Compartir

Bab 247

last update Última actualización: 2025-12-06 17:32:51

Waktu sudah menunjuk angka tujuh pagi.

Ariana perlahan membuka matanya. Dia masih berada di dalam pelukan kehangatan selimut tebal yang membalut tubuhnya, aroma khas kamar resort itu masih melekat, aroma kayu hangat dan lavender yang menenangkan.

Refleks, Ariana menoleh ke sisi tempat tidur mencari sosok yang semalam tidur memeluknya erat.

Namun yang dia temukan hanyalah bantal yang masih meninggalkan sedikit lekukan tanda seseorang pernah berada di sana.

“Aneh, ke mana Jason?” gumamnya dengan suara parau pagi.

Setelah beberapa detik mengenali sunyi di dalam kamar, Ariana menggeser tubuhnya, membuka selimut, dan duduk.

Dia mengusap wajahnya yang masih terasa mengantuk, lalu bangkit. Saat itulah dia melihat sesuatu dari balik kaca besar yang memisahkan kamar dan teras luar.

Di samping kolam air hangat yang berada tepat di sisi kamar, kolam pribadi yang hanya digunakan oleh mereka berdua, Jason sedang berada di dalam air.

Punggungnya terlihat dari sini, kokoh dan basah oleh pantulan cah
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado
Comentarios (2)
goodnovel comment avatar
Delila
Kiranasama alex blm ketemu thor kok ga update
goodnovel comment avatar
Sahariah Ambo Dali
Thor dah tamat cerita ni , hari ni belum di update lg...
VER TODOS LOS COMENTARIOS

Último capítulo

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 293

    Ariana telah dipindahkan ke ruang rawat inap beberapa waktu setelah proses persalinan selesai.Suasana ruangan itu terasa jauh lebih tenang dibandingkan ruang persalinan sebelumnya. Cahaya lampu temaram menyinari ruangan, menciptakan kesan hangat dan damai.Di sisi ranjang Ariana, sebuah ranjang bayi kecil terletak dengan rapi. Di dalamnya, bayi mungil itu terlelap dengan napas teratur, wajahnya tampak damai seolah tidak pernah merasakan hiruk-pikuk dunia.Jason berdiri di samping ranjang bayi itu beberapa detik sembari menatap sosok kecil yang kini menjadi bagian penting dalam hidupnya.Dengan gerakan hati-hati, dia mengangkat bayi mereka dan membawanya mendekat ke Ariana.Dia kemudian duduk di kursi di samping ranjang dan memperlihatkan bayi itu kepada Ariana agar dapat melihatnya lebih dekat.“Lihatlah,” ucap Jason pelan, suaranya mengandung rasa takjub yang sulit disembunyikan. “Dia tertidur begitu nyenyak.”Ariana menggeser sedikit tubuhnya, meski kelelahan masih jelas tergambar

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 292

    Tengah malam telah lama berlalu ketika keheningan kamar tidur itu tiba-tiba terusik oleh rintihan pelan.Ariana membuka matanya perlahan, keningnya berkerut, bibirnya sedikit bergetar menahan rasa tidak nyaman yang mendadak menyerang perutnya.Rasa mulas itu berbeda dari yang biasa dia rasakan sebelumnya. Kali ini datang lebih kuat, lebih teratur, dan membuat dadanya terasa sesak.Ariana menarik napas pendek, lalu menghembuskannya dengan perlahan. Tangannya refleks menyentuh perutnya yang membesar, berusaha menenangkan diri.Namun, rasa nyeri itu kembali datang, membuatnya meringis lebih dalam. Sebuah erangan halus keluar dari bibirnya tanpa mampu ia tahan.Jason yang tertidur di sampingnya langsung terbangun saat mendengar suara itu. Matanya terbuka lebar, refleks tubuhnya membuatnya segera duduk di sisi tempat tidur. Ia menatap wajah Ariana yang tampak pucat dan berkeringat.“Ariana?” panggil Jason dengan suara cemas. “Kau kenapa?” tanyanya.Ariana menoleh perlahan ke arah suaminya.

