Share

Bab 15

Aku berlalu pergi meninggalkan Mas Rohim yang belum selesai berbicara. Lelaki itu berjalan mengekoriku, entah bagaimana pemikiran lelaki yang telah membersamaiku selama lima tahun ini, sungguh tak punya malu sama sekali.

Belum sempat sampai di dapur, aku terkejut melihat Ibu yang sudah berdiri menghadang kami dengan tangan kanan membawa spatula, lalu ada sapu di tangan kirinya.

Bergegas Ibu menarik tubuhku dan menyembunyikan tubuh Mungil ini dibelakangnya.

"Heh, mau apa kamu kesini?! Jangan harap bisa membawa putriku lagi!" ucap Ibu dengan mengarahkan spatula ke arah lelaki yang notabenenya masih sah menjadi menantunya itu. Kurang sejengkal saja, mungkin spatula itu sudah terkena wajahnya. Wajah lelaki itu terlihat pucat pasi.

Ingin sekali aku tertawa saat melihat wajah Mas Rohim yang ketakutan. Sesekali lelaki itu menatapku dengan wajah menghiba. Mungkin Ia berharap aku akan membantunya.

"Ma—af, Bu."

"Ba-Bu-Ba-Bu. Kamu pikir kamu siapa memanggilku dengan sebutan, Bu?! Nggak sudi aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
bgtu mudahnya sirohim yg jhat itu meminta maaf jgn mau rumi dripd disruh ngerawat ibunya rohim yg jhat jga tuh lbih baik ngerawat Bpk ibumu rumi yg uda tua itu rumi smbil nyenengin orang tua mu rumi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status