š„
Lian Tian menatapnya dengan tatapan yang penuh keyakinan. āKita tak bisa mundur. Kita sudah sampai di sini, dan ini adalah jalan yang harus kita tempuh. Tidak ada pilihan lain.āDengan keputusan yang bulat, Lian Tian membuka halaman berikutnya. Begitu halaman itu terbuka, angin yang sangat kencang berputar di sekeliling mereka. Ruangan itu seolah menghilang, digantikan oleh kilatan cahaya yang menyilaukan. Mereka merasa seperti dibawa dalam perjalanan yang jauh, melewati dimensi-dimensi yang tak terbayangkan, menuju tempat yang hanya bisa mereka impikan.Setelah beberapa saat, cahaya itu meredup, dan dunia di sekitar mereka mulai terlihat berubah. Mereka berdiri di tengah sebuah padang luas, namun kali ini, dunia itu lebih hidup. Langit berwarna biru cerah, dengan awan-awan yang bergerak perlahan. Di kejauhan, terlihat kota-kota megah yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Dunia ini terasa penuh dengan kemungkinan, namun ada sesuatu yang berbeda.Cahaya merah tua menyelimuti seluruh area makam yang hancur. Di tengah reruntuhan, dua sosok berdiri saling berhadapanāYe Qian yang telah menyatu sepenuhnya dengan warisan darah Lian Tian, dan sosok hasil percampuran Zuo Yan dengan Jiwa Tertawa, kini menyebut dirinya sebagai Zuo Maut.Mata Zuo Maut bersinar dua warnaāmerah darah dan ungu kelam. Aura yang terpancar darinya menggetarkan dinding realitas, seolah-olah langit dan bumi sendiri terancam hancur jika makhluk itu dibiarkan hidup terlalu lama.āApakah kau tahu kenapa aku membesarkanmu, Ye Qian?ā tanya Zuo Maut dengan suara ganda. āKarena hanya kau yang bisa membangkitkan kekuatan sejati dalam diriku. Tubuh ini⦠adalah perpaduan sempurna antara manusia dan roh leluhur.āYe Qian mencengkeram pedangnya erat. āKau memanfaatkan seluruh hidupku untuk eksperimenmu? Aku mengira kau menganggapku seperti anak sendiri!āZuo Maut tertawa kecil. āDan anak-anak memang harus dikorbankan demi kemu
Kabut pagi menyelimuti jalan setapak menuju Makam Longgu. Pohon-pohon tua menjulang bagai penjaga purba, dan suara burung tak terdengarāseolah semua makhluk hidup telah melarikan diri dari wilayah terkutuk ini. Ye Qian berdiri paling depan. Di tangannya tergenggam erat peta kuno dari Lembah Yuan Mo, yang menandai rute masuk ke Makam Longgu. Namun tak satu pun yang bisa memprediksi bahaya sesungguhnya. Lin Xue menggigit bibir. āAku merasa seperti sedang masuk ke sarang naga yang sudah lama tertidur.ā Lei Shan menimpali, āAtau ke perut iblis yang menunggu makanan.ā Ye Qian hanya mengangguk tipis. Namun pikirannya tak tenang. Ia tak lagi bisa mempercayai siapa pun, terutama Zuo Yan yang berjalan pelan di belakang mereka, tampak tenang seperti biasa. --- Gerbang makam itu akhirnya muncul di hadapan mereka: dua patung raksasa setinggi en
: ----Di balik tirai langit Lembah Yuan Mo, kabut turun lebih tebal dari biasanya. Suara burung malam pun menghilang seolah alam tahu ada bahaya yang mengintai dari kegelapan.Ye Qianāatau kini, Lian Tianāberusaha tetap tenang. Tapi hatinya gelisah. Nama Lian Tian menggema terus-menerus di benaknya, seperti pedang yang menunggu untuk dicabut dari sarungnya.Ia tahu, setelah bangkitnya ingatan itu, langkah selanjutnya adalah mencari tahu: siapa pengkhianat di istana yang telah mengkhianati keluarganya? Siapa yang menjual kehormatannya hanya demi kekuasaan?---Sementara itu, di ruang pertemuan rahasia bawah tanah istana pelatihan, lima sosok bertudung duduk mengelilingi sebuah meja batu. Di tengah meja itu, nyala api biru berkedip pelan, menandakan adanya pembukaan jalur rahasia energi spiritualāsarana komunikasi rahasia tingkat tinggi.Salah satu dari mereka berkata lirih, āLian Tian telah menyentuh Kristal Inti Darah.
