendapatkan bukti langsung, dan berhasil mengabadikan momen pengkhianatan suami nya itu.

Ada yang berupa video dan juga foto, bahkan masih banyak foto dan video yang orang kirim kepada nya saat Tedi dan Indi bersama di tempat kerja.

Melangkah dengan penuh keyakinan, dia masuk kedalam mobil nya dan pergi meninggalkan tempat itu.

Sementara Tedi yang berusaha mengejar Rani, sempat tertegun saat melihat mantan istrinya itu naik ke dalam mobil, bahkan dia sendiri yang membawa mobil itu.

Selama ini, dia tidak pernah tahu kalau istrinya itu bisa membawa mobil. Bahkan mereka memang tidak mempunyai mobil sama sekali, karena keadaan ekonomi mereka yang memang masih terbilang menengah ke bawah.

"Kenapa dia bisa bawa mobil sendiri? Apa itu mobil milik nya?"

"Mas, kamu jangan tertipu sama perempuan mandul itu, kamu kan tahu sendiri kalau dia gak kerja, bisa dapat dari mana dia mobil bagus begitu?"

Tedi merasa bingung, tapi menurutnya itu cukup masuk akal. Karena selama ini hanya dia yang bekerja, Rani hanya diam di rumah.

"Mas, sudah lah jangan pikirkan soal mobil itu, palingan dia cuma mau bikin kamu menyesal karena mau nikahin aku, jadi dia pura-pura jadi orang kaya biar kamu mau kembali sama dia."

"Ya masuk akal, tidak mungkin Rani punya mobil mahal seperti itu. Sudahlah, nanti juga dia akan kembali kepada ku, dia kan tidak punya tempat untuk kembali. Lagi pula dia itu seorang yatim piatu."

Rani memang seorang anak yatim piatu, yang begitu pintar, dia lulus kuliah dengan cumlaude, bukan hanya Strata satu (S-1) tapi sampai Strata dua (S-2).

Tedi tahu jika Rani lulusan S-2, tapi dia bahkan tidak mengerti istri nya itu mengambil jurusan apa. Entah memang karena tidak mengerti, atau memang sama sekali tidak ingin tahu tentang istrinya itu. Yang jelas, dia benar-benar hanya menganggap itu tidak begitu penting untuk hidup nya.

Dengan tidak tahu malu, Tedi dan Indi kembali ke dalam kontrakan Indi itu, padahal para tetangga sudah melihat dan menyaksikan apa yang terjadi sebenarnya.

Bisik-bisik dari para tetangga itu kian terdengar jelas, bahkan ada makian untuk mereka berdua.

"Dasar laki-laki bre***ek, tidak tahu malu. Ternyata si Indi yang sok cantik itu pelakor mura**n, kita gak boleh biarin dia tinggal di sini."

"Iya benar bu, kita harus minta kepada pemilik untuk usir mereka. Kita gak mau kena sial, karena perbuatan hina mereka."

Tedi mendengar dengan jelas semua makian dari para tetangga, dia hanya menunduk karena memang merasa salah. Tapi lain dengan Indi, dia sama sekali tidak punya rasa malu, bahkan dia malah menantang ibu-ibu yang membicarakan nya.

"Hei tukang gosip, gak usah deh kalian ikut campur urusan orang. Lebih baik kalian urusi hidup kalian masing-masing, hidup masih miskin aja belagu."

Seorang ibu muda berbaju biru tua langsung maju, dan menjambak rambut Indi. Dia tidak terima dengan penghinaan yang dikatakan Indi pada mereka.

"Dasar pelakor gak tahu diri, kalau kita miskin, terus elu apa hah, pengemis? Udah gak punya malu, gak punya adab, gak punya otak lagi. "

"Aaaaargh, lepasin dasar cewek sia**n."

Dan aksi jambak menjambak pun tidak terelakkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 52

    Tedi merasa sedikit bingung saat dia tanpa sengaja bertemu dengan Vira, di tempatnya bekerja. Ada perasaan yang tidak bisa ungkap kan, rasa senang karena bisa bertemu dengan perempuan yang dia suami, tapi juga ada rasa takut, jika nanti Indi tahu kecamatan nya dengan Vira. Dia tahu perempuan seperti apa istrinya itu, dia itu bar-bar dan arogan. Sifat asli manusia akan keluar saat merasa terancam bukan? Dia takut jika Indi tahu, maka Vira yang akan dalam bahaya. Tapi disatu sisi dia bahagia karena bisa melihatnya setiap hari, tanpa harus sembunyi-sembunyi dari Indi. Tedi merasa jika Vira memang ditakdirkan untuk nya, selain wajah yang sekolah mirip dengan mantan istrinya, sifat lembut Vira juga membuat Tedi merasa nyaman, tidak seperti Indi. Merasa didukung oleh alam, dipermudah untuk selalu bertemu dengan Vira, membuat Tedi semakin yakin dengan perasaan nya. Walau di dalam hatinya sendiri, dia merasa bersalah kepada Indi. Sama halnya saat dia mengkhianati Rani dulu, ada ra

