Share

Bab 1025

Author: Danira Widia
"Jadi, di satu sisi kamu membuat rekan-rekan kerja menekanku secara mental, di sisi lain kamu menahanku dengan posisi desainer dan memanfaatkanku."

"Kalau aku sampai runtuh, kamu bisa menjadikannya alasan untuk memecatku. Ini ide dari Leah, 'kan?" Janice langsung menebak tepat sasaran.

Amanda terdiam beberapa saat, jelas tak menyangka Janice bisa mengetahui rencananya bersama Leah. Dia bangkit dari kursinya dengan emosi. "Janice!"

Janice tetap tenang. "Ayolah, Bu Amanda, kita akhiri secara baik-baik."

Amanda menunjuk wajah Janice sambil terkekeh-kekeh. "Hehe, sok suci! Apa bedanya kamu sama Herisa si jalang itu? Kalian sama-sama mengandalkan laki-laki!"

"Aku nggak suci. Tapi, kamu harus tahu dulu kamu adalah teladanku. Kamu adalah sosok yang aku kejar." Janice menatap Amanda dengan sungguh-sungguh.

Tangan Amanda bergetar. Dia meraih botol anggur di samping, hendak menuang. Janice mengangkat tangan menahan. "Sebaiknya periksa ke dokter. Jangan minum lagi."

Selesai berbicara, dia mengelu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1078

    Fiona jelas juga mengenali Janice dan langsung memberontak dengan sangat keras.Salah satu pelayan wanita yang berdiri di dekatnya merasa terganggu, lalu menamparnya keras-keras. "Menjijikkan! Dasar perempuan jahat!"Fiona langsung kehilangan tenaga, tergeletak lemas di atas ranjang. Namun, matanya menatap tajam ke arah Janice, lalu dia tiba-tiba terkekeh-kekeh, seolah-olah sedang mentertawakan harapan sia-sia Janice.Tawanya yang nyaring dan menusuk membuat hati Janice bergetar panik.Salah satu pelayan mendorongnya. "Ayo pergi. Nyonya dan Tuan nggak mengizinkan kita terlalu lama di atas."Janice mengangguk.Saat Fiona melihat Janice hendak pergi, dia kembali menunjukkan ketakutan. Dia pun mengeluarkan suara di atas ranjang sambil melirik ke arah lain.Itu adalah ruangan yang tadi dilarang didekati oleh kepala pelayan. Janice semakin yakin Jason pasti ada di sana.Saat hendak pergi, dia sekilas mengambil sebuah ornamen rusak dari atas meja. Ini satu-satunya kesempatan yang dia punya.

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1077

    Saat berdiri di tengah kerumunan, dia tak ada bedanya dengan pegawai yang tampak kelelahan karena lembur dan kurang tidur.Namun, Yosep tetap saja waspada dan menoleh, menyapu mereka dengan pandangan tajam. Saat tatapannya perlahan-lahan mendekati Janice, tiba-tiba ponselnya berbunyi.Yosep memiringkan tubuh dan mengangkat panggilan. "Ayah ...."Janice segera mempercepat langkah, berjalan melewati Yosep."Oke, aku ngerti." Yosep menurunkan ponselnya, menoleh ke belakang sebentar, lalu melangkah langsung ke arah Sera.....Saat keluar, Janice hanya melihat Zion."Norman masuk dari sisi lain. Aku akan lewat pintu depan. Sepuluh menit lagi, orang bagian logistik vila akan kembali. Ikutlah bersama mereka."Selesai berbicara, Zion menempelkan pelacak kecil di balik kerah kemeja Janice. "Hati-hati.""Ya." Janice tak berani membuang waktu. Dia segera melepaskan jaket luarnya, memperlihatkan seragam staf di dalam.Kemudian, saat orang-orang sedang sibuk memindahkan barang ke vila, dia mengambi

