Share

Bab 667

Author: Danira Widia
Rensia membiarkan ibunya mencengkeramnya tanpa melawan. Dia tidak lagi melontarkan sepatah kata pun.

Anwar memberi isyarat kepada para pengawal. Salah satu pengawal mengeluarkan suntikan berisi obat penenang dan langsung menyuntikkannya ke tubuh Cheria. Hanya dalam beberapa detik, tubuh Cheria melemas, lalu para pengawal segera membawanya pergi.

"Kalian mau bawa ibuku ke mana? Lepaskan dia!"

Anwar melempar botol obat ke lantai sambil menyeka tangannya dengan tisu. Dia memperingatkan, "Ibumu nggak akan bertahan lama. Orang yang sudah kecanduan obat seperti dia, bisa melakukan apa saja saat kumat. Termasuk bunuh diri."

"Ini semua salahmu!" Rensia menjerit penuh kemarahan. "Kamu sengaja membuatnya kecanduan!"

"Rensia, kalau mau menuduh seseorang, setidaknya siapkan bukti. Ibumu sakit, aku membayar dokter untuk merawatnya. Kalau dia akhirnya kecanduan, itu karena dia lemah dan nggak bisa mengendalikan dirinya sendiri."

"Tapi lihatlah, aku tetap nggak membuang kalian, 'kan? Kamu pasti tahu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 980

    Begitu mendengar maksud dari Janice, ekspresi Anwar menjadi makin muram. "Janice, kamu jangan keterlaluan ....""Pak Anwar, tunggu sebentar, dengarkan aku dulu," sela Janice langsung, tidak gentar sedikit pun. Namun, kali ini dia tidak seperti beberapa tahun lalu, langsung melawan Keluarga Karim dengan keras.Janice suda menjalani bisnis penginapan selama tiga tahun. Pada tahun pertama, dia selalu merasa akan mudah dirugikan jika dia tidak bersikap tegas. Namun, saat menghitung keuangannya di akhir tahun, hasilnya malah rugi besar.Pada akhirnya, Janice belajar dari para tetangga yang memiliki bisnis juga dan kemampuan berbicaranya pun ikut terasah. Oleh karena itu, kali ini dia tidak langsung mengungkapkan bahwa Kayla plagiat karyanya. Sebaliknya, dia malah mengakui itu memang karyanya Kayla. Jika langsung dibongkar, bukankah itu jadi kurang seru?Janice berkata, "Sebenarnya aku juga merasa desain Kayla bagus, aku setuju dengan konsepnya."Begitu mendengar perkataan itu, setidaknya se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 979

    "Kenapa? Kamu takut?" tanya Janice balik dengan tegas.Kayla menggertakkan giginya dan menjawab, "Kenapa aku harus takut? Ini desainku.""Aku nggak bilang ini bukan desainmu. Lagi pula, aku bukan sedang bertanya padamu, tapi orang lain," kata Janice dengan tatapan yang melewati Kayla, lalu jatuh pada Amanda dengan dingin.Janice ingat desain itu tertera namanya dan dia sendiri yang menyerahkannya langsung pada Amanda, tidak mungkin Amanda tidak tahu itu milik siapa. Kayla malah bisa mempresentasikannya dengan begitu percaya diri, kecuali Amanda memang sudah tahu sebelumnya. "Bu Amanda, kamu juga mengakui itu desain Kayla?""Janice, jangan karena biasanya aku terlalu baik padamu, kamu jadi lupa diri. Kamu tahu sekarang situasinya bagaimana? Kalau kamu nggak bisa menunjukkan desain yang layak, jangan buang-buang waktu semua orang," kata Amanda dengan tatapan peringatan keras.Anwar yang sangat cerdik langsung mengerti apa yang sudah terjadi hanya dengan beberapa pandangan, Dia langsung m

