Share

Hore-Hore

Penulis: CitraAurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-19 22:30:19

Yesa semakin bingung, apa mungkin mantan istri pertama Papanya menikah dengan Aiden Papa Arya? sehingga Arya bisa dirawat oleh Aiden?

Atau mungkin Arya memang sengaja diserahkan pada keluarga itu? atau bagaimana?

Yesa kemudian menutup laptopnya, dia memutuskan tidak memikirkan asal usul Arya lagi.

“Sudahlah aku malah bingung memikirkan hal ini.” Ujar Yesa.

Ketika Yesa pulang ke rumahnya dia sudah mendapati sang papa duduk di ruang tamu dengan wajah marah.

“Siapa yang mengizinkan kamu datang ke rumah kerja Papa?” Suara bariton sang Papa mencuat, membuat Yesa pucat pasi.

Dia terkejut ternyata Papanya tahu dengan apa yang dia lakukan.

“Hanya membersihkan ruangan kerja Papa saja.” Jawab Yesa.

Pria itu menggebrak meja Seraya berteriak “Bohong! Kamu pikir Papa tidak tahu apa yang kamu lakukan di dalam ruang kerja Papa.”

Akhirnya Yesa mengaku kalau dia mengambil satu foto Papanya ketika masih muda dulu, Yesa juga menjelaskan kalau dia memiliki rekan kerja yang mirip dengan sang papa.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mega
ada ada aja si Gre
goodnovel comment avatar
CitraAurora
iya kak maaf
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
waw mantap kak kurang panjang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Berakhir Dengan Bahagia

    Baru saja hendak naik ke atas terlihat Azalea dan grey turun. Aea yang kesel menatap anak dan menantunya. “Bagus! dari tadi ditunggu ngapain saja di kamar!” Sambil berkacak pinggang. Azalea dan Grey saling pandang, mereka menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Itu Ma, perut Kak Grey mules,” sahut Azalea berbohong. “Mules apa ngebet.” Masih dalam mode kesal. Adrian berjalan mendekati istrinya pria itu merangkul sang istri mencoba menenangkannya.“Sudahlah sayang ayo kita berangkat,” ujar pria itu. Netra Adrian juga menatap Azalea dan Grey mengkode anak serta menantunya untuk mengikutinya. “Ayo.”Singkat cerita mereka kini telah berada di pelabuhan mereka semua bersiap naik kapal yang telah bersandar dari kemarin. Kamar VVIP untuk keluarga besar Aiden. Sedangkan lainnya memakai kamar VIP dan kamar kelas satu. Suara kapal hendak berangkat berbunyi, jangkar mulai ditarik dan kapal perlahan berjalan. Sebenarnya Aiden dan sekeluarga ingin naik pesawat tapi mereka mengurungkannya

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Berlibur Ke Pulau Aiden

    Aiden terkejut mendengar ucapan sang istri, “Apa! kembar!” Tanyanya. “Iya tadi waktu di USG ada dua titik di perut Melati dan katanya itu janin yang kembar.” Jelas Aira dengan tersenyum. Terlihat sekali kalau wanita itu sangat bahagia. Dia berpesan pada Arya agar selalu memperhatikan istrinya karena hamil anak kembar tidaklah mudah. “Arya belilah hadiah yang banyak untuk istrimu.” Pinta Aiden kemudian mengelus rambut Melati. Alea yang mendengar itu juga turut berbahagia anak Arya adalah cucunya juga. “Mas kita akan memiliki cucu kembar.” kata Alea yang kemudian memeluk Adrian. “ Lihatlah mamamu Azalea, bagaimana kalau juga kamu juga memberikan kami cucu kembar.” Sindir Adrian sambil menatap Azalea dan Grey. Azalea menggeleng keras anak satu saja sudah membuatnya kewalahan apalagi anak kembar. “Azalea tak sanggup Pa, anak kembar itu benar-benar menguras tenaga.” Cicit Azalea dengan melemas. “Kan sekarang banyak baby sitter Azalea, ngapain harus bingung,” sahut Aiden. Semua te

