Share

Lawan atau Kawan

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-14 15:09:17

Elina menahan air matanya mendengar apa yang dikatakan sang mama. Eliz pasti lebih tahu seperti apa Samantha sehingga meminta Elina agar mengikuti apa yang Samantha inginkan.

“Berjanjilah kamu akan memprioritaskan dirimu dari apa pun, Elina. Bahkan jika harus tunduk, selama itu membuatmu selamat, maka lakukan saja.”

Elina menggenggam erat telapak tangan Eliz. Dia tidak tahu harus mengiyakan perkataan sang mama atau tetap dengan dendamnya yang sudah menggunung pada Samantha.

Saat Elina ingin kembali bicara, perawat di luar masuk ke dalam ruangan lalu berkata, “Waktunya habis.”

Elina masih tak mau meninggalkan sang mama, tapi jika dia membangkang dan tetap di sana, maka Eliz yang akan menerima kemurkaan Samantha.

“Pulanglah, dan jalani hidupmu dengan baik,” kata Eliz seraya melonggarkan genggaman tangan dari Elina.

Sekuat tenaga Elina menahan diri untuk tak menangis lagi. Dia akhirnya memeluk erat Eliz dan berkata, “Aku pasti akan datang lagi.”

“Dan aku akan berusaha keras agar Samantha
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
Darren udah mulai perhatian sama Elina kah...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Mencari Kebenaran

    Di kamar Elina. Dia membaca pesan yang baru saja Darren kirimkan. Elina berdiri di balik pintu balkon, tatapannya tertuju ke kamar Darren yang masih terang, sampai beberapa saat kemudian kamar itu berubah gelap.Elina diam memandang ke pintu utama balkon yang ada di bawah, tatapannya berubah cemas dan takut.“Semoga kamu benar-benar kembali dan tidak mengingkari janjimu, Darren,” gumam Elina.**Darren berjalan kaki saat meninggalkan rumah mewah Samantha untuk menghindari kecurigaan semua orang. Dia berjalan sedikit jauh, hingga pandangannya tertuju ke mobil sedan yang terparkir tak jauh darinya.Mempercepat langkah, Darren lantas masuk ke mobil sedan itu. Anak buah Kyle langsung menoleh pada Darren.“Kita berangkat sekarang, Tuan?” tanya pria di belakang kemudi.“Jangan langsung ke markas. Aku ingin kita ke rumah kontrakan sebelumnya, lalu kamu tetap di sana membawa ponsel ini sampai aku kembali.” Darren mengulurkan ponsel pemberian Samantha pada anak buahnya ini.“Baik, Tuan.” Pria

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Izin Pergi

    Elina menatap Darren dengan kedua alis yang naik ke atas, menunggu pengawalnya ini bicara.“Saya sebenarnya ada urusan, Nona. Karena itu, jika nanti malam Anda tidak ada keperluan di luar, saya bisa izin pergi,” ujar Darren menjelaskan.“Urusan?” Kening Elina berkerut dalam, ‘Jadi aku salah paham?’ batinnya lalu menepis pikiran aneh di kepala, bagaimana bisa dia sudah besar kepala kalau Darren akan mengajaknya keluar.Melihat Elina tak percaya dengan ucapannya, Darren terpaksa membuat alasan untuk meyakinkan. “Itu, Mama memaksa ingin bertemu, jadi saya harus menemuinya.”Mendengar penjelasan Darren, Elina mengangguk mengiyakan walau entah kenapa ada rasa hampa di dadanya saat mengetahui apa yang akan Darren lakukan, tak sesuai dengan yang Elina pikirkan.**Saat sore hari sepulang dari kantor.Darren turun dari mobil lebih dulu seperti biasa lalu membuka pintu mobil untuk Elina.“Saya akan melapor ke Nyonya seperti biasa lalu meminta izin darinya,” bisik Darren saat Elina baru saja tu

