Share

Bab 885

Penulis: Danira Widia
Melihat kondisi Vega mulai stabil, Janice makin tidak berani mengambil risiko. Dia berusaha menenangkan Vega dan berkata, "Jangan khawatir, ada seorang Bibi yang mengajak kita pergi bermain-main."

Vega menganggukkan kepala sambil menjilat lolipop.

....

Setengah jam kemudian, Janice dan Vega tiba di rumah sakit pribadi tempat Rachel dirawat. Janice masuk ke dalam kamar pasien sambil menggandeng tangan Vega.

Saat itu, Rachel bersandar di tempat tidur dan mengenakan sweter rajutan berwarna kuning. Meskipun wajahnya sudah dirias, wajahnya tetap terlihat sangat pucat. Senyumannya juga terlihat dingin dan palsu, seolah-olah sedang memakai topeng. Dia menatap Vega dengan tatapan penuh kebencian sekaligus penuh harapan. "Anakku juga pasti akan begitu cantik."

Mendengar suara Rachel yang lemah, Janice hanya bisa menghela napas dan bertanya-tanya untuk apa Rachel menyiksa dirinya sendiri sampai seperti ini. Dua kabar baik yang dikatakan Anwar semalam jelas untu menyindir Rachel. Orang yang begit
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Gmana sih Jason sm Landon, Kok ga da pe jagaan buat Janice sm Vega.....lebay banget cerita nya. Kan sdh tau Vega mau dioperasi dan ke RS. Masa ga da persiapan pengawal utk mrk.....aneh n lebayyy......p
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1200

    Tak heran waktu di vila Ivy, Jason menghentikan pertanyaannya dan juga memintanya untuk sementara waktu tidak terlalu banyak berbicara dengan Ivy.Jason menjelaskan, "Yang paling kamu pedulikan adalah ibumu, begitu juga kakakku. Kondisi tubuh ibumu nggak cocok untuk terlibat terlalu jauh, biarkan dia fokus memulihkan kesehatannya."Zachary dan Ivy bisa bersama sampai sekarang juga tidak mudah.Arya yang memegang hasil pemeriksaan di tangannya, meninju pundak Jason. "Sekarang kamu jadi punya sisi manusiawi juga ya."Kalau ini terjadi dulu dan sumber masalah ada pada Ivy, Jason pasti akan memanfaatkannya untuk mendapatkan jawaban yang dia cari.Jason menunduk, menepuk-nepuk pundaknya dengan santai. "Nggak juga."Janice tahu dia sebenarnya malu untuk mengakui.Chelsea yang duduk di tepi ranjang pun bertanya dengan khawatir, "Kalau begitu, kita benar-benar nggak punya jalan keluar ya?""Biang keroknya adalah Keluarga Azhara, jadi tetap harus dimulai dari sana. Ini bukan berarti kita benar-

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1199

    "Tapi di internet, katanya dia itu cinta mati sama Bu Verica? Lagian, aku dan Bu Verica juga nggak mirip." Chelsea menyentuh wajahnya dengan bingung.Jason berbicara dengan nada datar, "Di internet juga bilang kamu tergila-gila sama bintang tamu pria di acara itu."Chelsea langsung terbatuk. "Itu akting! Dia mau rilis lagu bulan depan, jadi aku bantu dia buat bikin isu.""Semoga orang lain juga percaya itu cuma akting.""Pak Jason, maksudmu apa?" tanya Chelsea.Jason tak menjawab, hanya melihat-lihat sekeliling. "Rumah sakit kecil ini fasilitasnya biasa saja. Kamu siap-siap, kita pindah ke rumah sakit tempat Arya bekerja.""Aku nggak mau. Aku nggak punya asuransi, di sana mahal banget!""Ada yang bayarin." Jason malas menanggapi."Siapa? Sejak kapan aku jadi rebutan banyak orang? Kok semua orang ingin dapatin aku?" Chelsea menggerutu, tetapi matanya justru tersenyum. Dia tidak sebodoh itu."Heh." Jason menatapnya dalam-dalam, kesabarannya nyaris habis.Tepat saat itu, Norman masuk ke r