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Hangatnya Keluarga

    Mereka semua menunggu kabar Arya dan Melati dengan cemas, terlebih Yesa yang tak sabar ingin mendengar kabar baik dari kakaknya. “Apa Om Aiden yakin kalau Kak Melati hamil?” Yesa menatap Aiden yang duduk tenang sambil menghisap rokok. “Yakin, kalau orang mual karena melihat makanan apalagi kalau bukan tanda kehamilan,” sahut pria paruh baya itu. Adrian juga turut menimpali dulu Alea maupun Azalea juga sama, mencium aroma makanan tertentu pasti langsung muntah-muntah. “Katanya kamu juga hamil, udah berapa minggu?” Azalea berbasa-basi kepada adik Arya.“Berjalan 12 minggu.” Jawab Yesa. Azalea tersenyum kemudian dia mengelus perutnya sendiri berharap ada kehidupan di dalam perutnya. “Apa kamu ingin hamil sayang?” tanya Grey ketika melihat tangan istrinya. “Pengen tapi aku tidak mau, aku ingin Arsen tumbuh besar dulu baru memikirkan adik untuknya.” Azalea takut kalau Arsen merasa iri dengan adiknya, lagipula dia juga masih belum tega membagi kasih sayang antara Arsen dan adiknya.

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Melati Mual Lagi

    Beberapa orang bermasalah di kantor Laura sudah dipecat, Papa Yesa yang merupakan pendiri perusahaan turun tangan langsung yang dibantu oleh Arya. Setelah para tikus berdasi telah diusir, Papa Yesa membagi perusahaan itu. Beliau kembali menawarkan pada Arya untuk membantu sang adik tapi jawaban Arya tetap sama, dia tidak ingin meminta apapun dari papa kandungnya. Selama ini Yesa lah yang berjuang jadi biar Agam yang membantu istrinya.“Tapi Agam sibuk dengan restorannya Arya.” Ujar Sang Papa. “Tidak Pa, Arya yakin dia bisa membagi waktu.” Arya membujuk papanya. Menjadi konglomerat ternyata repot juga, banyak perusahaan yang harus dihandle tapi pewarisnya hanya sedikit. Mewarisi perusahaan Aiden saja Arya sudah repot apalagi harus mewarisi perusahaan Papa kandungnya. Malam itu Arya meminta semua untuk berkumpul, termasuk Agam dan Yesa. Ada yang ingin dibicarakan mengenai perusahaan. “Ada apa Kak?” Tanya Yesa. Arya menghitung beberapa perusahaan yang akan mereka warisi. Disin

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Terus Terang

    Sudah seperti ini Agam tidak bisa mengelak lagi. Netranya menatap Yesa dan papa mertuanya.Seolah tahu apa yang Agam pikirkan, Yesa mengangguk, memberi kode pria itu untuk memberitahukan siapa dia. “Sebenarnya Yesa adalah istriku,” ungkapnya. Semua orang yang berada di sana terkejut siapa sangka asisten yang mereka anggap tidak berkompeten adalah suami CEO-nya sendiri. Mereka saling tatap, ekspresi mereka menunjukkan rasa tak enak, bagaimana tidak orang yang sedari tadi mereka jelek-jelekan dan mereka anggap tidak berkompeten adalah orang dalam sendiri. Sebelum terlambat mereka berpura-pura tertawa dan bersikap baik. Mereka mengatakan kalau apa yang mereka ucapkan tidak bermaksud apa-apa. “Tidak bermaksud apa-apa gimana! Jelas tadi anda bilang dia tidak becus apa-apa.” Kekesalan Yesa merangkak naik. Padahal selama ini kinerjanya begitu baik,” Sambung Yesa. Melihat ekspresi orang-orang itu Agam pun tersenyum tipis kemudian duduk menghadap mereka semua. “Justru kalianlah yang t

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Cebongnya Tok Cer Juga

    “Apa Dok istri saya hamil?” Agam nampak tak percaya dengan apa yang Dokter katakan. “Iya, selamat Pak.” Dokter memberikan selamat atas kehamilan pasiennya. Netra Agam kini mengarah pada istrinya, dia sungguh tak percaya akan secepat ini menjadi seorang ayah. “Sayang aku akan menjadi ayah?” Agam menunjuk dirinya sendiri. Yesa mengangguk kemudian mereka berpelukan di depan dokter. Dalam pelukan Agam, Yesa menangis, Tuhan telah mempercayakan seorang anak padanya dan Agam. Melihat mereka, dokter turut terharu, terlebih ucapan Yesa yang begitu menyentuh. Kecupan demi kecupan mendarat di wajah Yesa, membuat Dokter dan suster saling pandang. “Maaf mengganggu, silahkan tebus obatnya.” Tak mungkin dokter menunggui orang yang tengah berbahagia bisa-bisa pasien lainnya kelamaan mengantri. Kini mereka telah berada di dalam mobil, karena takut terjadi apa dengan janinnya Agam menyetir dengan kecepatan yang sangat rendah. “Mas kapan sampainya?” Protes Yesa. “Aku tidak ingin terjadi apa-

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status