Share

Bab 1324

Author: Danira Widia
Beberapa jam sebelumnya, di ruang medis.

Setelah disuntik, wajah Lid terlihat jauh lebih baik. Chelsea menaruhnya di tempat tidur, menutupi dengan selimut.

Kemudian, Chelsea membuka lemari, mengacak-acak semua camilan dokter sampai keluar semua. Dia pun duduk di sofa bersama Bram, masing-masing memegang sebungkus camilan dan mulai memakannya.

"Hmm ... enak juga, coba deh."

"Kamu ini terlalu santai, nggak bisa lebih tegang sedikit?"

Bram yang sudah melalui banyak hal tampak berkeringatan. Keripik kentang ini pun terasa hambar. Namun, Chelsea malah tampak santai seperti tak terjadi apa-apa.

"Sudah terbiasa. Dulu aku selalu sendiri, setiap langkah bisa berbahaya. Kalau sampai mati, bagi aku kadang itu bukan hal buruk."

"Maksudmu?" Bram masih anak-anak, sama sekali tak mengerti apa yang dikatakan Chelsea.

"Ah ... sudahlah, buat apa aku cerita panjang lebar sama anak kecil? Makan saja." Chelsea memasukkan sebuah biskuit ke mulut Bram.

Ketika keduanya sedang asyik makan, tiba-tiba terdengar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1328

    Tubuh Chelsea terjun ke bawah, tetapi untungnya Landon meraih lengannya tepat waktu.Namun, tubuh Chelsea sudah kaku karena ketakutan. Dia tidak bisa mengerahkan tenaga sama sekali. Seperti boneka, dia melayang-layang di balkon mengikuti angin.Chelsea mendongak dan melihat Landon yang memegangnya. Setengah tubuh Landon keluar dari pagar, pipinya memerah. "Pegang erat-erat."Chelsea berkata dengan pasrah, "Aku nggak kuat lagi. Kalau terus begini, aku bakal menyeretmu juga. Kamu lepaskan saja. Kalau aku lompat ke laut, seharusnya nggak apa-apa, 'kan?""Dari ketinggian begini, kamu bakal hilang di permukaan laut dalam beberapa detik saja.""Hah? Aku nggak mau mati, aku belum sempat tidur sama kamu.""Aku serius." Chelsea menggertakkan gigi, berusaha mengerahkan tenaga, tetapi tenaganya sudah habis tadi.Ketika Landon hampir terseret bersamanya, muncul sepasang tangan lagi dari samping pagar yang membantu Landon menariknya ke atas.Chelsea yang selamat dari malapetaka pun menoleh ke arah

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1327

    Chelsea menatap pintu keluar balkon yang beberapa langkah jauhnya. Dengan marah, dia menoleh dan memelototi Sissy.Sissy mengikuti Verica, pasti tahu identitas kedua anak ini tidak biasa. Makanya, dia sengaja memberi peringatan pada Morgan. Namun, Sissy malah menunjukkan sikap seolah-olah dia melakukan itu demi kebaikan."Chelsea, cepat serahkan anak-anak itu ke Pak Morgan.""Menurutmu, dia akan peduli padamu?" Chelsea marah hingga menggertakkan giginya. Demi menyelamatkan diri, Sissy bahkan memanfaatkan kedua anak itu.Wajah Sissy memerah. Dia menggigit bibir sambil meneteskan air mata. "Chelsea, aku juga melakukannya demi Pak Landon. Kamu ingin melihatnya celaka?"Kalau cara itu gagal, dia akan mengarahkan ke Landon. Dia merasa Landon yang berstatus mulia tidak mungkin bersedia mengorbankan diri demi dua anak yang tidak ada hubungannya dengannya.Sissy menatap Landon dengan mata basah dan lembut, tetapi Landon tidak memedulikannya sedikit pun. Landon justru mengangkat senjata dan men

