Share

Bab 12

Gani duduk di atas kursi dengan lutut berdarah. Tak hanya lutut, siku dan dahinya juga turut mengeluarkan cairan kental merah. Sedangkan Saras berjongkok di hadapan Gani, mengobati luka tak seberapa di lutut bocah itu. Hanya berupa goresan yang tak mengoyak dalam daging Gani.

Tidak ada yang perlu ditakutkan sebetulnya. Sebab Gani tidak menangis. Bocah itu tampak santai saja seolah tidak terjadi apa-apa. Bahkan masih sempat menggoyang-goyangkan kakinya.

Saras cukup bersyukur. Ia pikir Gani akan merengek lalu menangis sepanjang hari sembari berseru tidak ingin kakinya diamputasi. Namun nyatanya, anak itu tidak mempermasalahkan apa yang baru saja ia alami.

Namun mama Alpha masih heboh dan histeris melihat cucu satu-satunya terluka. Wanita itu berkali-kali menawarkan Gani untuk dibawa ke rumah sakit. Tapi Gani menolak, katanya ia tidak suka dengan dokter di rumah sakit. Saras juga berusaha meyakinkan bahwa luka akibat berlari-lari diatas a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status