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Besar Kepala

    Elina menyarungkan belati yang sekarang menjadi miliknya. Senyumnya begitu lepas tanpa beban apalagi keterpaksaan saat memandang belati di tangannya.Hatinya begitu haru, tetapi dia tak menunjukkan itu langsung pada Darren.“Terima kasih untuk belatinya,” ucap Elina saat kembali menatap pada Darren, “aku akan mentraktirmu makan sebagai tanda terima kasih karena sudah memujiku dan melatihku dengan baik,” imbuhnya.Darren mengangguk-angguk pelan dengan seulas senyum di wajahnya. “Terima kasih, Nona,” ucapnya dengan tatapan penuh makna.Elina terdiam sejenak mendengar nada suara Darren yang sedikit berbeda. Saat tatapan mereka kembali saling mengunci, selalu ada degupan kecil di dada yang tak bisa Elina pahami.Berdeham lalu memutus pandangan dari Darren, Elina lantas berkata, “Sudah waktunya aku bekerja, kita bisa lanjutkan nanti lagi, kan?”“Tentu, Nona.”Darren menatap Elina yang melangkah menuju meja kerja, sedangkan dia merapikan barang-barang dan menyimpannya di balik salah satu ra

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Layak Diapresiasi

    Darren diam sesaat dengan tatapan tertuju pada Elina yang baru saja selesai bicara. Mencerna sejenak ucapan sang majikan, Darren mengangguk paham.Darren melangkah ke belakang tubuh Elina. Dia meminta Elina memosisikan kaki dengan benar, lalu sekali lagi mengarahkan untuk memegang belati dengan tepat.Wajah Darren berada tepat di samping wajah Elina agar dia juga bisa melihat target Elina. Mengangkat tangan perlahan, dia memegang tangan Elina untuk mengarahkan belat agar tepat sasaran saat dilempar.“Fokuskan pandangan Anda ke target, apit erat ujung belati, begitu Anda siap, segera lempar tanpa keraguan.”Elina menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskan perlahan, menggerakkan tangan yang mengikuti gerakan tangan Darren, sekuat tenaga Elina melempar belati di tangannya.Dalam sekali lesatan, belati akhirnya menancap di papan target walau tak berada di titik utama target.“Akh! Aku berhasil,” teriak Elina senang dengan kepala langsung menoleh ke arah Darren.Namun, alangkah terkejutny

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Pelajaran Awal

    Darren bersikap santai menghadapi sikap Sarah, dia hanya menatap gadis itu sampai membuat Sarah menyipitkan mata.“Aku mau keluar, kalau butuh sesuatu, panggil saja aku,” kata Sarah karena kesal melihat tatapan Darren.Elina hanya mengangguk ke Sarah, dia memperhatikan Sarah yang meninggalkan ruang kerjanya, sebelum menatap Darren yang sedang memegang papan target.“Jadi, kita mulai dari mana?” tanya Elina dengan tatapan tak sabar.Darren memandang antusias Elina, memulas senyum kecil, Darren memperlihatkan papan target yang dibawanya. “Ini masih sangat pagi, jadi jangan membuat Anda banyak berkeringat.”Satu alis Elina tertarik ke atas, apa maksud ucapan kata ‘berkeringat’?Darren melangkah ke salah satu dinding di sisi ruangan yang tak terjangkau tangkapan CCTV. Dia menurunkan pajangan dinding di sana, lalu menggantinya dengan papan target yang dipegangnya karena tinggi tempat itu sesuai dengan tinggi Elina.Mengeluarkan belati dari balik jas, Darren menghunus belati dari sarungnya,

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Masih Diawasi

    Mendengar pujian dari Darren, entah kenapa membuat kedua pipi Elina mendadak merona. Dia mengalihkan tatapan dari Darren, setelah berdeham kecil, Elina berkata, “Ayo pergi.”Elina melangkah lebih dulu meninggalkan paviliun menuju mobil yang sudah siap di depan garasi.Darren mengulum senyum melihat telinga Elina yang sedikit merah. Dia lantas mengayunkan langkah mengikuti Elina hingga sampai di mobil.Mobil yang membawa Elina sudah melaju meninggalkan rumah.Elina duduk di belakang sopir, menyangga dagu dengan kepalan tangan, sedangkan sikunya bertumpu di tepian pintu.Bosan memandang jalanan yang mereka lewati, ekor mata Elina mengarah ke kaca spion tengah. Tanpa sadar dia mencuri pandang ke arah bayangan Darren yang terpantul dari cermin.Mengalihkan pandangan ke arah Darren, sejenak tatapan Elina terkunci memandang wajah Darren dari samping. Pengawalnya ini duduk diam dengan tenang sejak mereka berangkat dari rumah.Elina mengeluarkan ponsel, lalu dia membuka aplikasi berbalas pesa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status