Home / Rumah Tangga / Pemuas Nafsu Liar Majikanku / Kita Lakukan Di bathup Saja!

Share

Kita Lakukan Di bathup Saja!

Author: CitraAurora
last update Huling Na-update: 2025-03-29 15:27:35

Berbeda dengan Adrian yang menunjukkan kepuasan di wajahnya, Alea justru merasa khawatir kalau Gina tiba-tiba pulang, sehingga dia segera mengumpulkan pakaiannya meskipun nyeri di pangkal pahanya masih terasa.

"Setelah ini siapkan makanan untukku, Alea."

"Baik, Tuan," jawab Alea lemas, meninggalkan kamar dengan perasaan bersalah. Dia menyesali tindakannya, terlebih menyadari kalau ia menikmati permainan dari majikannya.

Di kamar mandi, Alea membersihkan tubuhnya, menggosoknya dengan keras, dengan harapan dapat menghilangkan bau permainan panas bersama suami majikannya.

"Mengapa nasibku begini?" keluhnya sambil menangis.

Setelah selesai, Alea mulai memasak. Baru saja ia menyiapkan makanan di meja, Adrian turun dengan rambut basah. "Anda mau makan sekarang, Tuan?" tanyanya.

"Iya, aku lapar," jawab Adrian sambil menatap Alea.

Tanpa ingin membuat Adrian menunggu, Alea cepat-cepat menyajikan makanan di hadapannya. Adrian mengatakan telah mentransfer uang yang disepakati, dan Alea berterima kasih.

"Ingat, Alea, kita hanya bertransaksi. Jangan sampai ada perasaan yang terlibat, karena saya gak akan tanggung jawab."

Ucapan Adrian membuat Alea mengangguk, dia sudah paham akan posisinya. Bagaimana mungkin seorang pungguk bisa menggapai bulan?

“Dan pastikan untuk melakukan pencegahan sendiri supaya kamu gak hamil,” lanjutnya.

“Baik, Tuan,” jawab Alea.

Dari arah depan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat, Gina bergabung dengan Adrian dan Alea.

“Mas,” panggil Gina, mengecup pipi Adrian.

“Sayang, kok sudah pulang? Bukannya kamu ada piket?” tanya Adrian.

“Aku lelah setelah operasi, jadi aku menukar shift aku sama staff lain,” jawabnya. Gina menarik kursi dan duduk, “Kamu kelihatan segar sekali, Mas,” ucap Gina.

Ucapan Gina seketika membuat Alea pucat, maniknya tak sadar menatap Adrian yang ternyata, sama- sama terlihat gugup.

“Aku baru keramas, jadi lebih segar,” kata Adrian sambil tersenyum menatap istrinya.

“Kalau mood kamu bagus begini kan enak, nggak seperti biasanya yang marah-marah. Alea, tolong ambilkan piring untukku.”

Lama tidak makan malam bersama, dokter cantik itu ingin menemani suaminya.

“Alea, aku perhatikan cara jalan kamu sedikit beda, apa kaki kamu sakit?”

Pertanyaan Gina membuat Alea seketika mematung, takut Gina akan mengetahui perbuatan hinanya dengan Adrian. Tak hanya Alea, Adrian juga memucat. Pria itu menatap Alea dengan tatapan mengintimidasi.

“Sa- saya tadi habis jatuh, Nyonya.” Alea menjawab spontan, khawatir jika alasannya membuat Gina curiga.

“Astaga, Alea, hati-hati kalau jalan.” Gina menggeleng heran.

Tidak ingin istrinya bertanya lebih lanjut, Adrian mengajak Gina segera makan. Setelah makan malam, dia mengajak Gina naik ke atas.

“Ayo kita ke kamar sayang, kamu pasti lelah dan butuh istirahat.” Adrian menuntun Gina dengan kedua tangannya memegang pundaknya.

Gina tersenyum dan mengangguk karena sikap Adrian malam ini membuat Gina bahagia. Sebetulnya, dia berharap Adrian akan kembali seperti dulu yang tidak mempermasalahkan karirnya. Karena itu, sebagai gantinya, dia ingin memberikan “jatah” pada suaminya yang sudah hampir sebulan terlupakan.

