Share

Bab 822

Author: Danira Widia
Saat menerima telepon dari Dipo, Elaine masih mengira Dipo memiliki bukti baru untuk menjatuhkan Janice. Namun, begitu telepon itu tersambung, dia malah mendengar suara Dipo menangis minta tolong.

"Dipo, bukankah kita sudah sepakat aku akan berikan apa yang kamu inginkan setelah kamu berhasil? Tapi, sekarang kamu bukan hanya gagal, kamu malah dipermainkan Janice lagi. Aku nggak bisa menolongmu," kata Elaine.

"Kamu ingin lepas tangan begitu saja?" kata Dipo yang marah sampai napasnya menggebu-gebu.

Elaine menjauhkan ponsel dari telinganya, lalu berkata dengan ekspresi jijik, "Lepas tangan? Apa kamu punya bukti aku yang menyuruhmu menjatuhkan Janice? Jelas-jelas kamu sendiri yang punya niat buruk ingin mengendalikan Janice dan anaknya. Apa kamu ingin polisi menyelidikimu?"

Pada saat itu, Dipo baru sadar dia sudah dipermainkan Elaine. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Bu Elaine, semua ini nggak akan berakhir begitu saja."

Elaine tertawa sinis. "Dengan kemampuanmu?"

Tanpa memberi Dip
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 825

    "Janice, gawat. Karyawan toko bilang ada orang yang merusak penginapan," kata Louise.Setelah tertegun sejenak, Janice segera mencari ponselnya di atas sofa. Dia baru sadar dia mengatur ponselnya ke mode getar saat tadi menidurkan Vega dan lupa mengaturnya kembali. Di layar ponselnya, terlihat penuh dengan notifikasi panggilan tak terjawab dan pesan dari karyawannya.[ Bos, orang tua Dokter Dipo sudah gila. Mereka membawa orang-orang desa datang merusak toko, para tamu sampai ketakutan. ][ Aku segera ke sana. ]Janice pun segera membalas pesan itu. Dia tahu jika tidak segera menyelesaikan masalahnya dengan Dipo, bisnisnya pasti akan hancur. Dia sudah susah payah menata penginapan itu sedikit demi sedikit, dia tidak akan membiarkan siapa pun merusaknya."Louise, tolong jaga Vega sebentar, aku harus kembali ke sana," kata Janice."Nggak boleh, aku ikut juga. Mulut orang tuanya Dipo sangat pedas, kamu bukan tandingan mereka. Aku bisa bantu kamu," kata Louise dengan cemas.Jason langsung

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 824

    Janice membawa kotak obat, lalu membuka satu kapas disinfektan dan menundukkan kepala untuk membersihkan luka di tangan Jason. Namun, dia merasa makin aneh saat memperhatikan luka itu. Saat itu, tiba-tiba terlintas sesuatu di pikirannya, sehingga dia menggenggam kapas itu dengan erat. "Pak Jason, kenapa kamu bisa terluka?""Saat memotong daging kambing, aku nggak sengaja .... Ah ...."Saat Jason sedang menjelaskan, dia tiba-tiba mengernyitkan alisnya karena Janice menekan kapas disinfektan itu ke lukanya dengan kuat.Janice mengangkat kepala, lalu menatap Jason sambil tersenyum. "Pak Jason, maaf, aku nggak sengaja. Bagaimana kalau Asisten Norman saja yang membersihkan lukamu?"Dia berpikir berani-beraninya Jason membohonginya. Apa Jason pikir dia tidak pernah memasak? Luka itu jelas bekas sayatan dari arah yang salah.Jason menjawab dengan tenang, "Nggak sakit."Janice menekan kapas disinfektan itu lebih kuat lagi. "Benaran nggak sakit?""Nggak sakit," jawab Jason lagi."Pembohong," se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 823

