Home / Fantasi / Pembalasan sang Kaisar Iblis / BAB 6 - Kontrak Raja Iblis

Share

BAB 6 - Kontrak Raja Iblis

Author: Jasminesuckle
last update Last Updated: 2023-04-20 12:43:32

“Aku? Dia tanya siapa aku, beri tahu dia!” titah si Iblis itu.

Para iblis yang berkumpul itu menunduk dengan hormat pada sosok yang terbang di tengah-tengah mereka. “Siap, Tuan. Pemilik Hutan yang suci, Demon Lord Zenon,” ucap seluruh iblis itu bersamaan.

Adam merasa Iblis yang Bernama Zenon ini adalah orang paling narsis yang pernah dia temui. “Kau dengar itu? Panggil aku Tuan Zenon!” katanya dengan angkuh.

“B-baiklah, Tuan Zenon,” ucap Adam, dia lebih baik menuruti kemauan iblis narsis ini dari pada terjadi sesuatu buruk padanya.

“Jadi, apa yang kau inginkan sampai memasuki hutan yang suci ini?” tanya Zenon setelah menyuruh para iblis untuk pergi dari sana.

Dalam sekejap iblis-iblis itu pergi hanya dengan jentikan jari. Adam bertanya-tanya sekuat apa iblis di depannya ini sampai-sampai iblis-iblis yang menyeramkan tunduk padanya. Padahal perawakannya seperti orang lemah.

“Hahahah, kau mengataiku lemah?” tanya Zenon mendekat dengan mata yang melotot.

Napas Adam tercekat, jantungnya seperti berhenti beberapa detik karena ulah Zenon. “Hah? T-tidak!” kata Adam terbata-bata.

“Apa ini? Dia membaca pikiranku?” batin Adam.

“Tidak usah kaget begitu, akan kumaafkan karena kau adalah manusia rendahan,” ucap Zenon dengan sombong.

Adam sebagai matahari kekaisaran merasa terhina, amarahnya kini meluap saat Zenon lagi-lagi merendahkannya. Persetan dengan seberapa kuatnya dia, Adam tidak akan membiarkan seseorang menghina Kekaisaran Vanrize.

“Jaga bicaramu,” kata Adam dengan sorot tajam.

“Kenapa? Kau tidak terima karena aku berkata kau manusia rendahan? Sekalipun kau keturunan kekaisaran tetap takkan sanggup untuk mengalahkanku!” kata Zenon.

“Diam kau iblis rendahan! Jangan menghina matahari kekaisaran!” balas Adam.

Setelahnya Zenon tertawa terbahak-bahak yang membuat Adam semakin marah. “Matahari kekaisaran? Matahari mana yang berniat dibunuh oleh para bawahannya sendiri? Dengar ini! aku tahu kau putra mahkota, lalu apa yang harus kulakukan? Memberi hormat padamu? Cih, dasar tidak tahu malu.”

Zenon tidak menapaki tanah, dia terbang memutari Adam berniat untuk membuat remaja itu semakin marah. “Kau lari terbirit-birit menuju tempat tinggalku, bukannya berterima kasih karena tidak aku bunuh. Kau justru bersikap arogan hanya karena statusmu. Jika kau memang putra mahkota mengapa kau berakhir seperti ini?” tanya Zenon lagi.

Adam menunduk seketika karena tahu apa yang dikatakan Zenon adalah benar. Dengan statusnya yang merupakan putra mahkota, Adam justru tidak bisa berbuat apa-apa atas tuduhan palsu yang diarahkan padanya.

“Sudah tahu diri? Baguslah, sadarilah tempatmu, dasar keturunan Vanrize yang gagal!” ejek Zenon.

Tepat setelah kata-kata itu diucapkan sebuah aura yang menggemparkan seluruh hutan menguar dari tubuh Adam. Bukan takut, Zenon justru mengeluarkan smirknya. Ini adalah tujuannya, untuk melihat kekuatan gelap yang dimiliki Adam dalam dirinya.

“Wah, mata itu sangat menyeramkan. Baguslah, kau berbakat!” kata Zenon.

Adam tak mengerti apa yang dimaksud Zenon, tetapi Adam masih kesal karena sebelumnya Zenon menghina keturunan Vanrize.

“Uhuk!” Adam terbatuk dan mengeluarkan darah, aura menyeramkan itu sirna di sana. Rasa sakit yang menusuk relung hatinya kian bergelora.

“Ah . . . apa aku akan mati seperti ini?” tanya Adam.

Zenon tersenyum. Adam memang akan mati di sini tetapi . . . “Aku bisa membantumu. Balas dendamlah dan rebut kekaisaran dengan kekuatanku!”

Di sisa-sisa kesadarannya Adam mengerutkan dahi samar. Apa yang dimaksud Raja Iblis ini?

