Share

Bab 41. Perjuangan untuk Pernikahan

"Kampungmu indah! Udaranya sejuk dan membuatku terasa damai!" Tuan Kusuma merentangkan tangannya dengan mata terpejam dan menghirup dalam-dalam udara segar ini. Silir-silir angin menyibak rambutnya yang sempat terkulai dikening.

Setelah insiden Amelia kecebur ke sawah, Tuan Kusuma sempat marah ke Amelia dan Wisnu. Seperti biasa, alasan keselamatan. Kecemasan memang menandakan kasih sayangnya, tetapi kalau berlebihan sering membuat kita tidak nyaman.

Untung Amelia sudah kebal akan hal itu. Malah dia antusias bercerita pengalaman yang tidak terlupakan itu, tanpa memperdulikan wajah marah papinya.

"Papi! Papi rugi deh, kalau tidak keliling kampung. Bagus banget! Sama Tante Rani, aja, jalan-jalan!"

Dengan baju kedodoran milik Wisnu dia asyik saja memaksa untuk adventure berikutnya, ke peternakan ayam Eyang Sastro. Awalnya Tuan Kusuma keberatan, tetapi akhirnya memberi ijin setelah mereka pergi diantar Paklik Totok.

"Rani! Kamu sering ke sini, ya?!" tanya Tuan Kusuma mengagetkanku. Dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Novitra Yanti
hebat...wanita yang sempurna penuh semanga at dan ibu bijak..
goodnovel comment avatar
Emy Arma
bagus banget ceritanya,.. sayangnya harus beli koin 5erus
goodnovel comment avatar
Yuli Kam
belum tamat baca koin habis lagi ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status