Share

Bab 27

Author: Danira Widia
Janice melanjutkan, "Pak Anwar. Dia yakin aku nggak bersalah sehingga mengatur konferensi pers ini untukku."

"Walaupun aku nggak punya hubungan darah dengan Keluarga Karim, keluarga ini selalu memperlakukanku ... seperti keluarga sendiri dan nggak pernah melukaiku. Makasih banyak," tambah Janice sambil membungkuk dalam-dalam kepada Anwar.

Meskipun Anwar merasa marah, dia tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya tersenyum dan mengangguk kepada semua orang. Tak bisa dipungkiri, langkah ini adalah cara tercepat untuk meredakan krisis reputasi Keluarga Karim.

Setelah konferensi pers selesai, Janice bergegas menyusul Priska dan berucap, "Makasih. Kalau bukan karena bukti yang kamu temukan tentang Calvin, aku pasti ...."

Priska mengisyaratkan kepada rekan-rekannya untuk membawa Calvin ke dalam mobil, lalu menatap Janice dengan tatapan kesulitan.

"Bukan aku. Itu semua perintah Pak Jason. Gadis-gadis yang kasih kesaksian itu semuanya ditemukan oleh Pak Jason dalam semalam. Sebelumnya, nggak ada y
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1020

    Zion mengemudikan mobil mengikuti arah yang ditunjukkan Chelsea. Begitu turun dari mobil, dia langsung bengong."Aku cuma disuruh antar kamu ambil barang, tapi kamu malah bawa aku ke hotel murahan begini? Jangan main-main ya, aku nggak mau macam-macam." Zion bersandar di pintu mobil, alisnya terangkat.Chelsea menunjuk ke atas. "Aku tinggal di sini."Zion termangu sejenak. "Maksudnya apa?""Aku nggak punya rumah."Rumahnya punya tiga kamar. Kamar utama ditempati orang tuanya, satu kamar untuk adiknya, satu lagi adalah ruang kerja. Lantas, dia tidur di mana?Zion sempat mengira Chelsea bercanda. Sampai pintu kamar dibuka dan isinya penuh dengan jejak kehidupan sehari-hari, dia bertanya lagi, "Kamu benaran tinggal di sini?""Kalau bukan di sini, di mana lagi? Sewa bulanannya cuma 3 juta. Di Kota Pakisa, mana ada tempat sepraktis dan semurah ini?" Chelsea tak ingin banyak menjelaskan soal hidupnya. Pokoknya begitu deh.Zion berdiri di koridor sempit itu, jelas terlihat tidak percaya. "Che

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1019

    Landon perlahan membuka suara, mengalihkan perhatian Chelsea. "Pikirkan apa yang kamu inginkan. Bagaimanapun, kamu terseret karena aku. Aku akan memberimu kompensasi."Chelsea yang kesakitan nyaris menangis. "Apa pun boleh diminta?""Hmm." Landon menjawab sambil menunduk, mencari titik yang pas untuk mengambil tindakan."Kalau begitu ....""Kecuali aku." Landon segera menambahkan.Chelsea hampir menggigit lidah sendiri.Sementara di samping mereka, Zion merasa lucu. Bosnya ini memang cerdas. Otak Chelsea isinya hanya hal-hal cabul.Detik berikutnya, saat Chelsea sedang melamun, Landon dengan cepat, tepat, dan lugas mencabut pecahan kaca dari kakinya.Chelsea menjerit kesakitan. Secara refleks, kakinya menegang dan stokingnya robek dari bawah hingga ke atas. Dia tak sempat menghentikannya, hanya bisa menyaksikan sobekannya menjalar ke bawah roknya."Jangan lihat! Jangan lihat!" teriak Chelsea dengan panik.Landon meraih bantal sofa dan menekannya di atas roknya.Wajah Chelsea memerah. D

