Share

Liar

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-09-06 13:25:58

Devan mencumbu Luna penuh gairah. Bibir keduanya saling melumat, seolah tak ingin ada jarak sedikit pun yang memisahkan. Luna pun mulai berani, tangannya dengan nakal bergerak menyentuh bagian intim atasannya, meremasnya pelan hingga milik atasannya berdenyut berulang kali. Devan menggeram pelan, lalu mendorong tubuh Luna dengan hati-hati, menuntunnya menuju kamar yang mereka tempati di villa itu.

Keduanya sadar apa yang mereka lakukan tidak seharusnya terjadi. Mereka tahu jelas batasan yang sudah terlewati. Tapi keadaan membuat semuanya terasa mudah untuk dibenarkan. Devan adalah pria dewasa dengan nafsu yang selalu besar dan haus kegiatan seksual, sementara Luna terikat oleh perjanjian, dia terpaksa menggadaikan tubuhnya demi uang dua miliar.

Dalam hati kecilnya, Luna tidak merasa bersalah kepada pria yang kini masih berstatus sebagai suaminya. Justru ia merasa sakit hati yang begitu dalam terhadap suaminya sendiri. Arkana, lelaki yang dulu ia cintai sepenuh hati, kini hanya memberi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Tak Pernah Puas

    “Aku pasti akan sangat merindukanmu, Lun,” ucap Devan dengan suara terengah, tapi masih sempat melemparkan senyum penuh arti.Mereka sudah berganti posisi. Kini Devan berada di atas tubuh Luna, menatap wajah cantik yang sudah memerah karena panas dan lelah. Hentakan pria itu begitu liar, tapi justru membuat Luna semakin larut. Mulutnya tak henti mengeluarkan desahan, seirama dengan gerakan tubuh mereka yang semakin cepat.Tangan Devan bergerak ke sana kemari, meremas dada Luna, sesekali menelusuri pinggangnya, seolah ingin memastikan wanita itu benar-benar ada di bawah kekuasaannya. Namun yang membuat Devan makin terbakar adalah respon Luna. Wanita itu tidak pasif. Ia ikut mengimbangi setiap hentakan, tubuhnya melengkung mengikuti ritme yang Devan ciptakan hingga membuat Devan semakin bergairah.Milik Luna yang begitu rapat membuat Devan hampir kehilangan kendali. Tiap kali pria itu masuk semakin dalam, ia mendengar desahan keras keluar dari bibir Luna, dan itu menjadi bahan bakar tam

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Nikmat yang Dinanti

    “Cuman masak telur aja kamu nggak bisa?” suara Ibu Yuli meninggi, penuh emosi. Matanya menatap penuh amarah ke arah Amel yang berdiri gugup di samping meja makan. Di atas meja, tepatnya di atas piring ada telur ceplok yang bagian bawahnya gosong pekat sudah tersaji, disandingkan dengan semangkuk sambal yang teksturnya aneh dan baunya pun tidak sedap.Ibu Yuli menutup mulutnya sebentar, mencoba menahan emosi, tapi akhirnya tangannya justru memegangi kepala yang terasa berdenyut. “Astaga... ini kamu bikin apa sampai begini, Amel? Telur gosong, sambal pun nggak karuan. Kamu masak apa buang-buang bahan aja. Bisa masak gak sih?” omelnya semakin keras. Wanita ini cepat sekali tersulut emosi karena pengaruh perutnya yang kosong, dan juga dia nggak suka melihat rumahnya berantakan.Amel menunduk, wajahnya panas karena malu. Kedua tangannya saling meremas di depan perut, dia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Jantungnya berdetak kencang, rasa takut bercampur kesal pada dirinya sendi

  • Pemuas Hasrat Atasanku    LDR

    Mereka pun membilas tubuhnya. Lalu mengenakan pakaian santai. Luna menikmati setiap waktu kebersamaan mereka.TingAda email masuk ke macbook kantor. Luna melihatnya. Ternyata ada email dari klien Wijaya Group di Amerika. Klien tersebut menyetujui proposal Devan dan meminta mereka untuk datang dua hari lagi. “Pak, Ada email dari Amerika,” ucap Luna. Dia menyerahkan macbook pada Devan. Devan meraih dan membacanya. Setelah membalas email tersebut, dasar meletakkan macbooknya di atas meja.“Jadi gimana, pak?” tanya Luna.Depan tampak berpikir sejenak, belum akhirnya dia menjawab, “aku akan berangkat dengan pak Roy. Paling di sana hanya 4 hari saja. Nanti kamu tolong handel proyek yang sedang berjalan di sini. Aku tidak bisa mengandalkan orang lain selain kamu,” ujar Devan.Luna mengangguk. Tapi bibirnya mengerucut, “saya pasti akan kangen banget sama, Bapak,” ucapnya. Devan mengangkat tubuh mungil Luna dan didudukan di atas pangkuannya. Luna membenamkan wajahnya di ceruk leher Devan.