    Semua seni itu saling terhubung dan setiap pemahaman baru adalah bentuk dari peningkatan. Para seniman yang datang ke Kota Genggi dari berbagai tempat setiap tahunnya tak terhitung jumlahnya.Satu tahun lebih yang lalu, Janice memberanikan diri untuk mengirim desain buatan tangannya pada Amanda. Begitu melihat desain itu, Amanda langsung membalas pesannya dan berkata sudah lama menunggu kabarnya. Saat membaca balasan itu, air matanya langsung mengalir dengan deras karena tahu semua usahanya tidak akan sia-sia.Setelah itu, Amanda perlahan-lahan memperkenalkannya pada para klien yang semuanya dermawan dan berpikiran terbuka. Bagaimanapun juga, jika ingin kembali ke jalur perhiasan mewah kelas atas, dia masih harus menempuh jalan yang panjang.Louise menatap ke kotak yang ditutup kembali dengan penuh harapan dan bertanya, "Janice, kamu begitu hebat, kenapa kamu masih bersembunyi di sini?""Apa kamu tahu ada berapa banyak orang hebat yang muncul setiap tahunnya? Contohnya kompetisi pendat

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 822

    Saat menerima telepon dari Dipo, Elaine masih mengira Dipo memiliki bukti baru untuk menjatuhkan Janice. Namun, begitu telepon itu tersambung, dia malah mendengar suara Dipo menangis minta tolong."Dipo, bukankah kita sudah sepakat aku akan berikan apa yang kamu inginkan setelah kamu berhasil? Tapi, sekarang kamu bukan hanya gagal, kamu malah dipermainkan Janice lagi. Aku nggak bisa menolongmu," kata Elaine."Kamu ingin lepas tangan begitu saja?" kata Dipo yang marah sampai napasnya menggebu-gebu.Elaine menjauhkan ponsel dari telinganya, lalu berkata dengan ekspresi jijik, "Lepas tangan? Apa kamu punya bukti aku yang menyuruhmu menjatuhkan Janice? Jelas-jelas kamu sendiri yang punya niat buruk ingin mengendalikan Janice dan anaknya. Apa kamu ingin polisi menyelidikimu?"Pada saat itu, Dipo baru sadar dia sudah dipermainkan Elaine. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Bu Elaine, semua ini nggak akan berakhir begitu saja."Elaine tertawa sinis. "Dengan kemampuanmu?"Tanpa memberi Dip

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 821

    Tatapan Dipo membuat Lala merasa sangat malu. Belakangan ini, Dipo sering mengungkit hal itu dan terus membuatnya merasa malu, sehingga dia tanpa sadar mengikuti kehendak Dipo karena tidak ingin pekerjaannya terpengaruh.Hingga suatu hari ada seseorang pria datang menemui Lala, lalu memberitahunya tentang Dipo saat kuliah. Saat itu, dia baru sadar dia sudah masuk ke dalam perangkap Dipo. Namun, yang membuatnya benar-benar berani menghadapi semua ini adalah perkataan pria yang mencarinya itu."Meskipun itu kebutuhanmu, kamu juga nggak perlu merasa malu. Yang benar-benar harus merasa malu adalah orang yang memanfaatkanmu," kata pria itu.Saat menghadapi ancaman Dipo, Lala merasa Dipo tidak begitu menakutkan lagi setelah mendengar perkataan pria itu.Dipo pun langsung tertegun. Pada hari itu juga, dia diperintahkan untuk beristirahat. Agar pasien-pasien lamanya tidak ketakutan, pihak rumah sakit hanya mengumumkan dia sedang sakit dan tidak bisa menerima pasien untuk sementara waktu ini.B

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 820

    Setelah mendengar perkataan Jason, tak lama kemudian Janice mulai merasa kantuk. Dalam kondisi setengah sadar, dia melihat Jason berjalan ke sisi ranjang dan membungkuk untuk mencium dirinya dan Vega.Kemudian, dia membuka pintu kamar. Norman sudah lama menunggu di luar."Pak Jason, semuanya sudah siap.""Hm."Jason menoleh ke dalam kamar sejenak sebelum akhirnya pergi.Janice sangat ingin membuka matanya, tetapi tubuhnya seperti terkunci dan akhirnya dia terlelap lebih dalam.....Di rumah sakit, saat Dipo kembali, dia langsung menyadari tatapan aneh dari para koleganya. Dia awalnya mengira itu karena urusannya dengan Janice.Namun, sebelum sempat menjelaskan, seorang perawat berjalan cepat mendekatinya. "Dokter Dipo, Direktur menunggumu di ruang rapat."Wajah Dipo menegang, tetapi dia tetap bertanya dengan tenang, "Kamu tahu ini soal apa?"Perawat itu menggeleng dan langsung pergi.Dipo pun cepat-cepat menuju ruang rapat. Saat membuka pintu, dia melihat selain para pimpinan rumah sak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 819

