Share

Menenangkan diri

"Ros .... Rosa ...." Mamah memanggil-manggil namaku.

Sedari tadi, aku hanya uring-uringan menonton tivi. Sudah hampir sebulan aku tidak kembali ngantor, rasanya bayangan suamiku selalu melayang-layang. Hal itu membuatku tidak bisa sepenuhnya fokus untuk memimpin perusahaan milik Papah.

Di tambah keadaanku, yang tengah berbadan dua.

Kuusap pelan perut rataku, bulir bening kembali menyeruak, hingga mengundang sakit dan sesak didada.

"Harusnya kehadiran kamu menjadi pelengkap kebahagiaan Mamah dan Papah, namun Mamah bisa apa? Allah lebih sayang Papah kamu, Nak." Setiap hari selalu saja kuajak bicara, janin di kandunganku, yang baru berusia dua bulanan ini.

Aku menoleh ke arah Mamah yang berteriak memanggil namaku.

"Aku disini, Mah!" sahutku, tanpa beranjak dari dudukku.

Mamah mengulas senyum, ia memilih duduk di sampingku. 

"Rosa, kamu penasaran kan? Tentang motif Ibu mertua kamu, melakukan kejahatannya?"t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status