Share

Masih Dinilai Angkuh

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-09-01 10:50:14

Keesokan harinya.

Darren sudah siap di depan teras seperti biasa, tepat di saat Elina keluar dari rumah yang membuat Darren terkejut karena Elina keluar dari rumah lebih awal.

Saat melihat Elina, tatapan Darren langsung tertuju ke kelopak mata Elina yang bengkak. ‘Apa dia bertengkar lagi dengan Nyonya lalu menangis di atap?’ batinnya.

Menyadari Darren terus menatapnya, dengan nada dingin Elina berkata, “Apa yang kamu lihat? Tidak adakah yang mengajarimu kalau tidak sopan menatap majikan seperti itu?”

Beberapa pengawal yang ada di dekat Darren langsung menatap pada pria itu saat mendengar ucapan Elina.

Darren tersentak, dia segera menurunkan pandangan. “Saya tidak bermaksud seperti itu, Nona. Saya minta maaf.”

Dengan kepala tertunduk, Darren menahan emosinya karena Elina terus bersikap dingin dan menurutnya sangat angkuh.

Elina masih menatap datar pada Darren, sampai akhirnya dia melangkahkan kaki menuju mobil untuk bisa segera pergi ke perusahaan.

Setelah beberapa saat perjalanan. Mo
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
nenek sihir perlu di beri kejutan ini biar ga nekan Eli terus....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Membujuk Elina

    Tatapan mereka saling mengunci, sampai Elina memutus kontak mata dan mengalihkan pandangannya ke arah lain sambil berdeham pelan.Darren mengulum senyum, setelahnya dia bangkit dari posisi berjongkok.“Saya ambilkan sarapan Anda,” katanya lalu melangkah menuju meja kecil samping ranjang Elina tempatnya tadi meletakkan nampan berisi sarapan Elina.Diam-diam, ekor mata Elina mengikuti langkah Darren. Saat pria itu kembali membalikkan badan setelah mengambil nampan di meja, Elina segera mengalihkan pandangan lagi ke arah jendela.Darren membawa nampan yang dibawanya tadi ke tempat Elina duduk. Begitu tiba di samping meja, Darren segera meletakkan nampan di atas meja.“Nona, makanlah,” katanya membujuk.Elina melirik sekilas pada makanan di meja, mengalihkan pandangannya ke arah Darren, Elina berkata, “Siapa yang akan menjamin kalau Samantha tidak akan meracuniku?”Darren melihat tatapan penuh curiga dan waspada dari sorot mata Elina. Dia akhirnya membungkukkan badan, lalu mengambil sendo

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Usaha Darren

    Darren naik ke lantai atas ditemani seorang pelayan. Dia membawa nampan berisi makanan dan minum untuk Elina.Saat mereka tiba di depan pintu kamar Elina, pelayan yang mengantar menatap sejenak pada Darren.“Nona Elina akan sangat temparemantal dalam kondisi sekarang ini, jadi jika tidak sanggup menghadapinya, langsung keluar saja,” kata pelayan mengingatkan.Darren tak membalas, hanya meminta agar pelayan segera membuka pintu kamar untuknya.Begitu pintu kamar terbuka. Darren melangkah masuk membawa sarapan untuk Elina. Begitu tiba di dalam kamar, dia melihat kamar itu sangat berantakan, bahkan lantai masih penuh dengan pecahan kaca.“Sudah kubilang tinggalkan aku sendiri!” Suara lantang Elina mengejutkan Darren. Dia menoleh ke arah ranjang dan melihat Elina duduk memunggunginya.“Apa kalian tuli? Aku bilang tidak akan pernah makan sebelum Samantha mengabulkan permintaanku, jadi pergi!”Suara Elina begitu lantang, membuat Darren sampai ragu kalau Elina belum makan apa pun sejak sema