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1018

    Kalau orang biasa yang mendengar ucapan Landon tadi, mereka pasti sudah gemetar ketakutan dan buru-buru menjelaskan bahwa mereka tidak sembarangan bicara.Namun, Chelsea jelas bukan orang biasa. Dia langsung mendekat ke Landon, berkedip manja. "Pak Landon, kamu benar-benar ingin tahu?"Landon menatap wajah yang semakin mendekat itu, alisnya agak berkerut. Entah parfum murahan apa yang dipakai wanita ini, baunya menyengat sekali.Aromanya juga tidak cocok dengan wajah wanita ini. Terlalu norak. Lebih tepatnya, sosok Chelsea ini dipenuhi kontradiksi.Landon juga tak tertarik untuk tahu lebih jauh. Dia mengangkat tangannya, menahan kening Chelsea, dan mendorongnya menjauh sedikit."Ceritakan saja."Chelsea mengelus keningnya. "Dia tanya apa hubungan kita.""Kamu bilang nggak boleh kasih tahu kalau aku pernah nyamar jadi Bu Janice, jadi aku jawab saja kita ini teman seks.""Terus dia tanya, apa yang kamu lakukan sama Pak Jason di belakang. Aku bilang aku nggak kenal Pak Jason karena yang s

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1017

    Zion tidak memberi kesempatan kepada ketiga pria itu untuk kabur. Dia langsung naik dan menghajar mereka habis-habisan, menendang mereka jatuh dari tangga.Di hadapan mereka tampak sepasang sepatu kulit pria. Mereka perlahan-lahan mendongak, lalu langsung bertemu dengan mata tajam Landon yang sedang memandang ke bawah.Biasanya, Landon dikenal sebagai pria yang lembut dan emosinya sangat stabil. Namun, di bawah cahaya remang ini, tatapannya tampak menyimpan kesuraman, padahal ekspresinya tetap datar.Tanpa berkata apa-apa, dia menginjak punggung tangan salah satu pria itu. "Masih mau ganggu orangku?""Maaf, Pak Landon ...," jawab pria itu yang langsung menciut."Siapa bos kalian?" Landon menatap tajam ketiga pria itu. Tekanan kakinya semakin kuat."Itu ... itu ...." Tiba-tiba, alarm kebakaran hotel berbunyi.Asap mulai mengepul dari lantai atas, diiringi suara langkah kaki yang panik dari berbagai arah.Ketiga pria itu memanfaatkan asap sebagai kesempatan untuk menyerang balik. Untung

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1016

    Chelsea memandangi tiga pria yang mendekatinya. Baru saja ingin melawan mati-matian, tiba-tiba terlintas ucapan Zion di kepalanya."Tanganmu pernah cedera, kekuatanmu jauh di bawah rata-rata. Kalau kamu mau pakai tenaga untuk meloloskan diri, mending langsung nyerah, setidaknya bisa mengurangi rasa sakit.""Tapi, kamu sudah bertahun-tahun pakai sepatu hak tinggi, sering jalan dan lari. Tubuhmu sangat stabil. Cari titik lemah lawan, lalu tendang sekuat tenaga. Paling nggak, kamu dapat tambahan tiga menit buat kabur.""Kalau lawanmu lebih dari satu, ingat, cari yang paling mudah dilumpuhkan. Satu serangan, satu kemenangan."Meskipun tidak menyukainya, Zion tak pernah memperlakukannya dengan buruk. Strategi itu memang cocok untuk situasi yang dia alami sekarang.Sambil berpura-pura lemah dan mundur, Chelsea memperhatikan kelemahan ketiga pria itu. Saat ini, ketiganya sudah tak sabar dan mulai menanggalkan pakaian.Tubuh mereka dipenuhi luka dengan berbagai tingkat keparahan. Sepertinya me

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1015

    Sayangnya, sebaik apa pun Chelsea, dirinya tetap bukan miliknya sendiri. Karena nilai dirinya, semuanya milik adiknya. Setelah merapikan riasannya, dia mengenakan sepatu hak tingginya dan melangkah masuk ke dalam hotel.Setelah naik ke lantai atas, Chelsea berdiri di depan pintu sambil menahan rasa mualnya dan berusaha tidak membayangkan wajah pria tua di meja makan tadi. Asalkan lampu dimatikan dan tahan sebentar, semuanya akan berlalu. Paling-paling nanti dia membayangkan wajah Landon saja.Namun, makin dipikirkan, Chelsea merasa makin mual. Sudah bersama selama tiga tahun, dia masih belum berhasil tidur dengan Landon. Dia tadinya berpikir bisa memberikan pertama kalinya pada pria yang disukainya, tetapi sekarang semuanya benar-benar sangat menjijikkan.Chelsea menekan bel pintu. Begitu pintunya terbuka, dia sudah langsung ditarik masuk dan dibanting ke lantai sebelum dia sempat melihat jelas siapa orang yang ada di dalamnya. Dalam sekejap, seluruh tubuhnya terasa sangat sakit.Setel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status