Rumah Hantoro yang biasanya sepi kini tampak ramai. Banyak orang berlalu-lalang dan semuanya memakai pakaian yang nyaris seragam. Yang lebih mengesankan lagi halaman rumah pria itu juga sudah di sulap sedemikian rupa oleh sang empunya hingga siapa saja yang melihat sudah bisa menerka apa yang terjadi di sana. Pernikahan? Ya, itu benar. Anya dan Kaisar menikah. Akad nikah digelar tepat sebulan setelah Kaisar mengutarakan niat hendak menikahi Anya. Mereka memakai halaman sebagai tempat mengucap janji suci. Kursi, meja prasmanan serta ornamen lainnya semua bernuansa putih, memberi kesan sakral untuk acara yang akan di laksanakan sebentar lagi. Acara itu hanya dihadiri oleh keluarga dekat saja. Bahkan media tidak mengetahui soal pernikahan ini. Mengenai alasannya, itu semua karena Anya masih terikat kontrak, dia juga masih sibuk dengan beberapa proyek yang akan digarap. Jika mengadakan resepsi besar-besaran takutnya selain membuat khalayak gaduh, juga akan membuat kesehatan Anya tergang
Clarissa Agni Abimana menatap wajah pria yang menjadi suaminya sejak tiga tahun lalu, rasa bahagia tersirat jelas di wajah cantiknya, bahkan seulas senyum tak sirna dari bibirnya meski peluh dan lelahnya bercampur menjadi satu."Aku mandi dulu," ucap Kaisar—suami Agni, setelah mengecup keningnya pria itu merayap dan turun dari atas ranjang.Mereka baru saja melakukan petualangan di samudera cinta dan Agni masih terlihat enggan untuk bangun, Ia memilih menarik selimut hingga sabatas leher. Agni menikah dengan Kaisar tiga tahun yang lalu, tapi sayangnya selama itu mereka belum mendapat keturunan. Agni mengenal suaminya yang akrab disapa Kai itu saat masih kuliah, Kaisar adalah kakak angkatannya, sedangkan Agni sendiri sebenarnya teman satu angkatan Kalendra—adik Kaisar. Semasa kuliah, Agni dikenal sebagai gadis yang sederhana, meski memiliki penampilan yang bisa dibilang sangat menarik jika dibandingkan dengan gadis seangkatannya. Agni terlahir dari keluarga kaya raya dan terpandang,
Sama halnya dengan Agni, Airin sendiri juga berasal dari keluarga kaya, Wanita itu pertama kali bertemu Kai saat mereka menghadiri sebuah pameran lukisan seorang pelukis ternama bernama Aililea De Luna sekitar dua tahun yang lalu. Saat itu Kaisar sudah menikah, tapi Airin seperti dibutakan dengan sosok Kaisar yang dianggapnya begitu berwibawa dan berwawasan luas. Meskipun setelahnya Airin tahu kalau Kaisar sudah menikah, entah kenapa dia masih tetap jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan pria beristri itu.Setelah Airin menjalin hubungan dengan Kaisar. Ayah Airin—Wijaya, mengetahui hubungan keduanya, saat itu Wijaya sangat marah karena putrinya menyukai pria beristri, yang lebih membuat murka adalah karena Airin menyukai putra saingan bisnisnya, karena itulah Wijaya berpikir untuk menjodohkan Airin dengan seorang pria yang tak berasal dari keluarga pebisnis, berharap agar posisinya sebagai pengusaha tidak terancam.Airin dijodohkan dengan seorang pria bernama Giovanni Dewa Brata, y
Pagi hari, Agni bangun awal seperti biasa. Ia menyiapkan pakaian yang akan dikenakan Kaisar ke kantor, bahkan setelahnya menyiapkan sarapan untuk suaminya bersama sang pembantu di dapur. "Sarapan apa hari ini?" Kaisar langsung memeluk pinggang Agni untuk menunjukkan perhatian dan rasa cintanya. Entah bagaimana perasaannya yang sesungguhnya, sepertinya hanya dia lah yang tahu. Agni mengulas senyum, kemudian melayani Kaisar seperti pagi-pagi sebelumnya, baru lah kemudian dia ikut duduk dan sarapan bersama. "Oh ya, besok aku akan pergi ke Bali sekitar seminggu karena ada pekerjaan di sana. Tolong siapkan pakaian yang akan aku bawa ya, sayang!" pinta Kaisar disela menikmati sarapannya. Agni terkejut mendengar Kaisar akan ke luar kota, itu artinya mereka tidak akan bertemu selama beberapa hari. Padahal Agni sedang mengejar masa subur agar dirinya bisa cepat mengandung buah cintanya dan sang suami. "Aku ikut, ya!" Agni begitu bersemangat mendengar Kaisar akan pergi ke Bali. Siapa tahu