Setelah mandi, Gina mendekati suaminya yang duduk bersandar di kepala ranjang. Lalu perlahan, Gina membuka handuk kimononya di depan Adrian.

“Mas, lama sekali aku tidak melayani kamu.” Tangan Gina meraba dada suaminya, menatap sang suami dengan manik yang menggoda.

Namun, hasrat yang telah tersalurkan membuat Adrian tidak berminat bercinta lagi. “Sayang, aku sangat lelah, bagaimana kalau besok saja?” Adrian menutup tubuh Gina dengan handuk yang tadi dilepasnya.

Seketika, Gina mengernyitkan alisnya. Tumben sekali suaminya menolak, padahal biasanya Adrian selalu meminta bahkan merengek jika tidak diberi.

“Tumben kamu menolak, Mas?” tanya Gina sambil bangkit. Penolakan Adrian membuat hatinya sakit. Ada rasa was-was, namun Gina dengan cepat menghilangkannya.

Adrian bangkit dan memeluk Gina dari belakang. “Aku takut fisikku yang lelah tidak bisa memuaskanmu, Sayang,” bisik Adrian sambil mencium leher istrinya.

Gina berbalik badan dan mengalungkan tangan di leher suaminya. “Iya Mas, sebenarnya aku juga lelah.”

“Ya sudah lebih baik kita tidur,” kata Adrian.

**

Keesokan harinya, Gina berangkat lebih pagi. Ia berpesan kepada Alea untuk membangunkan suaminya.

Mendapat amanat tersebut membuat Alea cemas. Dan benar saja, saat ia membangunkan Adrian, pria itu justru menarik pergelangan tangannya dengan paksa, hingga Alea terjatuh tepat di atas Adrian.

“Layani aku lagi, Alea.” Ucap Adrian. Adrian sendiri memang tak bisa memungkiri, jika lubang milik Alea yang lebih sempit dari milik sang istri membuatnya tergoda.

“Tapi Tuan … Anda harus ke kantor,” jawab Alea, berusaha menjauh dari tubuh majikannya. Tapi, semakin ia menjauh, pria itu justru tak menyerah.

“Kantor itu milikku, jadi terserah aku mau berangkat jam berapa.” Adrian tertawa licik menatap sang pembantu.

Alhasil, ciuman panas kembali terjadi, Alea yang sempat menolak kini terbawa arus permainan dari majikannya, hingga kaosnya terangkat ke atas, menunjukkan asetnya yang luar biasa.

Tiba-tiba, Alea mendorong tubuh Adrian. “Tuan jangan, ini ranjang Nyonya.”

Sebetulnya, Alea ingin menghentikan hasrat Adrian tetapi tak disangka Adrian justru mengajukan permintaan yang membuat maniknya seketika membola.

“Yaudah, kalau begitu, ayo!” ucap Adrian, membuat Alea terkejut karena pria itu tiba-tiba menggendong tubuhnya ala bridal style, dan membawanya ke kamar mandi.

“Tuan! Apa yang anda lakukan!?”

"Kita lakukan di bathup, kamu mau aku siap-siap ke kantor, kan? Kalau begitu, sekalian saja."

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Dia Tidak Pernah Memenuhi Kebutuhan Biologisku

    Kamar mandi menjadi saksi bisu atas perbuatan mereka. Kenikmatan yang Adrian berikan membuat Alea tak kuasa, tubuhnya benar-benar sudah berkhianat, “Ahhhh Tuan.” Dia mengerang penuh nikmat hingga tubuhnya lemas. Sementara itu Adrian tersenyum karena sanggup membuat wanitanya terpuaskan. “Sekarang giliranku,” katanya sambil mempercepat gerakan pinggulnya. Sesaat kemudian, Adrian juga mengerang hebat, tanda jika sudah sampai ke puncak kenikmatan. Habis bercinta, mereka mandi bersama, ketika Alea hendak memakai pakaian basahnya kembali, Adrian melarangnya. “Pakai saja ini, baju basah jangan dipakai.” Adrian memberikan handuk istrinya kepada Alea. Alea merasa tak pantas menggunakan handuk Gina tapi Adrian memaksanya.“Jangan buang waktu, habis ini segera siapkan pakaian kerjaku!” Di depan wardrobe Alea berdiri menatap tubuhnya dari pantulan cermin.Bercinta, mandi bersama dan kini memakai handuk Gina, benar-benar membuatnya seperti Nyonya di rumah ini. “Maafkan saya Nyonya.” Perm

