แชร์

Bab 239- Hadiah (V)

ผู้เขียน: Rianoir
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-11-09 13:33:57
Dengan gerakan perlahan namun pasti, Rindy membuka kotak itu.

Matanya seketika melebar melihat isinya—sebuah kalung kristal biru dengan bentuk unik yang berpendar indah tertimpa cahaya lampu.

Dari kejauhan, kristal itu tampak bagai bintang yang tersesat di bumi.

Ryan diam-diam tersenyum puas. Ia teringat bagaimana ia harus bersaing ketat di pelelangan untuk mendapatkan kalung ini, bertekad memberikannya pada Rindy di hari spesialnya.

Tubuh Rindy gemetar hebat saat mengangkat kalung itu.

Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya sebelum akhirnya jatuh satu per satu, menetes tepat di permukaan kristal yang berkilau.

Tears of Moon!

Ibu Rindy menutup mulutnya yang terbuka, matanya ikut berkaca-kaca. Ia sangat memahami makna di balik kalung itu—karya terakhir ayahnya yang dibuat khusus untuk Rindy.

Di sampingnya, sang nenek bangkit dengan tubuh gemetar. Langkahnya yang biasanya mantap kini tertatih-tatih mendekati kristal itu.

"Ini benar-benar Tears of Moon," bisiknya dengan
Rianoir

Terima Kasih Kak Dewi atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus 09-11-2024 (siang): 2 Gem Ini adalah Bab Bonus kedua hari ini. selamat membaca dan berakhir pekan (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus Gem hari ini: 2/6 Bab Bab Bonus Gem Besok: 4

| 32
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1419 - Lantai Dua Tower

    Ketika Ryan melangkahkan kaki ke tangga, tubuhnya diserang oleh tekanan spiritual. Namun, itu tidak cukup untuk memperlambatnya sekarang.Tak butuh waktu lama Ryan segera tiba di lantai kedua.Saat tiba di tingkat kedua, Ryan merasakan hembusan angin dingin menerpa dirinya, yang membuatnya menggigil."Dingin sekali," gumam Ryan, merapatkan jubahnya. Udara di sini bagai pisau es yang menusuk hingga ke tulang.Melihat sekelilingnya, dia melihat sekelilingnya dipenuhi es dan salju.Lantai, dinding, dan bahkan langit-langit, semua ditutupi kristal es yang berkilauan. Cahaya biru pucat memantul dari permukaan es, menciptakan pemandangan yang indah namun mencekam.Pada saat yang sama, ada es besar di tengahnya, yang di atasnya terukir karakter-karakter kuno. Sayangnya, dia tidak dapat mengenali satu kata pun.Saat Ryan memeriksanya, kepingan salju jatuh, yang kemudian berkumpul dan mengembun menjadi sosok ilusi seorang lelaki tua berpakaian putih.Sosok ilusi itu menatap Ryan dengan penuh

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1418 - Terobosan Ke Ranah Saint King (III)

    Monica diam-diam pergi ke sisi Lin Qingxun dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Senior Lin, mungkinkah seorang kultivatir yang hebat akan segera muncul? Apakah Anda tahu siapa dia?"Rambutnya yang panjang bergoyang saat dia melangkah dengan ringan. Matanya berbinar penuh keingintahuan. Sejak menjadi salah satu penghuni Kuburan Pedang, Monica telah menyaksikan banyak kejadian luar biasa, namun yang satu ini tampak berbeda dari biasanya.Lin Qingxun menyipitkan matanya dan tidak berbicara. Sebaliknya, dia mengulurkan tangan dan menyentuh Nisan Pedang itu.Nisan itu berukir dengan pola-pola rumit yang tampak bergerak di bawah cahaya remang-remang. Debu berusia ribuan tahun yang menyelimuti permukaan nisan itu mulai bergetar dan jatuh.Tiba-tiba Nisan Pedang itu bergetar hebat dan bersinar dengan cahaya keemasan.Cahaya keemasan itu benar-benar berubah menjadi jejak tinju, yang terbang ke arah Lin Qingxun.Tekanan dari tinju emas itu terasa menghancurkan. Bahkan Lin Qingxun, seorang a

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1417 - Terobosan Ke Ranah Saint King (II)

