Share

Pengkhianat

Penulis: Ina Patilele
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-04 22:51:23

“Kamu sekarang menjadi wanita hebat dan kuat. Aku semakin bangga kepadamu.”

Yavid memuji istrinya tersebut, sontak saja hal tersebut membuat Aleya terperangah.

“Kamu barusan memujiku?” tanyanya tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut suaminya tersebut, “Aah, terima kasih suamiku,” lanjut Aleya lalu memeluk suaminya.

Yavid menjadi salah tingkah dengan tingkah Aleya yang memujinya juga dan bermanja kepadanya. Padahal sebelum hilang ingatan, Aleya selalu menjaga jarak dengan Yavid, sikapnya juga tertutup. Namun, setelah kecelakaan yang membuat keduanya harus terpisah dan sekarang bersatu kembali, keduanya mengubah kebiasaannya demi menyenangkan pasangannya.

Kini Aleya terlihat senang dengan Yavid yang tidak segan memuji dirinya. Walau terlihat kikuk, Yavid sebenarnya sangat menyukai Aleya yang bermanja kepadanya.

“Sudah! Jangan menggoda aku lagi,” ujar Yavid sambil menunduk malu.

Aleya tersenyum geli melihat tingkah suaminya tersebut, “Iya, iya. Kita bicarakan lagi mengenai B
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Labil

    “Aku merasa Belina akan melakukan hal yang lebih jahat lagi kepada Aleya.”Yavid menunjukkan kekhawatirannya kepada Aleya.“Kondisinya kini berbeda, Aleya sedang mengandung anakku. Aku tidak boleh lengah,” lanjut Yavid.Gavin mengerti perasaan Tuannya. Belina merupakan wanita licik yang tidak akan mengampuni musuhnya. Dan akan melakukan apa pun demi mewujudkan keinginannya.“Sebaiknya kita tambah pengawalan untuk Nyonya,” ujar Gavin memberikan saran kepada Tuannya.“Kamu benar, kita harus menambah pengawalan untuk Aleya.”Yavid setuju dengan ide Gavin. Namun, tiba-tiba Aleya ternyata sudah berdiri di depan kamarnya.“Tidak usah, cukup dengan Rita dan Wanda. Mereka berdua pasti bisa menjagaku,” ujar Aleya yang tidak setuju dengan ide tersebut.Yavid terkejut dengan kedatangan istrinya tersebut, “Kamu seharusnya istirahat, sayang,” ujarnya sambil menghampiri Aleya yang berjalan pelan menuju ke arahnya.Yavid memegang tangan Aleya yang masih terlihat lemas, “Kamu sebaiknya istirahat samp

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Perubahan Rencana

    “Aku harus sampaikan hal ini kepada Tuan.”Rita berniat untuk mengungkapkan kekhawatirannya mengenai Aleya. Jika Belina tahu Aleya sedang mengandung, hal yang paling ditakuti oleh Rita adalah rencana jahatnya yang tidak segan menyakiti siapa pun yang dibenci olehnya.“Mulai sekarang, kamu harus mengikuti semua saran dokter. Aku tidak ingin terjadi apa-apa ke kamu dan bayi kita.”Yavid enggan melepaskan pelukannya, ia sangat bahagia akan mendapatkan anak dari Aleya. Namun, ada permasalahan di depan mata yang membuat Yavid menjadi khawatir.Pembalasan dendam yang belum selesai, rencana menghancurkan Belina dan keluarganya yang belum tuntas. Sekarang ia harus mengubah kembali rencana yang sudah tersusun rapi sebelumnya, rencana yang tidak akan membahayakan Aleya dan bayi di kandungannya.“Kamu harus istirahat, terutama di trisemester pertama. Apalagi kamu mengalami mual dan muntah seperti ini. Harus banyak istirahat.” Dokter Fahmi memberikan saran kepada Aleya.Aleya melepaskan pelukanny

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Hamil

    “Kamu kenapa, Aleya? Ada apa dengan kamu? Kamu sebelumnya makan apa?”Pertanyaan demi pertanyaan terus terlontar dari Yavid yang panik melihat Aleya memuntahkan isi perutnya dan kemudian terlihat pucat serta lemas.Semua orang bingung harus berbuat apa. Sedangkan Aleya masih sibuk mengatur napasnya karena rasa mual berlebih sedang menyerang dirinya sekarang.“Tuan, saya rasa Nyonya ...” Gavin berusaha menenangkan Yavid, tapi belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Yavid segera menyambarnya dengan sentakan.“Cepat panggilkan dokter ke sini, kalau perlu jemput dia, sekarang!” sentaknya kepada Gavin.Semua orang ikut panik dengan keadaan Aleya yang ternyata bukan hanya pusing biasa.Namun, belum juga Gavin melangkah keluar dari kamar, Dokter Fahmi berlari memasuki kamar Aleya yang memang terbuka lebar dan di kelilingi oleh para pelayan yang penasaran dengan keadaan majikan mereka.“Aku datang, aku datang,” ujar Dokter Fahmi sambil terengah-engah.“Dari masa saja kamu?” Yavid menyambutnya

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Ada apa dengan Aleya?