    Huling Na-update : 2025-05-05
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Jangan Coba-Coba Mengakhiri Hubungan Ini!

    Plak…“Laporan apa ini!” Dengan kasar Adrian melempar laporan yang sekretarisnya bawa. Merosotnya pendapatan perusahaan membuat Adrian murka. Sebenarnya untung rugi dalam bisnis itu biasa tapi respon Adrian kali ini tidak seperti biasanya. “Ngapain terus disitu! Keluar!” CEO itu kembali tantrum membuat Anita sekretarisnya pamit. Dia melonggarkan dasinya, kemudian bersandar di kepala kursi keberasannya.. “Apa yang terjadi denganku! Alea Argh!” CEO itu nampak kesal sendiri. Tangannya langsung menyambar kunci mobil di atas meja, dan keluar. Di rumah, Alea yang baru saja mandi berbaring di tempat tidurnya. Dia ingin rehat sejenak untuk meregangkan ototnya namun baru saja hendak memejamkan mata, terdengar suara mobil masuk carport. “Siapa yang pulang, Nyonya atau Tuan?” Dia bangkit keluar untuk mengecek tapi ketika hendak membuka pintu Adrian sudah membuka pintu terlebih dahulu. Melihat Ale

    Huling Na-update : 2025-05-06
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Diusir

    “Ah… Terus Mas.” Lenguhan terdengar ketika Alea hendak masuk ke dalam kamar. Buah tangan untuk sang suami jatuh begitu saja. Dengan tangan bergetar, dia membuka pintu. Pagi itu, Alea berniat memberi kejutan untuk suaminya. Tapi ... siapa sangka kini justru Alea sendiri yang terkejut kala pemandangan polos suaminya yang terlihat menggagahi seorang wanita nampak jelas di depan mata. Sontak tangisnya keluar, disusul dengan suara lantangnya. “Apa yang kalian lakukan?!” Detik itu juga, Rian, suaminya, buru-buru menarik tubuhnya. Pria itu terlihat terburu-buru mencari celana, sementara kekasihnya, Sheryl, menutup tubuhnya dengan selimut. Usai memakai celana, Rian berjalan mendekati Alea dengan senyuman manisnya. “Sayang, kamu sudah pulang? Kenapa tidak menghubungi aku?” Mendengar kata sayang, seketika membuat Alea geram, sehingga dirinya tak kuasa melayangkan tamparan tepat di pipi sang Suami. “Jelaskan semua ini!” Teriaknya yang diikuti tangisan keras. "Tidak ada yang

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Berhenti Bekerja Hari Ini Juga!

    "Terima kasih, Nyonya," ucap Alea sambil tersenyum.Tak lama, Alea langsung diajak mengelilingi rumah, "Ini kamar kamu, Alea," katanya seraya menunjukkan kamar pembantu kepada Alea.Saat melihat kamar tersebut, Alea menarik napas panjang, kembali meratapi nasibnya. Dulu kamarnya begitu luas dengan berbagai fasilitas mewah, sementara kini ia harus tidur di kasur kecil dan hanya ditemani kipas kecil.Setelah meletakkan barang-barang pribadinya, Alea kembali keluar untuk mendengarkan majikannya menjelaskan tugas Alea sebagai ART. “Selain bersih-bersih dan masak, kamu juga harus melayani suami saya ya. Bangunkan dia, dan siapkan pakaian juga.” Permintaan dari majikannya seketika membuat Alea tercengang. Apakah memang semua ART memiliki tugas seperti itu? Kenapa ia harus melayani segala hal kebutuhan pribadi suami majikannya? Bukankah Alea bukan mahramnya?"Nyonya, apakah saya juga yang harus menyiapkan keperluan yang bersifat pribadi itu?" tanya Alea dengan ragu."Aku menggaji kamu deng

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kamu Berniat Menggodaku Kan?

