Share

Sebaris Kekecewaan

Suasana yang dingin di ruang makan Mansion Alfredo. Vinn baru saja meminum sedikit kopi hitamnya dengan wajah tak berselera. Ia hanya menatap lurus pada laptop di depannya, acuh pada roti panggang madu yang mulai mendingin.

"Vinn, selesaikan sarapanmu." Richard hanya melirik cucunya yang sedari tadi tak memandangnya sama sekali.

"Aku sudah selesai," jawab Vinn tanpa mengalihkan pandangan pada layar.

"Jangan terlalu memaksakan diri, kau hanya perlu mengawasi kinerja mereka di kantor."

"Aku tahu."

Bagi Richard, ini bukan pertama kali Vinn bersikap dingin padanya. Namun pagi ini ada yang berbeda. Pewarisnya itu tampak menahan kesal. Richard meletakkan alat makannya dan menyesap teh hijau sebelum bersuara kembali.

"Ada yang ingin kau sampaikan?"

Seketika pandangan Vinn berpaling. Ia menutup laptop dan menghela napas berat.

"Kenapa Kakek memberikan gelang giok milik ibu pada orang asing?"

Respon awal, R
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status