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Mencoba Menemui Elina

    Hari berikutnya.Darren sudah berdiri di depan rumah seperti biasanya untuk mengawal Elina. Dia masih berdiri di sana sampai Jhonny keluar dari rumah dan menatapnya sejenak sebelum melangkah menuju mobil yang masih menunggu.Darren memandang ke pintu, tak ada tanda-tanda Elina keluar dari rumah, jadi apakah yang Elina katakan semalam benar? Elina akan dikurung selama dua atau tiga hari seperti yang Elina sampaikan semalam?Darren diam sejenak, sampai akhirnya dia memberanikan diri melangkah menuju pintu dan memanggil pelayan yang baru saja akan menutup pintu."Apa saya bisa bertemu Nyonya?" tanyanya.Pelayan itu menoleh ke dalam rumah, sebelum kembali menatap pada Darren."Ada urusan apa? Biar saya sampaikan sekalian," kata pelayan.Darren tampak ragu, tapi akhirnya berkata, "Saya hanya ingin tahu, kenapa Nona Elina belum juga keluar untuk ke perusahaan. Dan, jika ada masalah, saya ingin minta izin menemuinya."Darren menatap pelayan yang tampak ragu, lalu dia meyakinkan. "Kalau tidak

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Satu Kapal, Dua Nahkoda

    Elina mengerutkan kening saat mendengar pertanyaan Darren, tatapannya penuh kecurigaan, lalu dia bertanya, "Apa yang mau kamu lakukan? Apa kamu pikir bisa masuk melewati celah jendela?"Mendengar ucapan Elina yang terdengar lucu, senyum Darren sedikit terangkat tipis."Saya tahu Anda tidak makan apa pun sejak tadi. Jadi …." Darren menjeda kalimatnya, lalu mengeluarkan apel yang tadi dibawanya.“Saya hanya punya apel, tapi jika Anda menginginkan yang lain, saya akan mencarikan dan membawakan ke sini agar Anda bisa makan,” kata Darren sambil memperlihatkan apel di tangannya.Elina menatap datar ke apel lalu beralih memandang pada Darren.“Sebenarnya apa maumu?” tanya Elina. Tatapannya masih penuh curiga, Elina takkan mudah percaya begitu saja dengan apa pun yang Darren lakukan.“Apalagi selain memberikan apel ini, Nona.” Darren masih mengangkat apel di hadapan Elina. “Saya hanya ingin Anda makan.”Elina diam menatap waspada.Melihat diamnya Elina, Darren menghela napas pelan.“Anda past

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti     Dikurung

    Malam menjelang.Darren berdiri di balik jendela, memandang ke arah kamar Elina.Gelap, tampak begitu sunyi.Biasanya Elina akan keluar dari kamar dan duduk di atap saat malam seperti ini, tapi malam ini berbeda.Darren diam mengingat apa yang tadi di dengarnya dari beberapa pelayan yang sedang membersihkan taman. Dia mendengar para pelayan itu membicarakan Elina yang menolak makan dan selalu seperti ini ketika dikurung oleh Samantha.Menelinga cerita dari para pelayan, Darren menyimpulkan kalau tak sekali ini Elina dikurung.‘Apa dia baik-baik saja?’Tiba-tiba saja rasa cemas menyelimutinya. Darren diam berpikir, sampai akhirnya dia mengambil jaket dan memasukkan apel ke kantong jaketnya.Melangkah keluar dari kamar, Darren bertemu dengan teman lain yang baru saja masuk ke pavilliun.“Mau ke mana?” “Mencari udara segar, hanya di sekitar sini.”Melihat rekan kerjanya mengangguk. Darren segera melangkahkan kaki keluar dari pavilliun.Dia pergi ke sisi bangunan, tatapannya tertuju pada

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Perlahan Fakta Terkuak

    Darren berada di kamarnya. Duduk di tepian ranjang dengan pikiran terus tertuju pada Elina.Dia benar-benar tak menyangka dengan apa yang Samantha lakukan pada Elina. Jadi, apakah ini yang membuat Elina begitu dingin?Saat masih larut dalam pikiran yang berkecamuk di kepala, ponsel Darren berdering dengan nama Kyle terpampang di layar.“Darren, aku sudah mendapat informasi yang kamu minta.”Mendengar ucapan Kyle, Darren menegakkan badan dengan bola mata membulat sempurna.“Akan kukirimkan, sebentar.”Panggilan itu berakhir. Darren menunggu informasi yang Kyle janjikan.File dikirimkan Kyle, Darren langsung membukanya dan membaca semua data di dalamnya.Darren membaca informasi soal ibu Elina yang sekarang dirawat di sebuah rumah sakit jiwa dengan pengamanan begitu ketat.“Ibunya terkena gangguan jiwa?” Kening Darren berkerut dalam.Dia membaca informasi lebih lanjut. Hingga mendapati informasi soal Eleanor Alvalendra.Gadis berusia 28 tahun itu pernah menjalani operasi transplantasi gi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status