    "Kenapa? Kamu tidak mau melayani aku?" tanya suami dari majikannya dengan senyuman kecil di wajahnya, membuat Alea tercengang.Pikiran Alea melayang jauh, padahal, ucapan suami majikannya itu adalah respon dari kegeraman Alea yang baru saja terpaksa bekerja dua kali karena keinginannya yang kerap berubah. Sejak kejadian malam itu, entah mengapa Alea tak bisa menghapus suara aneh itu dari memorinya. Alea jelas tahu apa yang dilakukan oleh Adrian, apalagi Alea juga bukan anak kecil. “Apa maksud Tuan!?” tanya Alea panik, semburat merah mulai muncul di wajahnya. “Defensif sekali. Saya minta buatkan susu, bukan kopi. Jadi, buatkan saya susu sekarang juga!”"Oh … baik, Tuan. Tunggu sebentar," jawab Alea cepat, bergegas agar bisa segera menjauh dari suami majikannya yang mulai ia anggap sebagai pria aneh. **Sebulan pun berlalu. Kini waktunya Alea menerima gaji pertamanya sejak bekerja di rumah ini. "Berapa nomor rekening kamu, Alea?" tanya Gina saat hendak memberikan gaji."Maaf, Nyonya

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Jadilah Penghangat Ranjangku!

    Alea seketika membeku kala menyadari perbuatan suami dari majikannya itu. Belum lagi napas panas yang Adrian yang menggelitik tepat di tengkuknya, membuat Alea mulai merasa gerah.“Apa maksud Anda, Tuan?!” tanyanya, memutar tubuhnya agar bisa mendorong Adrian. Namun, apa yang terjadi berikutnya benar-benari di luar dugaan Alea. Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu yang lembut dan basah bertemu dengan bibirnya. Adrian, suami dari majikannya, menciumnya! Ciuman panas tak terelakkan, Adrian memaksa Alea untuk menerima ciumannya sementara Alea berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Adrian. “Jaga sikap anda, Tuan!” Teriaknya. Teriakan Alea, serta tatapan matanya yang sulit diartikan itu membuat Adrian menjauh dengan sendirinya. Melihat Alea yang mulai menitikkan air mata, Adrian pun memerintahkan Alea untuk keluar, sementara dirinya mengusap rambutnya dengan kasar, mengutuki diri sendiri karena bertingkah tanpa berpikir. Memang, karena kebutuhan biologis Adrian yang jarang terpenuhi membua

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kamu Janda Tapi...

    Permintaan gila dari suami majikannya itu membuat Alea mundur selangkah, menatap Adrian tak percaya.Seluruh tubuh Alea menolak, tapi, pikirannya hanya terpusat ke keinginannya untuk segera menyelesaikan urusannya dengan Rian, mantan suaminya. Dari mana lagi ia bisa mendapatkan uang? Bahkan, jika ia bekerja sampingan lain, ia tak akan pernah bisa mendapatkan uang sebanyak itu. “B-bagaimana mungkin, Tuan? Selain itu, bagaimana dengan Nyonya Gina?” Keputusasaan kembali menyelimuti Alea. Tak mungkin ia menerima penawaran gila dari suami majikannya itu. “Asal kamu tetap diam, Gina tidak akan tahu.” sahut Adrian. Alea tertegun, meskipun begitu, dia tidak bisa mengkhianati penolongnya. “Tapi semua terserah kamu, aku juga tidak memaksa, lanjut Adrian sambil mengambil remote TV dan menyalakan televisi besar di ruangan itu. Dilema melingkupi Alea. Ia tak ingin mengkhianati Gina yang telah memberinya pekerjaan. Haruskah ia menjadi narapidana? Bayangan seragam oranye menari di kepalan

    Huling Na-update : 2025-03-26

Pinakabagong kabanata

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Jangan Coba-Coba Mengakhiri Hubungan Ini!