  • Pemuas Hasrat Atasanku    CLBK

    “Pak,” panggil Luna pelan.“Hmmmm,” jawab Devan sambil menghela napas panjang. Suaranya berat, santai, seperti orang yang benar-benar sedang menikmati momen kebersamaan mereka.Keduanya masih berendam di kolam gelembung air panas. Uap air hangat mengepul perlahan, memenuhi siang menjelang sore itu. Suasana terasa damai, tenang, dan jauh dari hiruk pikuk kehidupan kantor atau masalah rumah tangga yang biasanya membebani pikiran Luna.Luna benar-benar menempelkan punggungnya di dada Devan. Tubuhnya yang mungil terasa pas berada dalam dekapan pria itu. Kepalanya bersandar di bahu Devan, membuatnya merasa nyaman dan aman. Sementara itu, tangan Devan melingkar santai di pinggang ramping sang sekretaris, sesekali jari-jarinya bergerak nakal menyentuh dada Luna.“Seandainya ya Pak,” kata Luna tiba-tiba, “Saya nggak tahu kalau bapak gagah perkasa… mungkin saya berpikir kalau bapak itu penyuka sesama jenis.”Devan yang awalnya tenang langsung bereaksi. Ia mencubit pipi Luna dengan keras.“Aww

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Menyentuhmu

    Setelah menyelesaikan sarapan, mereka segera bersiap untuk jalan-jalan di sekitar villa. Awalnya, rencana mereka hanyalah bermalas-malasan di dalam kamar, menikmati fasilitas mewah yang sudah ada. Namun, setelah sarapan hangat dan udara segar yang masuk lewat jendela, keduanya merasa tubuh mereka butuh bergerak agar tenaga cepat pulih.Mereka pun berganti pakaian. Kali ini bukan setelan formal atau pakaian tidur, melainkan training couple yang sudah mereka siapkan jauh-jauh hari. Atasan lengan panjang berwarna hitam dengan garis putih horizontal, dipadukan dengan celana training senada. Lengkap dengan topi dan masker yang juga seragam. Sepatu pun keduanya memakai merek yang sama.Luna terkekeh kecil ketika melihat pantulan mereka di cermin besar dekat lemari. “Kita beneran kelihatan kayak pasangan beneran, Pak,” ujarnya sambil merapikan letak topinya sendiri.Devan melirik Luna dari pantulan kaca, lalu tertawa pelan. “Udah kayak buronan saja kita ini, sampai harus pakai masker dan top

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Pertama Kali

    Tubuh keduanya benar-benar kelelahan, tenaga sudah habis, dan akhirnya napas mereka mulai teratur. Malam penuh gairah itu menutup dengan rasa puas yang membuat tubuh seolah lumpuh. Tanpa sadar, keduanya terlelap dalam mimpi indah masing-masing.Entah berapa lama mereka tertidur, tiba-tiba Luna merasa kulitnya sedikit panas, seperti tersengat sinar matahari. Perlahan matanya mengerjap, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk. Dan ternyata, saat ia benar-benar membuka mata, matahari sudah tinggi. Rupanya mereka lupa menutup pintu balkon semalam, sehingga cahaya pagi bebas menyusup masuk dan jatuh tepat ke arah ranjang.Luna langsung terbelalak. Ia bahkan sempat mengucek matanya berkali-kali, memastikan angka yang terpampang di jam dinding. Jam delapan pagi.“Ya ampun, aku benar-benar baru bangun jam segini?” gumamnya dalam hati sambil menepuk kening sendiri.Sepanjang hidupnya, Luna tidak pernah terbangun sesiang ini. Biasanya jam lima atau setengah enam ia sudah terjaga, ent

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status