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1076

    "Jason, kamu sudah jadi sampah. Cepat atau lambat, Keluarga Karim akan jadi milikku. Trik-trik kecil Janice itu sama sekali nggak berguna." Yosep mengepalkan tangannya."Heh." Jason malas membuang tenaga untuk berbicara.Wajah Yosep tampak bengis. Dia benar-benar muak melihat sikap Jason yang arogan itu. Dia langsung mencengkeram kerah Jason. "Kalau begitu, mari kita lihat siapa yang lebih kuat. Tinjuku atau mulutmu."Suara pukulan terdengar dari dalam ruangan.Beberapa saat kemudian, asisten masuk sambil menyerahkan handuk. "Pak Yosep, Bu Sera datang.""Untuk apa dia ke sini?" Yosep menerima handuk dan menyeka darah di tangannya."Dia salah satu VIP tertinggi di arena pacuan kuda. Dia bawa klien untuk bahas kerja sama, juga undang banyak selebritas sebagai pendamping. Mereka sangat ramai. Perlu ditolak?""Orang-orang yang dikenal Bu Sera agak rumit, jangan cari masalah. Lagian, dia suka hiburan. Aku yang akan menyambutnya."Yosep berkata pelan, lalu melirik sekilas Jason yang tergelet

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1075

    Melihat brosur taman kanak-kanak, Janice bertanya-tanya sejak kapan benar ini diselipkan ke dalam tasnya. Saat melihat seorang bayi lucu sedang menunggang kuda poni di sampul brosur itu, kata peternakan kuda tiba-tiba terlintas di benaknya. Dia langsung menatap Zion, seolah-olah sedang mencari jawaban.Zion melirik brosur itu, lalu menganggukkan kepala. "Yosep memang ada pergi ke peternakan kuda."Dia tidak terlalu memahami Keluarga Karim, tentu saja tidak paham dengan maksud dari peternakan kuda. Lagi pula, tempat ini selalu dikunjungi oleh kalangan elite dari Kota Pakisa setiap harinya, bukan tempat tersembunyi.Namun, Jason pernah berkata, "Saat masih muda, aku suka menunggang kuda. Peternakan kuda ini hadiah dari ibuku."Ivy juga pernah berkata, "Ada vila yang indah di belakang peternakan kuda. Pak Anwar selalu tinggal di sana selama beberapa hari setiap bulannya, aku juga bertemu dengan Rensia dari situ."Janice langsung menemukan sedikit petunjuk. "Ibu, kamu bilang peternakan kud

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1074

    Setelah selesai berbicara dengan para wartawan, Janice melirik ke arah Louise yang masih tersungkur di tanah. Saat itu, Louise masih terus berteriak mereka tidak bersalah sambil menangis dan membantu keluarga korban palsu itu untuk bangkit. Dia merasa akting Louise cukup bagus.Setelah naik ke lantai atas, Janice duduk di depan meja kerja dan menatap ponsel di meja dengan ekspresi serius.Norman menyerahkan secangkir kopi. "Nona Janice, kamu sudah melakukan yang terbaik. Jangan terlalu cemas."Janice menerima kopi itu dan tersenyum pahit. "Aku nggak sepintar kalian semua, jadi hanya bisa pakai cara nekat seperti ini. Kalau dia tahu, dia pasti akan marah karena aku sudah bertindak sembarangan."Khawatir Janice akan berpikir berlebihan, Norman pun menghibur, "Dia mana tega memarahimu. Saat memaksamu dulu, dia sebenarnya merasa lebih menderita dari siapa pun. Meskipun kadang dia merasa sangat kesal padamu, dia juga langsung melupakannya."Janice yang menyeruput kopi pun merasa pahit memen

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1073

    "Ayahku ini hanya seorang sopir biasa, mana mungkin bisa membunuh orang. Hanya tersisa yang tua dan masih kecil di keluarga kami. Nggak ada tulang punggung keluarga, bagaimana kami harus hidup? Teman-teman, tolong bantu kami," kata gadis itu sambil mengangkat ponselnya.Saat itu, Yosep baru menyadari ternyata gadis itu sedang siaran langsung dan secara refleks ingin merebut ponsel itu. Namun, nenek yang lumpuh itu mengulurkan tangan dan mencengkeram celananya, sehingga dia menendang nenek itu menjauh dengan jijik.Saat nenek lumpuh itu terlempar ke tanah sambil merintih kesakitan, gadis itu juga langsung pura-pura terjatuh. "Ah! Dia mau bunuh saksi mata."Setelah mengatakan itu, siaran langsung pun terputus. Namun, gadis itu yang sengaja memutuskan siaran langsungnya karena dia tahu semua itu sudah cukup untuk menarik perhatian para netizen. Orang-orang di zaman ini bahkan menonton drama pun senang melihat kejutan, apalagi jika ceritanya tentang konflik keluarga konglomerat.Para warta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status