    Plak…“Laporan apa ini!” Dengan kasar Adrian melempar laporan yang sekretarisnya bawa. Merosotnya pendapatan perusahaan membuat Adrian murka. Sebenarnya untung rugi dalam bisnis itu biasa tapi respon Adrian kali ini tidak seperti biasanya. “Ngapain terus disitu! Keluar!” CEO itu kembali tantrum membuat Anita sekretarisnya pamit. Dia melonggarkan dasinya, kemudian bersandar di kepala kursi keberasannya.. “Apa yang terjadi denganku! Alea Argh!” CEO itu nampak kesal sendiri. Tangannya langsung menyambar kunci mobil di atas meja, dan keluar. Di rumah, Alea yang baru saja mandi berbaring di tempat tidurnya. Dia ingin rehat sejenak untuk meregangkan ototnya namun baru saja hendak memejamkan mata, terdengar suara mobil masuk carport. “Siapa yang pulang, Nyonya atau Tuan?” Dia bangkit keluar untuk mengecek tapi ketika hendak membuka pintu Adrian sudah membuka pintu terlebih dahulu. Melihat Ale

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Dia Tidak Pernah Memenuhi Kebutuhan Biologisku

    Kamar mandi menjadi saksi bisu atas perbuatan mereka. Kenikmatan yang Adrian berikan membuat Alea tak kuasa, tubuhnya benar-benar sudah berkhianat, “Ahhhh Tuan.” Dia mengerang penuh nikmat hingga tubuhnya lemas. Sementara itu Adrian tersenyum karena sanggup membuat wanitanya terpuaskan. “Sekarang giliranku,” katanya sambil mempercepat gerakan pinggulnya. Sesaat kemudian, Adrian juga mengerang hebat, tanda jika sudah sampai ke puncak kenikmatan. Habis bercinta, mereka mandi bersama, ketika Alea hendak memakai pakaian basahnya kembali, Adrian melarangnya. “Pakai saja ini, baju basah jangan dipakai.” Adrian memberikan handuk istrinya kepada Alea. Alea merasa tak pantas menggunakan handuk Gina tapi Adrian memaksanya.“Jangan buang waktu, habis ini segera siapkan pakaian kerjaku!” Di depan wardrobe Alea berdiri menatap tubuhnya dari pantulan cermin.Bercinta, mandi bersama dan kini memakai handuk Gina, benar-benar membuatnya seperti Nyonya di rumah ini. “Maafkan saya Nyonya.” Perm

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kita Lakukan Di bathup Saja!

    Berbeda dengan Adrian yang menunjukkan kepuasan di wajahnya, Alea justru merasa khawatir kalau Gina tiba-tiba pulang, sehingga dia segera mengumpulkan pakaiannya meskipun nyeri di pangkal pahanya masih terasa. "Setelah ini siapkan makanan untukku, Alea." "Baik, Tuan," jawab Alea lemas, meninggalkan kamar dengan perasaan bersalah. Dia menyesali tindakannya, terlebih menyadari kalau ia menikmati permainan dari majikannya. Di kamar mandi, Alea membersihkan tubuhnya, menggosoknya dengan keras, dengan harapan dapat menghilangkan bau permainan panas bersama suami majikannya. "Mengapa nasibku begini?" keluhnya sambil menangis. Setelah selesai, Alea mulai memasak. Baru saja ia menyiapkan makanan di meja, Adrian turun dengan rambut basah. "Anda mau makan sekarang, Tuan?" tanyanya. "Iya, aku lapar," jawab Adrian sambil menatap Alea. Tanpa ingin membuat Adrian menunggu, Alea cepat-cepat menyajikan makanan di hadapannya. Adrian mengatakan telah mentransfer uang yang disepakati, dan Alea

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kamu Janda Tapi...