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 978

    Saat Janice bersama rekan-rekan kerjanya berjalan menuju pintu lift, dua lift tiba secara bersamaan. Namun, orang yang keluar berbeda, mereka adalah Jason dan Anwar. Dia langsung tertegun karena tidak menyangka Anwar juga datang ke sini.Janice pun secara refleks menoleh ke arah Jason. Seperti biasanya, tatapan Jason tetap dingin dan tidak ada ekspresi sedikit pun. Sepertinya Jason sudah tahu Anwar akan datang sejak awal. Pantas saja tadi pagi Jason mengatakan hal-hal seperti itu.Amanda maju untuk menyambut keduanya. "Pak Anwar, Pak Jason, selamat datang. Semuanya sudah siap, silakan ikut aku."Jason hanya saling memandang dengan Janice sekilas, lalu segera mengalihkan pandangannya.Meskipun hanya sekilas, Janice bisa merasakan perubahan tatapan mata Jason yang sangat halus.Namun, gerakan kecil keduanya ternyata tetap ketahuan Anwar yang langsung menunjukkan ekspresi dingin dan segera melangkah masuk ke ruang rapat.Setelah semua orang duduk, rapat pun dimulai.Amanda berdiri dan ber

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 977

    Sampai di titik ini, kakaknya Layla berpikir dia baru akan pergi setelah membalaskan dendamnya yang sangat besar terhadap Layla. Dia yang ketakutan pun bangkit dengan tergesa-gesa sampai terjatuh dan merangkak.Saat itu, dokter pria itu hanya berdiri dan menatap kakaknya Layla dengan tenang, seolah-olah tidak melihat apa-apa. "Ada apa denganmu? Duduk di lantai sendirian dan diam saja.""Apa? Ada ... hantu. Aku bakal balik lagi lain waktu," kata kakaknya Layla, lalu kabur.Setelah memastikan kakaknya Layla sudah pergi dan tidak terlihat bayangannya lagi, Arya baru melepaskan maskernya. "Sudah pergi, keluarlah."Orang pertama yang keluar adalah Louise yang membawa jubah putih dan menginjak papan seluncur. "Jadi, hal seru yang kalian maksud itu adalah suruh aku pura-pura jadi hantu? Di kamar mayat pula. Kalian pikir aku sudah bosan hidup ya?"Orang berikutnya yang keluar adalah Norman yang menepuk debu di bajunya. Tadi dia terus bersembunyi di kegelapan untuk menjegal kaki kakaknya Layla,

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 976

    Di kamar mayat rumah sakit.Begitu masuk, kakaknya Layla langsung mengernyitkan alis dan menyusutkan lehernya. Dokter yang membawa jalan di depan mengenakan masker dan melangkah dengan cepat. Orang sering bilang kamar mayat penuh dengan aura kematian dan orang yang berlama-lama di sana akan dipenuhi dengan hawa kematian.Kakaknya Layla menutup hidungnya dan berseru, "Harus diambil hari ini juga?"Dokter menjawab dengan suara serak, "Kamu sudah buat surat keterangan kematiannya, kenapa harus disimpan di sini lagi? Cepat urus pemakamannya. Kalau kamu berniat beramal, kamu bisa donasi organnya juga. Tapi, katanya orang yang mati dengan dendam, penerima organnya mungkin akan punya ingatan yang bukan miliknya."Ekspresi kakaknya Layla langsung menjadi kaku. "Omong kosong apa sih? Kamu ini dokter."Dokter yang berjalan di depan dengan jubah putih yang berkibar tidak menoleh sedikit pun, hanya tertawa dingin. "Kalau kamu sering ke sini, kamu akan mengerti sendiri. Kalau nggak, kenapa ada hal

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 975

    Janice menatap laporan yang disodorkan ke hadapannya, lalu menoleh pada Jason yang duduk dan menuangkan teh dengan tenang. "Kamu sudah tahu ini dari awal?""Bukan dari awal, sempat cari tahu saja di perjalanan ke sini," jawab Jason sambil menyeruput tehnya, lalu mengernyitkan alisnya karena rasanya.Arya menuangkan secangkir teh untuk dirinya sendiri dan berkata, "Mau minum atau nggak, terserah. Sudah minta tolong sama aku, masih berani mengeluh soal tehku."Janice kembali fokus ke laporan di tangannya. "Berarti ada orang yang sengaja mencampur sesuatu yang nggak seharusnya ke dalam botol obat Layla?""Bisa dibilang begitu, tapi nggak benar juga," jawab Arya sambil meletakkan cangkir tehnya."Kenapa?" tanya Janice dengan bingung."Botol obat itu milik Layla. Kalau pihak lain ngotot bilang dia sendiri yang mencampur obatnya, kamu bisa buktikan itu ulah orang lain? Lagi pula, dia sendiri juga yang menelan obat itu di depan orang banyak," jelas Arya. Tentu saja, dia sendiri juga tidak per

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status