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 51

    Bekerja di pabrik, tidak pernah dibayangkan oleh Vira. Tapi kini dia bisa masuk ke pabrik yang menjamin karyawan nya, mendapat gaji UMR, mendapat asuransi kesehatan, ada jaminan kerja. Dulu dia hanya bekerja di toko yang menjual pakaian, gaji nya hanya sedikit, dan tidak cukup untuk bayar kontrakan dan makan, bahkan kadang atasan nya terlalu galak terhadap pegawainya. Gaji sedikit, tapi diperlakukan semena-mena. Tidak kuat, tapi sulit untuk mendapatkan kerja lagi. Tapi hari ini Vira sudah mulai bisa merasakan bekerja dengan gaji yang layak. "Bismillah, semoga saja aku bisa cepat beradaptasi, dan bekerja dengan baik." Dengan tekad yang kuat, Vira mengendarai motor yang diberikan Rani, menuju tempatnya bekerja. Sampai di sana, dia memarkirkan motornya di tempat para karyawan memarkir motor. Vira belum tahu dia akan ditempatkan di bagian mana, dia diminta untuk menunggu di pos satpam, dan nanti akan diantarkan kebagian dia bekerja. Saat masuk pertama kali ke dalam pa

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 50

    Rani meminta seseorang untuk mengurus masuknya Vira ke pabrik, tentunya akan satu tempat kerja dengan Tedi dan Indi. Sambil menyelam minum air, Rani membantu Vira agar punya penghasilan tetap, juga bisa membalas dendam dengan apik kepada Tedi dan juga Indi. Entah rencananya akan berhasil atau tidak, tapi setidaknya Rani sudah mencoba. Dia memang berencana supaya Indi merasakan apa yang dia rasakan, juga Tedi. Di saat sedang sayang sedang adem, malah diselingkuhi dan ditinggalkan. Setelah itu, tentu saja akan ada lagi kejutan yang lain nya. Rani ingin mereka terpuruk, hingga mereka datang merangkak kepadanya untuk meminta maaf, karena semua perbuatan pasti akan mendapat balasan yang setimpal. Biarlah dia akan di cap sebagai perempuan jahat, tapi dia hanya ingin mengembalikan apa yang mereka lakukan kepada nya. Vira tinggal di rumah yang Rani siapkan, dan mendapat pekerjaan tetap yang mendapat gaji UMR, tidak seperti sebelumnya, gaji nya benar-benar di bawah UMR. Sulit untuk me

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 49

    Rani sedikit gemetar saat melihat berita tersebut, bagaimana tidak, pria yang mendekatinya sudah pasti punya niat jahat, jika dia dengan gampangnya merespon pria tersebut, bisa saja dia juga akan tertipu, atau lebih parahnya dia akan dibius dan hal menakutkan lain nya yang bisa terjadi. Dia memang perempuan mandiri, tapi tetap saja dia hanya seorang perempuan. Tidak bisa melawan laki-laki dengan tangan kosong. Untung saja saat itu dia langsung pergi meninggalkan pria tersebut, tanpa mau berbasa-basi. Jika tidak ada teman karyawan nya, Rani tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa saat dia sedang dibuntuti oleh pria tersebut. "Ternyata orang-orang Lombok benar-benar sigap ya pada orang yang berbuat jahat, jadi makin suka aku. Kapan-kapan ajak Raline ke sana lah." Ucap Rani. Penipuan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, baik di tempat sepi, atau sekalipun di tempat yang ramai. Kita tidak tahu orang yang seperti apa yang benar-benar baik. Ada yang berwajah lembut dan

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 48

    Di datangi oleh orang asing, yang sama sekali tidak ada dalam ingatan nya, Rani menjadi lebih waspada. Dia tidak akan tertipu oleh trik murahan seperti itu. "Maaf mas, saya gak kenal anda. Permisi." Rani langsung pergi meninggalkan laki-laki tersebut. Laki-laki yang sudah menyodorkan tangan nya untuk bersalaman, langsung ditinggalkan begitu saja, dia merasa sedikit malu, lantas mengangkat tangan nya dan menyugar rambut. Melihat Rani yang semakin menjauh, dia malah semakin merasa tertantang, dan ingin mendekati Rani. "Perempuan cantik memang sulit untuk di dekati." Ucap laki-laki itu. Biasanya dengan cara seperti itu, dia bisa mendapatkan perempuan manapun yang dia mau, berpura-pura sebagai teman lama, lalu akan mengatakan bahwa dia salah orang, dan meminta kontak, sebagai permintaan maaf, dia akan mengajak perempuan tersebut untuk makan, atau sekedar nonton. Setelahnya, banyak korban yang dengan senang hati memberikan sejumlah uang kepadanya, tapi setelah uangnya terkuras,

  • Pembalasan Istri Sah: Identitas Tersembunyi Rani    Bab 47

    Hari senin, adalah hari yang sibuk untuk semua orang yang bekerja. Hari ini Rani telah berhasil membuat design dari kalung yang diminta, oleh seorang keturunan kerajaan yang sangat mengagumi karya-karya nya selama ini. Perempuan dengan kulit putih dan mata hijau Jamrud, bertubuh tinggi dan langsing bak barbie di dunia nyata. Setelah design yang dia buat dikirim kepada orang yang bersangkutan, dia langsung mendapatkan pujian. "Terima kasih sudah memenuhi semua ekspektasi saya, setiap detail nya sangat menawan dan tanpa cela." Perempuan tersebut berbicara dengan bahasa asing. Rani paham, bahkan dapat berbicara dengan bahasa tersebut dengan lancar. "Saya berterima kasih untuk pujian nya, saya sangat senang bisa membuat perhiasan yang Anda impikan, semoga anda puasa dengan hasilnya." Balas Rani dengan menggunakan bahasa yang sama. Satu persatu design yang diminta telah siap, bahkan ada beberapa yang sudah direalisasikan. Rani merasa sudah saatnya dia membawa tim nya untuk berlibur

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status