“Kau akan mati di sini tetapi kau akan mengulang waktu di mana kau akan membalaskan dendammu menggunakan kekuatanku!” jelas Zenon menjawab pertanyaan Adam dalam pikirnya.

“A-apa maksudmu?”

Zenon kesal melihat Adam yang tidak kunjung paham pada perkataannya. Zenon pun mengucapkan mantra terlarang, sebuah lingkaran dengan huruf sihir kuno mengelilingi tubuh Adam, pancaran kegelapan yang begitu kelam menusuk jantung Adam dengan keras.

“Tunggu … apa ini? Aku tidak bermaksud menyetujuinya,” kata Adam sembari terbatuk karena tekanan sihir Zenon.

“Kau akan membiarkan takdir berjalan dengan tidak adil untukmu, ya? Setelah semua yang orang lain lakukan padamu, apa kamu masih mempunyai ruang maaf untuk mereka?” tanya Zenon.

Adam terdiam sejenak, apakah bersekutu dengan iblis adalah jalan satu-satunya? Pantaskah dia nanti berkuasa menjadi kaisar dengan bantuan iblis?

“Tidak … aku tidak akan memaafkan mereka! Aku Adam Adrellina Van siap bersekutu dengan siapapun demi merampas Kembali tahta kekaisaran Vanrize!” tegas Adam membuat Zenon tersenyum.

“Baiklah, setelah ini kau akan hidup kembali untuk membalaskan dendammu. Kau akan terikat kontrak denganku. Namun ingat! Kontrak ini mempunyai pantangan, kau tidak diperbolehkan untuk ….”

Bruk!

Tubuh Adam terbaring lemah dengan darah bersimbah yang menjadi syarat dari terjalinnya kontrak Zenon dan Adam. Adam kehilangan nyawanya sebelum Zenon menyelesaikan konsekuensi dari kontrak tersebut. Akankah hal ini tidak akan berdampak buruk untuk Adam?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pembalasan sang Kaisar Iblis   BAB 32 - Faksi Adam

    Penyambutan Adam dari kembalinya dia dari Denara disambut dengan baik oleh para rakyat, Adam membagikan buruannya pada para rakyat. Daging-daging berkualitas dan bahan pangan melimpah yang dia dapatkan dari Denara membuat rakyat memuja-mujanya.“Terima kasih, Yang Mulia!”“Dimuliakanlah dirimu!”“Hidup Kaisar masa depan!”“Segala keberuntungan memihakmu Yang Mulia!”Seruan-seruan terima kasih rakyat menggema di sepanjang jalan kembalinya Adam menuju istana. Dia nampak senang karena pembagian kecil itu bermakna besar pada mereka yang membutuhkan. Mengingat di masa lalu, para rakyat yang berada di pusat kekaisaran justru tidak mendapatkan hidup yang Sejahtera karena kekejaman bangsawan.Adam telah sampai di istana setelah menyapa para rakyatnya. Segera dia disambut dengan Jean yang menampilkan senyum cerahnya.“Bagaimana perburuanmu Adam? Aku sempat heran mengapa kamu pergi jauh-jauh ke Denara hanya untuk berburu, tetapi sepertinya tujuanmu tercapai. Apakah ada hal bahagia di sana?” tan

  • Pembalasan sang Kaisar Iblis   BAB 31 - Susan Teryad

    Jilid : Masa kini Adam Di langit Vanrize yang cerah, Adam memandang hamparan taman megah yang tampaknya miliknya, tetapi ia tahu dengan pasti bahwa milik itu adalah milik Kaisar Jean yang masih menduduki posisi dengan sah. Meskipun kekuasaan Adam tumbuh, ia tahu ia masih jauh dari cukup kuat untuk menggulingkan Jean dalam waktu dekat. Namun, ada kesempatan yang harus dimanfaatkannya dengan bijak. “Aku tidak boleh tergesa-gesa, kesempatan memutar waktu ini tidak akan datang dua kali. Kontrak yang aku jalani dengan Iblis itu pun entah akan menguntungkanku sampai kapan,” gumam Adam pada dirinya sendiri. Dia berusaha bangkit dari kegagalan dan kebodohannya di masa lalu. Saat ini, Adam tidak akan melonggarkan sedikitpun kewaspadaannya. Bersama dengan orang-orang kepercayaannya nanti, Adam akan memimpin Kekaisaran ini lebih baik dari siapa pun. “Selamat pagi, Yang Mulia,” sapa Cerrish di ambang pintu kamar Adam. Adam tersenyum pada pengawalnya. "Selamat pagi, Cerrish! Kamu nampak segar h

