Share

Tajamnya lidah

"Ros, kamu nggak apa-apa?" tanya Airin dengan mimik wajah cemas. "Jangan di masukin ke hati omongan gila wanita nggak beres itu!" lanjutnya menatapku penuh iba, itu semakin membuat hatiku terasa hancur berkeping-keping.

Siapa sih di dunia ini yang tidak ingin mendapatkan keturunan, sama halnya denganku, aku pun ingin memiliki keturunan.

Kuhela napas panjang, untuk menetralkan rasa sesak di dalam dada, yang sangat membuatku merasa sulit untuk bicara. 

"Aku nggak apa-apa! Kamu tidak perlu khawatir. Yang di katakan Ratih itu memang benar, aku wanita yang tidak sempurna, bahkan Tuhan saja saat ini belum percaya kepadaku."

"Hus, istighfar Ros. Kamu nggak boleh berprasangka buruk kepada Allah SWT. Berdoa dan berusaha, meski belum di kabulkan. Allah maha tahu, yang mana yang terbaik untuk hambanya."

Astaghfirullahaladziim, aku mengucap dalam hati berkali-kali. Memohon maaf kepada Allah, sebab telah berprasangka tidak baik. Aku ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status