Share

Chapter 175

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-10-29 18:48:45

Seorang wanita muda berpenampilan glamor mendekati Devan.

“Aku pikir kamu akan menikahi wanita yang lebih baik dariku, tapi ternyata-” wanita itu melirik Luna dengan tatapan penuh hinaan.

“Memang dia jauh lebih baik darimu. Kalau dia tak lebih baik darimu, mana mungkin aku menolak perjodohan itu. Sekarang pergilah bersenang-senang dengan yang lain. Nikmati hidangan yang ada di sini. Jangan ganggu momen bahagia kami.”

Suaranya cukup tegas membuat wanita muda berpenampilan glamor itu tampak marah. Sebetulnya Luna juga sudah mengetahui kalau Devan selain pernah ingin dijodohkan dengan cucu sahabat neneknya, dia juga menjadi incaran wanita ini. Namun sayangnya, hati Devan hanya untuk Luna. Tidak pernah sekalipun dia berniat membuka hati untuk wanita lain.

“Percuma kaya kalau mata buta saya milih pasangan hidup,” ujar wanita itu lagi.

“Dalam keadaan buta pun aku bisa milih perempuan baik-baik untuk menjadi ibu dari anak-anakku,” jawab Devan.

Luna berulang kali mencubit tangan suaminya ag
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Najwa Alhuda
boleh donk ada Pak Devan di dunia nyata ini 1 aja ... wkwkwk ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 277

    Devan kembali melanjutkan ucapannya, “kalian pasti sudah tahu kalau hari ini kontrak kerja kalian berakhir. Dan dengan berat hati saya harus sampaikan kalau saya pribadi tidak akan memperpanjang kontrak kerja kalian. Tapi bukan berarti kami tidak berterima kasih atas segala yang sudah kalian lakukan selama ini khususnya terhadap putra-putri kami. Kami sungguh sangat berterima kasih untuk 3 tahun yang sudah berlalu yang kita lewati bersama. Tapi untuk kedepannya, Nia dan El biar diasuh oleh Mommynya saja,” ucap Devan.Raut wajah Suster Maria dan juga suster Intan berubah. Jika suster Intan merasa sedih karena akhirnya kontrak kerja mereka benar-benar diakhiri dan tidak diperpanjang, dia akan merasa kehilangan hari-hari yang membahagiakan dengan keluarga ini. Tapi berbeda dengan Suster Maria, dia yakin Luna yang meminta suaminya untuk memutuskan kerjasama dengan mereka. Dia yakin semua ini karena ulah Luna. “Apa dia pikir dia mampu menjaga anak-anak nakal itu sendirian? Awas saja kala

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 276

    Mereka pun menuju ke paviliun untuk bersiap. “Jangan-jangan kita beneran akan berhenti kerja?” Intan bertanya pada Maria.“Gak mungkin sih kayaknya. Mungkin perpanjangan kontrak kerja saja. Udah jangan berpikir yang bukan-bukan,” jawab Maria. Meski jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Ia juga sepemikiran dengan Intan. Pasti Devan akan menghentikan kontrak kerja mereka. Sebetulnya sejak 2 minggu yang lalu dia dan Intan membahas masalah ini. Devan tak sama sekali menyinggung soal kontrak mereka yang akan diperpanjang. Luna pun tidak ada membahas itu, menurut Maria harusnya kalau memang kontrak kerja akan diakhiri mereka sudah diberitahu jauh-jauh hari. Dan saat ini dia harus berpikir positif agar perpanjangan kontrak bisa dilakukan. “Sedih banget kalau sampai kehilangan pekerjaan ini, aku udah nyaman banget punya majikan super baik kayak Nyonya. Rasanya bekerja di tempat lain belum tentu menemukan majikan seperti itu. Apa yang beliau makan kita juga makan yang sama. Tayang beliau

