Share

Bab 134

Aku melangkah dengan membawa koper menuju kamar, meninggalkan Ibu dan Bapak yang masih berdiri di ambang pintu.

Kurebahkan tubuhku di ranjang yang hampir lima tahun ini tak pernah kugunakan lagi. Pandanganku lurus ke atas menatap langit-langit kamar.

Berkali-kali kuhela napas panjang dan kukeluarkan secara perlahan. Mencoba menata hati yang sempat terasa berkecamuk.

"Belum tidur, Nduk?" Tiba-tiba suara lelaki yang amat aku kenali terdengar.

"Belum ngantuk, Pak," ucapku lalu merubah posisi dari rebahan menjadi duduk. Terlihat Bapak mendekat ke arahku. Didaratkannya tubuh renta itu di sampingku. Terdengar Bapak menghembuskan napas panjang.

"Ceritakan sama Bapak, Nduk. Biar hati mu sedikit lega!" ucap Bapak dengan memandangku.

Seharusnya sebelum sampai, aku sudah menyiapkan jawaban akan pertanyaan yang timbul dari kedua orang tuaku. Aku sampak tak terpikir, hati ini terlalu larut dalam permasalahan.

Wajar saja Bapak merasa curiga, karena selama lima tahun berumah tangga dengan Mas Rohim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
arum jangan mau dimanfatin sm suamimu sirohim itu mending minta cerai aj rum klo dia ga gugat cerai aj mau enak aj tuh sirohim ga mau ngerawat ibunya author buat arum pintar dan ga lemah author smngat author
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status