  • Pembalasan sang Kaisar Iblis   BAB 30

    Adam terduduk sendiri di ruang gelap, matahari yang menyinari kamar yang seharusnya indah ini sekarang hanya memberikan bayangan kepada penghuni ruangan yang penuh dengan keputusasaan. Buih-buih air mata mengisi matanya, mengingatkannya pada momen-momen pahit yang terus-menerus terulang dalam ingatannya.Dia adalah Pangeran Adam Adrellina Van, sang Putra Mahkota. Dahulu, hidupnya diwarnai dengan kemewahan dan kehormatan. Tapi sekarang, dia terjebak dalam kekacauan yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Rakyatnya telah memberontak, dan mereka menyalahkan Adam sebagai dalang di balik pemberontakan di wilayah utara.Adam terisak pelan, mencoba menelan pil pahit ketidakadilan yang menghantamnya. Bagaimana semua ini bisa terjadi? Bagaimana dia, yang pernah dicintai oleh rakyatnya, bisa berakhir sebagai pihak yang dicaci maki dan ditolak begitu keras?Kembali ke saat dia didemo oleh seluruh rakyat, itu adalah momen yang tak terlupakan. Mereka menghina dan mencemoohnya, melemparkan kata-k

  • Pembalasan sang Kaisar Iblis   BAB 29

    Dalam kegelapan malam, di luar gerbang istana Vanrize, Adam bersiap untuk pertempuran besar yang akan menentukan nasib Vanrize. Dia berdiri bersama Zenon dan pasukan iblisnya, yang siap untuk membantunya melawan pasukan Jean yang kuat.Adam melihat ke arah Zenon dan berkata, "Waktunya kita memulai ini. Kita harus merebut kembali istana dan mengakhiri pemerintahan tirani Jean."Zenon mengangguk dan menggerakkan tangannya. Dengan cepat, pasukan iblisnya meluncur ke dalam kegelapan, menuju pasukan Jean yang berjaga di sekitar istana. Mereka muncul secara tiba-tiba, menyerang dari segala arah, dan pertempuran pun pecah.Suara teriakan, benturan senjata, dan hujan panah mengisi udara saat dua kekuatan bertempur dengan sengit. Adam memimpin pasukannya, pedangnya berkilauan di bawah cahaya bulan. Dia merobek masuk ke dalam barisan pasukan Jean, berjuang dengan penuh semangat dan tekad."Demi Vanrize yang bebas!" teriak Adam, menginspirasi pasukannya.Zenon, dengan kekuatan iblisnya, membawa

  • Pembalasan sang Kaisar Iblis   BAB 28

    Dalam kegelapan hutan yang penuh misteri, Adam dan para pengikutnya bersembunyi, merencanakan serangan besar-besaran untuk merebut kembali tahta yang sah dari tangan Jean. Mereka tahu bahwa hanya dengan tindakan tegas dan keberanian mereka dapat menghentikan tirani Jean dan mengembalikan keadilan ke Vanrize yang terhimpit oleh kekuasaannya.Kegelapan malam memenuhi hutan, hanya diterangi oleh gemerlap api unggun kecil yang mereka nyalakan untuk memasak dan memanaskan diri. Adam duduk di antara para pengikutnya, wajahnya yang penuh tekad memancarkan keyakinan."Kita harus bertindak cepat," ujar Adam dengan tegas. "Jean semakin kuat dengan setiap hari yang berlalu, dan kita tidak bisa membiarkan tiran ini terus merajalela di tahta yang seharusnya menjadi milik kita."Para pengikutnya yang tersisa mengangguk setuju. Mereka telah melewati banyak rintangan dan risiko, dan semangat mereka tidak pernah pudar."Kami telah berhasil meyakinkan banyak bangsawan untuk bergabung dalam perjuangan k

  • Pembalasan sang Kaisar Iblis   BAB 27

    Dalam persembunyian mereka di hutan yang gelap, Adam dan para pendukung terakhirnya merencanakan langkah selanjutnya dalam perjuangan mereka. Mereka tahu bahwa mereka harus bertindak cepat dan bijaksana, karena Jean tidak akan tinggal diam.Adam, dengan rasa tekad yang lebih kuat dari sebelumnya, memimpin pertemuan ini. "Kita memiliki bukti bahwa surat perintah suksesi kekaisaran yang digunakan oleh Jean adalah palsu. Kita harus membawanya kepada bangsawan-bangsawan yang masih memiliki keraguan terhadap pemerintahannya."Mereka merencanakan untuk melakukan perjalanan diam-diam ke beberapa kota di Vanrize untuk bertemu dengan bangsawan-bangsawan yang setia kepada Adam dan yang menolak tunduk pada Jean. Mereka akan membawa bukti tentang surat perintah palsu tersebut dan mencoba meyakinkan mereka untuk bergabung dalam perjuangan mereka.Selama perjalanan mereka, mereka harus tetap waspada terhadap mata-mata Jean yang mungkin mengintai di setiap sudut. Mereka bergerak dengan hati-hati, me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status