    Tatapan Jason langsung berubah dingin saat menatap Landon. Hanya dalam sekejap, Landon langsung sadar siapa orang itu.Rachel.Landon tersenyum pahit. "Maaf. Soal perceraian itu, aku akan bicara langsung dengannya.""Hm.""Lalu, kamu mau gimana selanjutnya? Meskipun Dipo bukan ancaman besar, ucapannya ada benarnya juga. Sebelum kamu dan Rachel mengumumkan perceraian, kamu nggak bisa mengakui Vega. Itu juga semacam bentuk perlindungan terhadap Janice."Yang paling dikhawatirkan Landon adalah Janice dan Vega.Jason menekan ujung rokok di tangannya, membuat serpihan tembakau jatuh seolah-olah menyiratkan kekejaman."Kamu tahu kenapa aku belum menyentuh Dipo?"Landon berpikir sejenak, lalu paham.Jason melemparkan rokok yang sudah rusak itu ke tempat sampah. "Kalau sudah terjerat dengan orang seperti itu, hidup pun serasa dikuliti."Selesai berbicara, dia melambaikan tangan ke arah Landon dan berjalan keluar tanpa henti."Pak Landon, silakan pergi. Aku nggak akan mengantar."Landon menatap

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 818

    Janice mengambil ponselnya dengan ragu. Saat dibuka, dia melihat bahwa wawancara Dipo sudah tidak ada lagi. "Ini ....""Cuma buat main-main sama dia. Dia unggah sekali, aku tarik sekali. Aku ingin lihat seberapa hebat dia sebenarnya," ujar Jason dengan datar.Janice termangu sejenak.Landon yang duduk di seberang, mengangkat cangkir tehnya dan menyesap perlahan. "Mungkin karena kemarin kita berdua tekan dia habis-habisan, jadi hari ini dia langsung buka semua kartu. Sepertinya para wartawan dan semua atensinya berasal dari orang yang ada di belakang dia."Janice merenung. Kemarin dia memang bekerja sama dengan Dipo dalam sandiwara itu, membuat Dipo merasa seolah-olah bisa mengendalikan dirinya.Hari ini, dia melancarkan serangan media dengan harapan Janice akan menyerah demi anaknya. Namun, ada satu hal yang Janice tetap tidak mengerti. "Siapa sebenarnya orang di belakang Dipo? Apa yang ingin dia dapatkan dariku?"Jason melirik jam tangannya. "Kita akan segera tahu."Untuk orang sepert

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 817

    "Mama, apa aku buat salah?""Nggak." Janice segera memeluk Vega. "Kamu nggak salah.""Aku dengar rekaman suara Paman Dipo. Aku bukan sengaja memanggil dia papa ...," ucap Vega dengan pelan."Aku tahu." Janice benar-benar ingin mencabik-cabik Dipo. Tak heran pria itu begitu percaya diri. Ternyata sejak awal dia mendekati mereka dengan niat tersembunyi demi kepentingannya sendiri."Vega, jangan sedih karena kesalahan orang lain." Jason masuk ke ruangan, suaranya tenang dan penuh kekuatan. Begitu duduk, dia langsung merangkul ibu dan anak itu ke dalam pelukannya.Vega memandang ke arahnya. Seolah-olah mendapat kekuatan, matanya langsung berbinar-binar.Saat itu, Janice mulai mengerti mengapa para pakar pendidikan di internet selalu menekankan pentingnya peran seorang ayah dalam keluarga.Setelah menenangkan Vega, Louise yang melihat Jason sepertinya ingin bicara dengan Janice pun membawa Vega pergi."Vega, ayo kita nonton kartun di kamar.""Mm."Vega pun mengikuti Louise masuk ke kamar.J

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status