    Di atas Alchemy Tower, terjadi sambaran gelombang petir Ilahi, dan ribuan baut petir menghantam Alchemy Tower, seakan menelannya. Selain itu, area di luar Alchemy Tower juga terkena dampaknya, memaksa semua orang untuk berhenti bertarung.Langit di atas Alchemy Tower berubah menjadi ungu gelap, hampir hitam. Petir menyambar-nyambar dengan ganas, menciptakan jalur-jalur cahaya yang meliuk-liuk di awan seperti naga yang menari.Daoist Nautilus menatap Alchemy Tower dengan ekspresi yang rumit. "Siapa anak itu? Setelah melewati level pertama, bukankah seharusnya ranah alkimia miliknya yang meningkat?""Mengapa kultivasi jalan bela dirinya malah yang meningkat? Selain itu, ada yang salah dengan fenomena ini."Dia tahu bahwa Ryan adalah seorang kultivator ranah Saint tingkat sembilan. Oleh karena itu, berhasil sekarang berarti bahwa Ryan akan mencapai ranah Saint King.Namun, skala petir Ilahi ini tidak sebanding dengan para kultivator Ranah Saint King biasa, dan bahkan melampaui sebagian

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1416 - Terobosan Ke Ranah Saint King

    Pada saat ini, Jonathan Campbell menunjuk ke arah Alchemy Tower dan berteriak, "Ini jelas bukan pertama kalinya anak ini memasuki Alchemy Tower. Dia pasti pernah mempelajari Pil Spirit Void sebelumnya! Itu benar! Pasti itu dia!"Wajahnya memerah karena amarah dan ketidakpercayaan. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa orang yang telah menyiksa putranya memiliki bakat alkimia yang begitu luar biasa.Tentu saja, dia tidak percaya bahwa Ryan memiliki kemampuan seperti itu."Putraku, sebagai seorang jenius alkimia, hanya butuh waktu setengah jam untuk lulus level pertama. Itu adalah hasil terbaik dalam beberapa tahun terakhir!" lanjutnya dengan nada meninggi. "Bagaimana bisa Ryan dibandingkan?"Mendengar ini, ekspresi semua orang menjadi sedikit lebih baik.Bahkan Daoist Nautilus mengangguk, berpikir bahwa ini adalah penjelasan terbaik. Dia telah menyelidiki akar spiritual Ryan. Itu bukanlah akar spiritual yang langka... Astaga, itu bahkan bukan akar spiritual!Akar fana!Sampah deng

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1415 - Membuat Pil Spirit Void

    Ryan menelan beberapa pil dan mengedarkan teknik Matahari Surgawi untuk menyesuaikan kondisinya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya merasa lebih baik.Ryan kemudian mendekati kuali itu sekali lagi, tetapi kali ini dia tidak menyentuhnya. Sebaliknya, dia menghunus Pedang Surgawi EX-Caliburn.Kekuatan petir ilahi melilit pedangnya, dan dia melepaskan tebasan yang dahsyat!Dang!Gelombang suara yang berdesir akibat tabrakan itu membuat kepala Ryan terasa seperti meledak.Darah mengalir keluar dari sudut mulutnya.Setelah dua kali gagal, Ryan tidak terburu-buru untuk mencoba lagi. Sebaliknya, dia menatap kuali dan mengamati sekelilingnya.Karena dia berada di Alchemy Tower, dia pasti harus menghindari mengandalkan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Sebaliknya, lebih baik menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan alkimia.Akan tetapi, tanpa petunjuk apa pun, bagaimana ia bisa memurnikan pil yang tepat?Ryan melirik Sphinx dan menyadari bahwa ia masih kesakitan.Dia menggertakkan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1414 - Masuk Alchemy Tower

    Mulut Jamie Leon juga menganga, dan matanya yang hidup dipenuhi dengan keterkejutan. Tuan Ryan belum pernah ke sini sebelumnya, kan? Mengapa ada dua orang dengan status bangsawan yang melindunginya? Simpati? Atau karena bakat alkimia Tuan Ryan? "Ayah, lihat!" bisik Jamie. "Kedua penjaga itu melindungi Tuan Ryan!" Walter hanya menggelengkan kepala, masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sementara semua orang terkejut, Pak Tua Feng dan Pak Tua Yong saling berpandangan dan mengeluarkan setetes saripati darah. Mereka meletakkan darah di telapak tangan, lalu menggumamkan mantra kuno. Darah itu berpendar kemerahan sebelum melayang ke arah pintu Alchemy Tower. Saat darah menyentuh permukaan pintu, garis-garis rumit bermunculan dan pintu bergetar. Kemudian, pintu tertutup Alchemy Tower terbuka. Keduanya menatap Ryan dan berkata dengan hormat, "Silakan masuk!" Ketika Taois Nautilus melihat kejadian ini, dia menjadi sangat marah dan melangkah maju sambil berteriak, "Kali