Kaisar terlihat berjalan terburu-buru saat sampai di hotel, pria itu langsung menuju ke kamarnya karena pihak resepsionis mengatakan sang istri sudah mengambil kunci dan berada di kamar. Kaisar mengetuk pintu mencoba menyembunyikan rasa cemas di wajahnya. balasan senyuman dari Agni membuatnya lega. Apa lagi saat wanita itu tersenyum tipis dan kembali masuk untuk membongkar kopernya. Agni yang masih sibuk tiba-tiba terkejut karena Kaisar memeluknya dari belakang. "Sudah lama datangnya?" tanya Kaisar meletakkan dagu di pundak Agni.Kaisar memang tidak berani bersikap kasar pada sang istri, mengingat jika dia masih membutuhkan wanita itu untuk mencapai tujuannya. Sebenarnya pria itu ingin sekali menguasai semua anak perusahaan di bawah naungan K group milik papanya, termasuk K Beauty sebuah perusahaan kosemetik yang sekarang sedang dikelola oleh Kalendra—adiknya.Agni menggerakkan tubuh agar bisa menghadap ke arah Kaisar, menghilangkan senyum dan mengerucutkan bibir, memerlihatkan bah
Kaisar tidak bisa bergerak bebas karena ada Agni di sana. Pria itu memikirkan segala cara agar Agni mau pulang terlebih dahulu. Liburannya dengan Airin masih tersisa empat hari, dan sang selingkuhan terus saja menghubungi hingga membuat Kaisar terpaksa mematikan ponselnya supaya istrinya tidak curiga. "Sayang, kalau kamu bosan, apa tidak sebaiknya pulang dulu? Aku akan menyelesaikan pekerjaan di sini, dan setelah itu aku pasti akan segera pulang," bujuk Kaisar pagi itu."Aku tidak bosan, asal bisa bersama denganmu aku senang." Seolah tak memedulikan kegelisahan Kaisar, Agni memang berniat tetap di sana dan pulang bersama suaminya. Kaisar tampak kebingungan. Otaknya buntu, dia tidak memiliki ide lain untuk membujuk Agni agar pulang lebih dulu agar dirinya bisa melanjutkan liburan bersama Airin.Tanpa Kaisar tahu, karena kesal ternyata Airin memilih pulang. Ia tidak memberitahu Kaisar dan memilih langsung pergi dari resort, berusaha menunjukkan bahwa sebagai selingkuhan dia juga berha
Kaisar menemui Airin di apartemen, begitu sampai di sana dia langsung disambut muka masam wanita selingkuhannya itu. "Aku pikir kamu sudah lupa denganku!" sindir Airin yang kesal, bahkan langsung berpaling ketika melihat Kaisar masuk.Kaisar menatap Airin yang begitu kesal, tapi dia mencoba bersikap tenang dan merayu wanita itu agar tak terus merajuk."Bukan begitu, aku juga tidak bisa apa-apa kalau ada Agni, kamu ngertiin aku, ya!" bujuk Kaisar. Ia langsung melingkarkan kedua lengan di perut Airin, menyandarkan kepalanya manja untuk merayu."Kalau kamu tidak bisa berbuat apa-apa karena ada Agni. Ya sudah, kenapa nggak ceraikan saja dia, dengan begitu kamu bebas dan kita bisa bersama!" ujar Airin yang diliputi rasa kesal.Kaisar terkesiap dengan ucapan Airin, tapi ia mencoba tetap tenang menghadapi wanita itu."Bukan seperti itu, aku benar-benar masih membutuhkan Agni. Kamu tahu dengan jelas kalau aku butuj memanfaatkan dia, saham terbesar K Sports dimiliki oleh Bara, kakak laki-laki
Saat sampai di rumah, Kaisar begitu terkejut ketika melihat Agni yang ternyata belum tidur."Kamu belum tidur?" tanyanya untuk menutupi keterkejutannya."Belum," jawab Agni seraya mendekat ke arah Kaisar berdiri. "Bagaimana tadi pertemuannya?" Agni sengaja berdiri lebih dekat dengan Kaisar, bahkan langsung menyentuh dada suami dan mendekatkan wajah ke arah kemeja Kaisar, hendak mencium apakah ada bau parfum lain di tubuh suaminya. "Baik, berjalan lancar," jawab Kaisar yang langsung memundurkan tubuh, takut kalau Agni curiga dan mencium sesuatu dari kemejanya. "Memangnya kenapa?" tanya Kaisar yang memilih sedikit menjauh dari Agni, dia segera melepas kemeja dan menggantinya agar sang istri tak curiga."Bang Bara tadi telepon. Katanya dia melihat mobilku yang kamu bawa berada di klub," jawab Agni apa adanya."Benarkah? Aku tidak bertemu dengannya," ucap Kaisar berbasa-basi, hanya untuk menutupi kegugupan karena Agni tahu kalau dirinya pergi ke klub.Kaisar memasukkan kemejanya ke ker