Share

Bab 395

"Berengsek!" maki Yoga sambil mengepalkan tangan. Menjadikan manusia sebagai media untuk mengembangbiakkan Cacing Pemakan Jiwa, sungguh keterlaluan. Penderitaan ini jauh lebih kejam daripada kematian.

"Dalam 10 menit, aku ingin informasi rinci tentang mereka. Kalau nggak, seluruh Keluarga Sumargo akan mati!" ancam Yoga. Kemudian, dia langsung mengakhiri panggilan.

Dalam waktu kurang dari 5 menit, Nalif telah mengirimkan informasi tentang kesepuluh tetua Aula Haima. Yoga menyimpan ponselnya, lalu mengangkat Nando.

Nando seketika ketakutan. Dia bertanya dengan ekspresi panik, "Yoga, ka ... kamu mau apa? Kamu sudah berjanji nggak akan membunuhku. Kalau kamu membunuhku, kesepuluh tetua itu juga akan mati!"

Yoga berjalan ke pinggir jendela, lalu membalas, "Kamu yang melemparkan adikku ke lantai bawah, 'kan? Seharusnya kamu memikirkan konsekuensinya sebelum melakukan itu."

Seusai berbicara, Yoga langsung melemparkan Nando ke jendela. Ucapan Nando benar. Dia memang belum boleh mati atau Nalif
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status