    “Sampaikan semua pembicaraan mereka kepada Tuanmu!”Aleya memberikan perintah sebelum memasuki mobilnya. Namun, ketika akan melangkah masuk, tiba-tiba pandangan Aleya kabur dan membuat tubuhnya oleng. Untung saja Gavin sigap menopang tubuh Aleya yang hampir terjatuh.Perlahan Gavin membantu Aleya duduk di dalam mobil.“Nyonya, Anda baik-baik saja?” tanya Gavin yang mengkhawatirkan kondisi kesehatan Aleya.“Entahlah, tiba-tiba saja aku merasa pusing dan pandanganku kabur. Tubuhku lemas,” jawabnya pelan sambil memijat pelan dahinya sendiri.Asep sang sopir segera memberikan air minum selalu tersedia di kabin mobil kepada Aleya.“Apakah sebaiknya Nyonya ke rumah sakit untuk periksa? Aku akan hubungi Tuan ...” namun belum sempat Gavin menyelesaikan kalimatnya, Aleya segera menolak.“Tidak usah hubungi Yavid. Aku rasa hanya perlu istirahat saja, kondisiku mungkin belum pulih. Tolong tutup pintunya,” ujar Aleya tanpa membuka kedua matanya yang sedari tadi ia pejamkan sambil terus memijat pe

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Sakit Jiwa

    “Mama sudah dibutakan oleh kekuasaan dan harta, bahkan tidak peduli kalau itu akan menyakiti aku, anak kandungmu sendiri.”Jarvis meluapkan kekesalannya kepada Belina, tapi wanita licik itu bergeming. Ia malah menunjukkan senyuman liciknya tanpa menghiraukan keluhan anak tunggalnya tersebut.“Sebentar lagi, aku akan membuat kamu jatuh, Aleya. aku akan merebut semuanya dari kamu. Kekuasaan, keluarga, kekayaanmu, semuanya akan aku rebut!”Belina mengatakan hal tersebut sambil memejamkan kedua matanya, membayangkan hal tersebut benar-benar akan terjadi. Jarvis hanya menggelengkan kepala melihat tingkah ibu kandungnya.Aleya menghela napas panjang mendengar ucapan Belina yang sarat akan kebencian kepadanya. Namun, ia tidak boleh terpancing emosinya. Ia harus mendengarkan sampai selesai percakapan mereka.“Mama sudah gila, aku tidak akan ikut rencanamu lagi.”Jarvis hendak meninggalkan Belina sendirian, tapi dengan kasar Belina menarik tangan Jarvis.“Ma! Sakit!” pekik Jarvis yang melepask

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Obsesi Belina

    “Aku akan pulang, Rita pasti sedang menunggu penjelasan dari kita mengenai rencana yang tidak ia ketahui.”Aleya beranjak dari pangkuan Yavid. Meskipun lelaki karismatik itu enggan melepaskan tubuh istrinya dari pangkuannya, tapi ia tidak sanggup menolak keinginan wanita cantik tersebut.“Hmm, baiklah. Rita sepertinya memang butuh penjelasan darimu, aku akan memanggil Gavin untuk mengantarmu melalui jalan rahasia.Yavid kemudian menghubungi Gavin untuk segera masuk ke ruangannya. Tidak berselang lama, Gavin masuk dan menghadap Tuannya.“Ada apa, Tuan?” tanya Gavin.“Antar Aleya hingga ke mobilnya melalui jalan rahasia!”“Baik, Tuan,” jawab Gavin sigap.“Silakan, Nyonya,” Gavin membukakan pintu rahasia untuk Aleya.“Aku pergi dulu sayang,” ujar Aleya setelah mendaratkan kecupan di bibir Yavid.Aleya dan Gavin kemudian menelusuri jalan rahasia menuju mobil Aleya. Namun, ketika keluar dari jalan rahasia menuju lobby, Aleya mendengar suara tawa yang tidak asing ditelinganya.Suara tawa se

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status