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 291

    Usai pertemuan resmi itu berakhir, suasana ruang rapat masih menyisakan ketegangan yang samar.Lampu-lampu neon di langit-langit tetap menyala terang, memantulkan bayangan empat pria yang masih berada di dalam ruangan.Hanya Jason, Jemmy, dan Zoro yang tersisa, duduk mengelilingi meja panjang berlapis kayu gelap.Dokumen-dokumen kerja sama proyek masih terbuka, namun tak satu pun dari mereka kembali membahasnya. Fokus pembicaraan perlahan bergeser ke arah yang jauh lebih personal.Zoro menyandarkan punggungnya ke kursi, lalu menghela napas pendek sebelum akhirnya membuka suara.Nada bicaranya terdengar lebih rendah dibandingkan saat rapat berlangsung, seolah ia sengaja menurunkan intonasi agar pembicaraan ini terasa lebih tertutup.“Kirana dalam kondisi yang tidak stabil semalam,” ujar Zoro dengan hati-hati.“Kau tahu, Jason? Dia sepertinya mengalami tekanan mental cukup berat, emosinya naik turun, dan beberapa kali kehilangan kendali.”Jason, yang sejak tadi bersandar dengan kedua ta

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 290

    Di sebuah klub malam yang remang, cahaya lampu berwarna merah dan biru berpendar samar, menciptakan bayangan-bayangan panjang di dinding berlapis beludru gelap.Musik berdentum rendah, teredam oleh pintu tebal yang memisahkan ruang utama dengan sebuah ruangan VVIP yang tersembunyi di sudut terdalam klub itu.Di ruangan tersebut, lima orang pria duduk santai di sofa kulit hitam, masing-masing dengan gelas minuman di tangan.Wajah-wajah mereka tampak tenang, namun sorot mata mereka tajam dan penuh perhitungan.Pintu ruangan terbuka dengan kasar.Madam Rose mendorong tubuh Kirana masuk ke dalam ruangan itu tanpa kelembutan sedikit pun.Langkah Kirana tersandung, hampir jatuh, sebelum akhirnya berhasil berdiri dengan napas terengah.Gaun yang dikenakannya tampak kusut, wajahnya pucat, dan matanya menyiratkan ketakutan yang tak lagi bisa ia sembunyikan.“Rose, aku mohon. Aku sudah lelah, beri aku waktu—”“Waktu?” Rose memotong ucapan Kirana lalu senyum tersungging di bibirnya.Dia berdiri

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 289

    Malam telah larut ketika Ariana selesai menidurkan Ethan di kamarnya.Anak itu tertidur dengan damai, napasnya teratur, wajahnya polos dan tenang seolah tidak menyimpan beban apa pun.Ariana menarik selimut dengan hati-hati agar menutupi tubuh kecil itu dengan sempurna, lalu mengusap kening Ethan sebentar sebelum mematikan lampu tidur dan menutup pintu kamar perlahan.Langkah Ariana terdengar pelan saat ia kembali menuju kamar utama. Tubuhnya memang terasa sedikit lebih berat dibandingkan biasanya, namun pikirannya justru jauh lebih penuh daripada kelelahan fisiknya.Setibanya di kamar, ia mendapati Jason sudah duduk bersandar di sandaran tempat tidur.Sebuah tablet berada di tangannya, menampilkan artikel panjang tentang perusahaan yang dia pimpin.Tentang grafik yang terus menanjak, tentang keberhasilan memenangkan tender besar di luar negeri, dan tentang prediksi para analis yang menyebutkan bahwa perusahaan itu tengah berada pada puncak kejayaannya.Ariana menghampiri Jason, lalu

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 288

    Usia kandungan Ariana kini telah memasuki dua minggu terakhir menjelang Hari Perkiraan Lahir.Berdasarkan perhitungan dokter, paling lambat dua minggu ke depan, ia akan segera melahirkan.Sejak awal, Ariana telah menyampaikan keinginannya untuk menjalani persalinan normal.Meskipun demikian, Jason sempat menyimpan keraguan. Kekhawatirannya bukan tanpa alasan; ia takut Ariana tidak cukup kuat menghadapi proses persalinan yang panjang dan melelahkan.Namun pada akhirnya, Jason memilih menuruti keputusan istrinya, selama kondisi medis Ariana memungkinkan dan dokter menyatakan aman.Siang itu, mereka bertiga—Jason, Ariana, dan Ethan berada di sebuah toko perlengkapan bayi terbesar di pusat kota.Deretan rak yang dipenuhi pakaian bayi, botol susu, kereta dorong, hingga perlengkapan tidur memenuhi pandangan.Ariana tampak bahagia meskipun langkahnya tidak lagi selincah dulu. Jason setia berjalan di sisinya, sesekali mengingatkan agar Ariana tidak terlalu lelah. Sementara itu, Ethan terlihat

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status