Share

Bab 124. Diserang

Author: Hare Ra
last update Last Updated: 2025-06-20 10:05:36

Dan beruntung Yuda sigap, menangkap wanita tersebut yang masih memegang satu buah pisau di tangannya hingga melukai tangan Yuda.

Suasana kantor menjadi kacau, Ari segera menjerit meminta pertolongan dan berlari menuju ruangan Bara.

Tampak Bara yang sudah tersungkur di dekat mejanya dengan bersimbah darah ternyata pisau yang dilemparkan wanita tersebut tepat mengenai dadanya. Wanita itu sepertinya benar-benar terlatih, sasarannya adalah tempat tusukan yang bisa mengenai jantung korbannya.

Wanita tersebut sudah diamankan oleh pihak keamanan dan menunggu polisi untuk segera datang ke AK Group.

Bara sudah dibawa kerumah sakit oleh Ari, polisi sudah diminta separuh menunggu di rumah sakit dan separuhnya menuju kantor.

Yuda pun tak kalah seriusnya mengalami luka yang cukup dalam pada pergelangan tangannya, hingga ikut dilarikan kerumah sakit.

Berita bahwa pengusaha Albara Kaizer diserang oleh seorang tamu perempuan, motif masih diselidiki dan wanita tersebut sudah diamankan oleh pihak kepo
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 125. Minimal Mencari Istri Seorang Artis

    Nama yang di laporkan polisi sebagai identitas perempuan tersebut adalah sebuah nama yang cukup membuat Bara dan Anes terdiam.Kinan.Nama yang tak asing, yang merupakan nama yang terdaftar pada sebuah nomor ponsel yang melakukan teror kepada Bara akhir-akhir ini."Ki-nan?" gumam Bara mengeja nama tersebut."Iya pak. Apa bapak mengenal wanita itu?" tanya pak polisi yang bernama Angga Putra itu sesuai badge pada bajunya."Tidak! Saya tidak mengenalnya," jawab Bara."Itu kan nama?" ujar Anes kepada Bara.Bara hanya mengangguk pelan."Apa ibu mengenalnya?" tanya pak polisi tersebut kepada Anes."Kenal sih gak, tapi pernah Bara kirim sebuah nomor ke saya, katanya nomor itu menerornya dan setelah dilacak nama yang terdaftar ya sama kayak yang bapak sebutin tadi, Kinan," ujar Anes."Apakah bapak sebelumnya mengalami teror?" tanya polisi.Bara hanya mengangguk kemudian mengalirkan cerita beberapa hal yang dialaminya dalam beberapa hari terakhir.Polisi mengangguk tanda paham dengan yang dial

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 124. Diserang

    Dan beruntung Yuda sigap, menangkap wanita tersebut yang masih memegang satu buah pisau di tangannya hingga melukai tangan Yuda.Suasana kantor menjadi kacau, Ari segera menjerit meminta pertolongan dan berlari menuju ruangan Bara. Tampak Bara yang sudah tersungkur di dekat mejanya dengan bersimbah darah ternyata pisau yang dilemparkan wanita tersebut tepat mengenai dadanya. Wanita itu sepertinya benar-benar terlatih, sasarannya adalah tempat tusukan yang bisa mengenai jantung korbannya.Wanita tersebut sudah diamankan oleh pihak keamanan dan menunggu polisi untuk segera datang ke AK Group.Bara sudah dibawa kerumah sakit oleh Ari, polisi sudah diminta separuh menunggu di rumah sakit dan separuhnya menuju kantor.Yuda pun tak kalah seriusnya mengalami luka yang cukup dalam pada pergelangan tangannya, hingga ikut dilarikan kerumah sakit.Berita bahwa pengusaha Albara Kaizer diserang oleh seorang tamu perempuan, motif masih diselidiki dan wanita tersebut sudah diamankan oleh pihak kepo

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 123. Mulai Memikirkan Istri

