Share

Tiga Puluh Tiga

"Buka'lah masker dan topimu. Dia akan semakin bingung dan akan bertambah parah penyakit di kepala." ucap lelaki itu. Ia melepaskan topi di atas kepala wanita itu. Rambut berwarna pirang dengan panjang sepinggang memperlihatkan bahwa wanita itu cantik dan sempurna. Warna mata coklat dan alis mata hitam dan lebat tanpa harus memberikan pensil alis.

Perlahan wanita itu membuka maskernya. Wajah cantik terlihat jelas. Mimi menghampiri wanita itu dan memeluk erat.

"Aku kangen, kamu ke mana saja. Aku sendirian di rumah itu. Mengapa tak menghubungiku?" Mimi mencerca pertanyaan demi pertanyaan.

"Kamu jahat! Menakuti aku dengan menculik.Lihatlah, sakit sekali ini." Mimi menunjukkan luka yang diplester.

"Begitu saja takut. Mana Mimi yang pemberani," ledeknya. Ia menarik hidung Mimi kencang. Mimi meringis dan menyentuh hidungnya.

"Sakit, jangan tarik hidungku!" pekiknya. Mimi melirik lelaki berkacamata apakah ia kenal dengan pria itu.

"Siapa dia, apa itu pacar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status