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1326

    Landon menatap Sissy dengan pandangan asing, seolah-olah sampai saat ini dia baru menyadari keberadaannya.Pandangan Sissy perlahan buram, segera tertutup air mata. "Pak Landon, maafkan aku. Aku tahu salahku. Aku sudah memohon pada Chelsea untuk memaafkanku, tolong selamatkan aku!"Dia menangis tersedu-sedu, air mata berlinang di wajahnya. Saat maju, dia sengaja memperlihatkan semua lukanya, seolah-olah berkata bahwa Chelsea tega membiarkannya mati begitu saja.Alis Landon sedikit berkerut. "Ikuti aku.""Mm, baik." Sissy tersenyum. Dia tahu Landon tak akan bersikap begitu kejam padanya.Landon berujar dengan dingin, "Kebetulan polisi juga ada di bawah, sebaiknya kamu jelaskan semuanya."Sissy terdiam. Ternyata Landon menyuruhnya menyerahkan diri. Dia mengepalkan tangannya. Rasa hina yang dirasakannya datang seperti gelombang, membuat seluruh tubuhnya sakit. Dia menggigit bibir karena kesal, hendak berkata sesuatu, tetapi menyadari Landon sudah membawa Chelsea dan yang lain keluar.Kebe

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1325

    "Janice juga nggak bisa menyelamatkanmu. Nggak ada yang bisa menebus kesalahanmu, Sissy. Kalau kamu benar-benar nggak ingin mati, serahkan diri, katakan semua yang kamu tahu.""Chelsea, jangan begitu. Nanti semua orang akan tahu aku mengkhianati saudari-saudariku demi statusku sebagai Nona Kedua Keluarga Azhara, tolong jangan begitu padaku!"Sissy mengabaikan lukanya. Dia langsung bangkit dan berlutut di atas tempat tidur. Chelsea terkejut dan mundur selangkah."Sissy, sudah kubilang, memohon padaku nggak ada gunanya. Aku bukan polisi, bukan korban, aku nggak bisa membebaskanmu. Sekarang aku membantu hanya karena aku sesama wanita. Aku nggak tega melihatmu disiksa para pria itu sampai mati."Setelah berkata begitu, Chelsea menaruh obat kembali ke lemari.Di belakangnya, Sissy menatapnya dengan tatapan ganas. Dia melihat gunting yang dipakai untuk memotong perban di ujung tempat tidur.Sissy meraih gunting itu. Saat dia turun dari tempat tidur, pintu kembali didorong terbuka. Melihat si

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1324

    Beberapa jam sebelumnya, di ruang medis.Setelah disuntik, wajah Lid terlihat jauh lebih baik. Chelsea menaruhnya di tempat tidur, menutupi dengan selimut.Kemudian, Chelsea membuka lemari, mengacak-acak semua camilan dokter sampai keluar semua. Dia pun duduk di sofa bersama Bram, masing-masing memegang sebungkus camilan dan mulai memakannya."Hmm ... enak juga, coba deh.""Kamu ini terlalu santai, nggak bisa lebih tegang sedikit?"Bram yang sudah melalui banyak hal tampak berkeringatan. Keripik kentang ini pun terasa hambar. Namun, Chelsea malah tampak santai seperti tak terjadi apa-apa."Sudah terbiasa. Dulu aku selalu sendiri, setiap langkah bisa berbahaya. Kalau sampai mati, bagi aku kadang itu bukan hal buruk.""Maksudmu?" Bram masih anak-anak, sama sekali tak mengerti apa yang dikatakan Chelsea."Ah ... sudahlah, buat apa aku cerita panjang lebar sama anak kecil? Makan saja." Chelsea memasukkan sebuah biskuit ke mulut Bram.Ketika keduanya sedang asyik makan, tiba-tiba terdengar

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1323

    Polisi khawatir Bayu kehilangan terlalu banyak darah. Sambil membalut lukanya, mereka mengarahkan kapal kembali ke kapal pesiar.Janice menoleh ke arah kapal pesiar, tepat saat matahari terbenam di ufuk barat. Saat dia termenung, pria di belakangnya menarik selimut dan menyelimutinya rapat.Janice bersandar pada Jason. "Semua sudah berakhir?"Jason merangkulnya erat tanpa menjawab.Janice tidak banyak berpikir, meskipun di hatinya masih menyisakan banyak keraguan.Kapal perlahan merapat ke kapal pesiar. Dari kejauhan, Janice samar-samar melihat sosok yang berdiri di pagar dek.Itu Verica. Dia juga menatap Janice. Dalam tatapan yang sulit ditebak itu, Janice bisa merasakan kebencian dari Verica.Namun, sesaat kemudian, Verica justru tersenyum, lalu berbalik melangkah ke arah matahari terbenam.Janice menengadah memandang senja. Apa benar sudah berakhir? Matahari belum benar-benar tenggelam, artinya belum selesai. Terlebih lagi senyuman Verica barusan, terlalu mengerikan.Setelah kembali

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status