Share

Bab 118

Lagi-lagi di dalam perjalanan Intan mendengar kereta kuda. Dia kemudian menjadi teringat dengan Franz.

"Intan, kenapa kamu menghentikan langkahmu?"

Bukan hanya itu, Intan juga kemudian menarik tubuh Arod dari tepi jalan dan mengumpat.

"Hustt. Arod, aku mohon kamu diam dulu sebentar saja,"

Arod mengerutkan alisnya. Mereka mengumpat di balik semak-semak tepi jalan.

Sebuah kereta kuda yang indah tampak lewat. Di sana Intan mengumpat bersama dengan Arod.

"Siapa dia? Apa kamu mengenalnya? Astaga, kamu? Padahal aku di sini ingin jalan-jalan melihat indahnya malam, indahnya kereta kuda, mungkin saja ada wanita cantik di sana, tapi kenapa kamu bertingkah aneh seperti ini?"

Arod terus saja berbicara yang pada akhirnya membuat Intan menceritakan apa yang terjadi.

Mereka berjalan dan melupakan apa yang dikatakan oleh Addab.

"Intan, apa kamu ingin tahu dimana para manusia yang menumbalkan akan menyerahkan sajennya?"

"Untuk apa aku ingin mengetahui hal itu? Arod, asal kamu tau yah, itu semua ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status