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1413 - Keterkejutan Pak Tua Yong

    Ryan mengamati interaksi ini dengan cermat. Meskipun situasinya masih berbahaya, kehadiran Pak Tua Feng memberikan setidaknya sekutu sementara. Pada saat ini, Jamie Leon dan Walter Leon akhirnya tiba. Ketika mereka melihat pemandangan yang menegangkan itu, jantung Jamie Leon kembali berdebar kencang. Dia melihat Ryan dan hendak berbicara ketika sepasang tangan menutup mulutnya. Itu Walter Leon! "Gadis bodoh, apa kau mencoba membunuh Keluarga Leon? Mereka berdua adalah orang-orang Master Alkimia Ling Yi, dan yang lainnya adalah para penjaga! Ini bukan tempat bagimu untuk ikut campur!" desis Walter dengan panik. Jamie memberontak, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman ayahnya. "Tapi Ayah, aku harus membantu Ryan! Dia dalam bahaya!" Walter Leon hampir mati ketakutan karena putrinya. Dia tidak ingin putrinya atau keluarganya terlibat dalam masalah ini. Ia hanya berharap pemuda ini segera meninggal. Hanya kematiannya yang dapat menyelesaikan semua masalah ini. "Tidak! Janga

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1412 - Dilindungi Pak Tua Feng

    Dari semua itu, dapat dilihat betapa pentingnya pemuda ini bagi Master Alkimia Ling Yi. Oleh karena itu, satu-satunya hal yang dapat dilakukannya adalah mencoba menengahi situasi ini hingga Master Alkimia Ling Yi kembali. Meskipun Ryan bingung mengapa pihak lain menanyakan hal ini, dia tetap mengangguk. "Bisakah kau memberitahuku namanya? Membaca gerak bibir saja sudah cukup." Pak Tua Feng masih bersikap hati-hati. Dia melirik ke sekitar, memastikan tak ada yang mendengar percakapan mereka. Bibir Ryan bergerak sedikit, diam-diam mengucapkan bentuk dua kata, Ling Yuan. Ryan tidak mengetahui apa yang terjadi, tapi instingnya mengatakan bahwa pria tua ini mungkin bisa menjadi sekutu. Dan jika dia mengetahui tentang Ling Yuan, kemungkinan dia terkait dengan Alchemy Tower. Setelah menerima jawaban Ryan, ekspresi Pak Tua Feng berubah total, dan punggungnya basah oleh keringat. 'Benar! Ini memang dia!' pikirnya panik. Jantungnya berdegup semakin kencang. Kalau saja dia tidak jeli

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1411 - Kecurigaan Pak Tua Feng

    Ryan menatap Pak Tua Feng yang emosinya lebih baik, lalu menangkupkan tinjunya ke arah Pak Tua Feng. "Pak Tua Feng, bolehkah aku bertanya kapan Master Alkimia yang terhormat akan kembali?" Tetua Feng menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba, dia menyadari sesuatu dan menatap Ryan dengan penuh minat. "Adik kecil, mengapa aku merasa kamu terlihat sedikit familiar?" Tatapannya mengawasi Ryan lebih teliti, seolah mencoba mengingat sesuatu. Ryan sendiri menelan ludah, menyadari bahwa samarannya mungkin tidak sekuat yang dia kira. Ryan hendak berbicara ketika beberapa aura mendominasi turun ke sekelilingnya. Sensasi kekuatan yang menindas membuatnya menegang. Orang-orang ini adalah Jonathan Campbell, Senior Nautilus, dan lainnya. Tentu saja, Jonathan Campbell melihat Ryan berdebat dengan dua penjaga gerbang tua itu dan dengan cepat menunjuk ke arah Ryan dan berkata dengan penuh semangat, "Senior Nautilus, itulah anak yang kumaksud." "Anak ini menyiksa anakku dan menggunakan beberapa metod

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status