Jejak Kembar yang Terpisah---Dini hari yang dingin menyelimuti Lembah Yuan Mo. Kabut tipis menggantung di atas tanah, seperti roh-roh penasaran yang menunggu kelalaian seorang manusia. Di tengah kabut itu, Ye Qian duduk bersila di atas batu datar, napasnya tenang namun aura di sekelilingnya seperti badai yang ditahan paksa di dalam toples.Lin Xue berdiri tidak jauh darinya, mengamati dalam diam. Semalam, ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana Ye Qian keluar dari Kolam Bayangan dengan membawa kekuatan yang bahkan membuat para pengawas kehilangan kata-kata."Dia sudah berubah," gumam Lin Xue pelan.Belum sempat lamunannya habis, Mo Gengāsi pelatih bertangan satuāmuncul dari balik kabut. āKalian yang selamat dari Ujian Darah, bersiaplah. Ujian kedua dimulai saat matahari muncul.āMatahari? Di tempat ini, tak ada matahari. Tapi tak seorang pun mempertanyakan metafora itu.---Pagi datang seperti racu
Kelas Pembantaian dan Ujian Sumpah Darah ---- Langit di atas Istana Langit seperti lukisan abadiātidak pernah gelap, tidak pernah terang sepenuhnya. Awan-awan perak melayang perlahan, mengelilingi menara-menara tinggi dan bangunan megah yang terapung di udara. Ye Qian dan Lin Xue berdiri di depan gerbang batu besar yang baru mereka lewati. Cahaya portal memudar, meninggalkan mereka berdua di halaman luas dengan simbol-simbol kuno terukir di lantai. Zuo Yan memberi isyarat agar mereka mengikuti. āJangan terlalu terpesona. Tempat ini memang indah, tapi di balik keindahannya tersembunyi banyak jebakan.ā Lin Xue menatap sekeliling dengan waspada. āBerapa banyak orang sepertiku yang datang ke tempat ini dan tak pernah kembali?ā Zuo Yan hanya tersenyum samar. āBergantung pada seberapa kuat mereka bertahan.ā --- Mereka tiba di aula utama. Di sana, lima orang berdiri menun
Undangan ke Istana Langit----Kabut tebal menggulung perlahan di kaki Gunung Jinluan saat Ye Qian dan Lin Xue keluar dari gua yang baru saja mereka tinggalkan. Aura yang terpancar dari tubuh Ye Qian kini telah berubah. Lebih dalam. Lebih berat. Setiap langkahnya seolah mengguncang tanah, dan udara di sekelilingnya seperti menghindar.Namun yang paling mencolok adalah matanyaāmata kirinya kini selalu berkilat gelap, tanda dari pengaktifan penuh Tanda Mata Hitam.āKau berbeda sekarang,ā bisik Lin Xue, menatapnya dengan sedikit kekhawatiran.āAku tak merasa lebih kuat. Hanya lebih... sadar,ā jawab Ye Qian lirih. āDarah dalam tubuhku seperti berbicara, seperti ada banyak suara yang dulu dikunci.āLin Xue menghentikan langkahnya dan menatap jauh ke arah utara. āKau akan segera menjadi pusat perhatian. Bukan hanya sekte-sekte kecil... tapi juga para klan besar, akademi suci, bahkan mungkin... Kaisar Langit.āYe Qian mengangguk. āB