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1198

    Janice mengernyit, nada suaranya semakin dingin."Kamu kira aku ini gampang dibohongi? Barang-barang dari toko sudah dikirim ke rumahmu dan sekarang semuanya dipakai anakmu. Besok aku suruh orang datang ke kompleks kalian buat jemput dia.""Biar semua tetangga lihat siapa sebenarnya anakmu itu! Berani-beraninya pamer di depanku! Kalian pikir barang-barang dari Keluarga Azhara bisa seenaknya diambil sama orang rendahan kayak kalian?""Bu, bukan begitu! Anakku nggak tahu apa-apa! Itu semua dikirim sama Chelsea!""Oh ya? Tapi, aku lihat anakmu pakai barang-barangnya dengan senang hati kok.""Ka ... kamu tahu dari mana?" Suara ibu Chelsea mulai gemetar."Menurutmu? Hal sepele begini perlu aku turun tangan sendiri?" Janice tertawa dingin.Dia sudah terbiasa melihat para istri kalangan atas berbicara dengan sinis dan menusuk. Nada seperti ini sudah biasa dia dengar. Meskipun baru belajar setengah, itu saja sudah cukup untuk menakuti Keluarga Rinjani.Benar saja, suara di seberang telepon ter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1197

    "Kamu ngomong apa sih? Kami benar-benar nggak ngerti soal permainan kayak begitu!" Suara ibunya terdengar cemas."Kalau begitu, sekarang juga kembalikan barang-barang itu. Kalau kalian nggak mau, terserah. Tapi aku juga nggak akan setuju. Nanti kalau orang itu datang langsung minta barangnya, kalian urus sendiri!""Kamu gila ya? Aku sudah bilang adikmu suka barang itu! Kalau bukan karena kamu, dia nggak akan sakit kayak sekarang! Dulu dia itu harapan keluarga ini! Pokoknya ini keputusanku!" Seperti biasa, setelah memutuskan sesuatu, ibunya langsung menutup telepon.Chelsea mendengar bunyi telepon yang terputus, tubuhnya terasa begitu lelah. Belum sempat menurunkan ponselnya, telepon kembali berdering. Itu dari Bayu.Setelah berdering tiga kali, Chelsea akhirnya mengangkat. "Pak Bayu, maaf kalau sudah buat Bapak salah paham. Aku akan minta keluargaku kembalikan barangnya.""Chelsea, sebenarnya aku sangat yakin sama kamu. Kamu punya potensi untuk sukses. Kamu juga nggak mau terus-menerus

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1196

    "Chelsea!" Janice tertegun beberapa detik, lalu tiba-tiba meninggikan suaranya.Louise dan Jason sampai kaget dibuatnya.Ivy terdiam sejenak, lalu berkata, "Memang dia. Orangnya Pak Bayu bilang barang itu harus dikirim langsung ke tim produksi untuk Chelsea.""Dia menerimanya?"Kalau Chelsea menerimanya, berarti dia menerima Bayu.Ivy tampak ragu, lalu menimpali, "Nggak, semuanya dikembalikan. Tapi setelah itu, Pak Bayu kasih barang yang lebih mahal dan dia terima.""Nggak mungkin!" Janice langsung membantah."Janice, aku tahu kamu dekat sama Chelsea. Tapi di dunia hiburan ini, tanpa sokongan itu susah. Pak Landon nggak tertarik sama dia. Dia pasti cari dukungan dari yang lain. Lagian, dia sudah 20-an tahun, nggak mungkin selamanya bertahan begini, 'kan?"Ivy berbicara secara objektif. Dia merasa Chelsea juga tidak punya banyak pilihan. Namun, Janice tetap tidak percaya."Ibu, tolong jangan bilang ke siapa-siapa soal ini. Aku rasa pasti ada kesalahpahaman.""Janice, kamu kenapa sih? Ja

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1195

    "Baiklah," jawab Janice. Sekarang mereka juga hanya bisa begini saja.....Di River Bay.Begitu masuk ke rumah, Janice dan Jason langsung mendengar suara musik dari ruang tamu. Setelah mendekat, mereka melihat Louise dan Vega sedang menonton acara ragam.Mendengar suara langkah kaki, Louise berdiri dan melambaikan tangannya. "Kalian sudah pulang, kebetulan sekali. Cepat. Hari ini episode perdana acara ragamnya Chelsea. Pantas saja Chelsea bisa jadi orang yang didukung bos besar. Bukan hanya jadi nomor satu dalam pemilihan peserta wanita, sekarang dia bahkan dapat jatah masuk kamera jauh lebih banyak dari yang lainnya."Begitu melihat Chelsea muncul, Vega langsung melompat. "Bibi Chelsea."Mendengar perkataan itu, Jason menatap ke arah TV dengan curiga.Janice pun mengesampingkan masalahnya, lalu tersenyum dan berkata, "Dengan dukungan Pak Landon di balik layar, sepertinya Chelsea akan terkenal."Jason perlahan-lahan duduk. "Chelsea itu aktris. Kalau Landon memang mau mendukungnya, dia

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status