Share

Bab 155 - Epilog

Dari balik dinding rumah mewah di kawasan elit Surabaya, terdengar isak tangis yang merobek kesunyian. Sebuah wanita bertubuh mungil dengan dada yang menonjol, tampak berusaha meredakan tangisan anak laki-lakinya yang masih berusia belia, kurang dari 8 tahun. Wanita itu, Winnie, dengan lembut mengelus punggung anaknya sambil mengayun-ayunkan tubuhnya.

"Sayang, shhh... sudah ya, jangan menangis lagi..." Suaranya lembut, berusaha menenangkan hati kecil yang sedang sedih itu.

"Reno, jangan terlalu lemah, kamu kan laki-laki!" ujar seorang gadis berusia 16 tahun, rambutnya yang panjang terurai hingga pinggang.

"Alena, cukup … jangan mengganggu adikmu," tegur Ryan, meski sudah berusia 46 tahun, penampilannya masih seperti mahasiswa. Banyak yang salah mengira usianya.

Alena memutar matanya, rasa kesal tergambar jelas di wajahnya. "Tapi Ayah, Reno itu menggemaskan. Alena tidak tahan melihat pipi tembemnya begitu saja..." katanya sambil berusaha mencubit lagi pipi adiknya yang masih dalam dekap
Rianoir

Terima Kasih telah setia membaca hingga tamat. Kisah ini saya tamatkan, karena Ryan sudah bukan menantu sampah lagi, dan semua dendamnya sudah terbalas, kecuali pada Zeus. Untuk Itu, Othor berpikir untuk membuat Season 2 nya, yang menceritakan kisah Ryan di dunia kultivasi. Namun othor ragu apakah akan ada yang membacanya atau tidak. Maka dari itu, othor ingin melakukan survey. Jika para pembaca berminat agar othor membuat cerita lanjutan, tolong Komen dan kasih rate ya Kak. Jika tidak, maka cerita akan cukup sampai di sini. Sampai berjumpa di karya othor yang baru, Terima Kasih.🙏

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
david ginola
Lanjut Season 2 Pleaseeeee
goodnovel comment avatar
Panca Hutagalung
seru, lanjutkan ceritanya
goodnovel comment avatar
Syahrul Gunawan
mantap betul..lanjutkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status