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 275

    Inem berjalan menuju paviliun tempat para pelayan tinggal. Area itu berada sedikit terpisah dari rumah utama, sehingga ia perlu melewati jalur yang biasa dilaluinya setiap pagi ketika harus memanggil para pekerja yang terlambat untuk bekerja. Saat sampai di bagian paviliun, ia langsung menuju kamar yang ditempati Suster Intan dan Suster Maria.Tok tok“Maria, Intan,” panggilnya. Tak ada jawaban dan tak terdengar suara apapun dari dalam. Inem tahu ini memang belum jam kerja, tapi biasanya mereka sudah bangun jam segini. Sementara pelayan Yang lain sudah mulai sibuk bekerja.“Mariaaaaa, Intan. Tuan Devan mau bicara,” ucapnya lagi berharap kali ini mendapat jawaban dari dalam kamar yang ditempati kedua pengasuh si kembar. Tapi nyatanya tidak. Ia mengetuk pintu beberapa kali dengan harapan salah satu dari mereka membuka, namun pintu tetap saja tidak ada suara apapun dari dalam. Tidak tidak ada langkah kaki mendekati pintu kamar, tidak ada tanda-tanda kalau Maria dan Intan ada dalam kamar

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 274

    “Mommyyyyyyyy,” teriak Nia dari lantai dua. Suaranya melengking seperti biasa setiap kali dia bangun dan tak menemukan Luna di sampingnya. Itu sudah jadi kebiasaan sejak lama. Begitu matanya terbuka dan tak melihat sosok yang paling ia cari, ia akan langsung memanggil. Semua orang bahkan seperti sudah hafal kebiasaan gadis kecil itu setiap kali bangun pagi.“Sebentar, sayang,” jawab Luna sambil sedikit mempercepat gerakannya untuk menata hidangan di atas meja makan. Ia tahu kalau terlambat sedikit saja, Nia bisa terus berteriak sampai semua orang di rumah ikut mendengar.Dari arah ruang tamu, Devan menatap Luna. “Samperin dulu, sayang. Nanti ajak turun sarapan sekalian perpisahan sama susternya,” pintanya. Luna mengangguk pelan, lalu memberi isyarat pada pelayan untuk meneruskan pekerjaannya menata makanan.Ia naik ke lantai atas. Langkahnya cepat, karena sudah sangat hafal bagaimana anak kembarnya bisa berubah suasana hati hanya karena menunggu beberapa detik lebih lama dari yang me

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 273

    Pagi ini kediaman keluarga Wijaya masih terasa tenang. Hari baru saja dimulai, dan Devan sudah bangun lebih cepat dari biasanya. Ia tidak menunggu alarm ataupun suara sang istri untuk membangunkannya. Entah karena pikirannya masih terpaku pada rencana hari ini, atau memang ia ingin menyelesaikan semuanya sebelum anak-anak bangun, yang jelas ia tak ingin menunda lebih lama lagi. Ryan juga akan datang sebentar lagi, karena tanggung jawab suster itu adalah Ryan, dari mencarikannya dan memilih suster terbaik serta menyiapkan kontrak kerja untuk kedua susternya.Ia langsung membersihkan diri tanpa menunda waktu lagi. Biasanya ia harus menunggu beberapa menit sebelum benar-benar siap memulai hari, tetapi kali ini semua terasa lebih cepat. Sementara itu, anak-anak masih tidur di atas ranjang. Selimut mereka belum bergerak, menandakan si kembar masih terlelap dan belum sadar kalau pagi sudah datang.Luna juga sudah bangun sejak subuh. Ia berada di dapur, menata bahan-bahan yang akan dipakai

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 271

    Nia menjawab, “kami mau makan bakso, dad. Sepertinya bakso yang besar-besar punya anak kembar banyak itu enak deh. Tapi yang keju ya.”Devan sempat mematung sambil memandang keduanya secara bergantian. Bukan karena marah atau bingung, tapi lebih karena mencoba memahami maksud dua anak yang selalu punya cara unik dalam menjelaskan sesuatu. Dua pasang mata kecil itu memandangnya tanpa rasa bersalah, seolah apa yang mereka katakan benar-benar masuk akal.Devan mengernyit heran, sejak kapan ada bakso punya anak kembar? Pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya. El dan Nia memang sering memberikan istilah aneh untuk makanan atau apapun yang ingin mereka minta, tapi kali ini menurutnya cukup membuat kepala bekerja lebih keras untuk berpikir. Ia sempat membuka mulut, ingin memastikan apakah ia benar-benar mendengar hal yang sama seperti apa yang keluar dari bibir anak-anaknya, namun belum sempat ia bertanya, suara istrinya terdengar begitu lembut di telinganya. Penjelasan Luna justru membua

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status