    "Bisa minta dia tunggu sekitar jam tiga aja ya, Ri," ucap Bara kepada Ari saat mengatakan bahwa perempuan yang mengaku teman kuliah Bara hari ini kembali datang untuk menemui Bara di kantornya.Sebenarnya Bara sedikit penasaran, siapakah perempuan tersebut yang dengan sukarela datang ke kantor Bara dalam beberapa hari ini berturut-turut. Dan anehnya Ari tidak berhasil menanyakan namanya, perempuan yang aneh.Namun, pekerjaan yang akan dilakukan bersama Hafiz begitu membutuhkan waktu dan tenaga untuk menjelaskannya. Keduanya langsung membuat perencanaan kerja, jumlah tenaga kerja, dan biaya yang akan dibutuhkan. Hingga makan siang saja keduanya memilih makan di ruangan Bara dan memesan makanan dengan ojek online agar tidak terlalu menghabiskan waktu menyusun hal itu.Hafiz juga sibuk dengan mengajar kegiatan sehari-harinya, pagi mengajar sekolah dan siangnya mengajar kursus. Jadi tidak memiliki banyak waktu untuk bertemu kembali dengan Bara.Begitupun dengan Bara yang sangat sibuk deng

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 122. Sahabat Lama

    Luar biasa hebatnya pengaruh Bara saat ini, bahkan semua orang seperti mendekat. Namun, begitulah sejatinya hidup seperti pohon yang tinggi. Semakin tinggi menjulang semakin kencang angin bertiup.Sama halnya yang Bara rasakan, saat baru saja merasakan hidup damai tentram dengan keluarganya memiliki dua anak dan dua ibu, saat yang bersamaan datang teror-teror aneh. Jadi orang baik belum tentu semua orang menyukainya.Bara dan Ari masih berdiskusi panjang lebar mengenai banyak hal, apalagi Bara hampir dua hari tidak ke kantor, jangankan ditinggal dalam waktu berhari-hari, ditinggal makan siang saja sudah bisa dipastikan akan ada cerita baru atau akan ada orang yang ingin bertemu.Seperti saat ini seorang laki-laki sudah duduk di ruang tunggu untuk meminta bertemu dengan Bara. Padahal baru saja beberapa menit yang lalu Bara memasuki kantor."Yaudah pak saya pelajari dulu proposalnya dan mau ngerjain laporan kuartal," ujar Ari pamit dari ruangan sang bos yang humble."Gak usah mau dipuji

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 121. Tidak Perlu Dibalas

    "Papaaaaa," teriak Tama dan Rikel bersamaan dan berlari masuk kedalam rumah setelah turun dari mobil, sedangkan bik Sri tampak tergopoh-gopoh mengejar kedua anak yang aktif tersebut.Bara menyambut kedatangan kedua anaknya yang tampak sangat bahagia karena Bara menepati janjinya saat mereka pulang kerumah Papanya ada dirumah."Hai, anak-anak papa sudah pulang. Tuh salim dulu sama mbah," ujar Bara.Keduanya menurut dan menyalami mbok Inah dan mang Bidin bergantian, walaupun tersirat keheranan di wajah mereka karena tidak pernah melihat mereka sebelumnya.Bik Sri terkejut melihat ada mbok Inah dan mang Bidin duduk di ruang tamu."Ya Allah mbok Inah, mang Bidin apa kabar?" ujar bik Sri menciumi tangan keduanya dan memeluk mbok Inah dengan erat.Sedangkan mbok Inah malah meneteskan air matanya saat melihat bik Sri masih setia mengasuh Tama."Alhamdulillah bik Sri kami baik," jawab mbok Inah sambil menghapus jejak airmata di pipinya."Bik Sri, tolong siapkan satu kamar diatas ya untuk mbok

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 120. Tamu Tak Terduga

    Bara masih mematung tak percaya melihat dua orang yang sedang berdiri di depan matanya. Dua orang yang katanya mau pulang kampung dan ternyata masih disini."Maaf pak, mereka boleh masuk?” tanya security kepada Bara.Bara tergagap dan baru sadar kalau dua tamunya masih berdiri disana."Ah iya pak, suruh mereka masuk," jawab Bara.Ternyata yang datang adalah mbok Inah dan mang Bidin. Mereka diantarkan security masuk hingga teras, Bara mengajak keduanya masuk keruang tamu setelah menyalami keduanya."Apa kabar mbok Inah, mang Bidin?" tanya Bara begitu senang melihat keduanya lagi."Baik, nak Bara," jawab mbok Inah."Alhamdulillah," ucap Bara penuh syukur.Keduanya diajak masuk kedalam rumah, dan dijamu ala kadarnya oleh Bara karena Bik Rasi belum pulang dari pasar.Mbok Inah dan mang Bidin bercerita bahwa saat mereka mengantarkan mobil Ainel kerumah keluarga Hario, dan dia dilarang untuk pulang kampung. Mereka diminta untuk mengabdi pada keluarga tersebut, dan bahkan akses ke kampung ha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status