    Permintaan gila dari suami majikannya itu membuat Alea mundur selangkah, menatap Adrian tak percaya.Seluruh tubuh Alea menolak, tapi, pikirannya hanya terpusat ke keinginannya untuk segera menyelesaikan urusannya dengan Rian, mantan suaminya. Dari mana lagi ia bisa mendapatkan uang? Bahkan, jika ia bekerja sampingan lain, ia tak akan pernah bisa mendapatkan uang sebanyak itu. “B-bagaimana mungkin, Tuan? Selain itu, bagaimana dengan Nyonya Gina?” Keputusasaan kembali menyelimuti Alea. Tak mungkin ia menerima penawaran gila dari suami majikannya itu. “Asal kamu tetap diam, Gina tidak akan tahu.” sahut Adrian. Alea tertegun, meskipun begitu, dia tidak bisa mengkhianati penolongnya. “Tapi semua terserah kamu, aku juga tidak memaksa, lanjut Adrian sambil mengambil remote TV dan menyalakan televisi besar di ruangan itu. Dilema melingkupi Alea. Ia tak ingin mengkhianati Gina yang telah memberinya pekerjaan. Haruskah ia menjadi narapidana? Bayangan seragam oranye menari di kepalan

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Jadilah Penghangat Ranjangku!

    Alea seketika membeku kala menyadari perbuatan suami dari majikannya itu. Belum lagi napas panas yang Adrian yang menggelitik tepat di tengkuknya, membuat Alea mulai merasa gerah.“Apa maksud Anda, Tuan?!” tanyanya, memutar tubuhnya agar bisa mendorong Adrian. Namun, apa yang terjadi berikutnya benar-benari di luar dugaan Alea. Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu yang lembut dan basah bertemu dengan bibirnya. Adrian, suami dari majikannya, menciumnya! Ciuman panas tak terelakkan, Adrian memaksa Alea untuk menerima ciumannya sementara Alea berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Adrian. “Jaga sikap anda, Tuan!” Teriaknya. Teriakan Alea, serta tatapan matanya yang sulit diartikan itu membuat Adrian menjauh dengan sendirinya. Melihat Alea yang mulai menitikkan air mata, Adrian pun memerintahkan Alea untuk keluar, sementara dirinya mengusap rambutnya dengan kasar, mengutuki diri sendiri karena bertingkah tanpa berpikir. Memang, karena kebutuhan biologis Adrian yang jarang terpenuhi membua

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kamu Berniat Menggodaku Kan?

    "Kenapa? Kamu tidak mau melayani aku?" tanya suami dari majikannya dengan senyuman kecil di wajahnya, membuat Alea tercengang.Pikiran Alea melayang jauh, padahal, ucapan suami majikannya itu adalah respon dari kegeraman Alea yang baru saja terpaksa bekerja dua kali karena keinginannya yang kerap berubah. Sejak kejadian malam itu, entah mengapa Alea tak bisa menghapus suara aneh itu dari memorinya. Alea jelas tahu apa yang dilakukan oleh Adrian, apalagi Alea juga bukan anak kecil. “Apa maksud Tuan!?” tanya Alea panik, semburat merah mulai muncul di wajahnya. “Defensif sekali. Saya minta buatkan susu, bukan kopi. Jadi, buatkan saya susu sekarang juga!”"Oh … baik, Tuan. Tunggu sebentar," jawab Alea cepat, bergegas agar bisa segera menjauh dari suami majikannya yang mulai ia anggap sebagai pria aneh. **Sebulan pun berlalu. Kini waktunya Alea menerima gaji pertamanya sejak bekerja di rumah ini. "Berapa nomor rekening kamu, Alea?" tanya Gina saat hendak memberikan gaji."Maaf, Nyonya

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Berhenti Bekerja Hari Ini Juga!

    "Terima kasih, Nyonya," ucap Alea sambil tersenyum.Tak lama, Alea langsung diajak mengelilingi rumah, "Ini kamar kamu, Alea," katanya seraya menunjukkan kamar pembantu kepada Alea.Saat melihat kamar tersebut, Alea menarik napas panjang, kembali meratapi nasibnya. Dulu kamarnya begitu luas dengan berbagai fasilitas mewah, sementara kini ia harus tidur di kasur kecil dan hanya ditemani kipas kecil.Setelah meletakkan barang-barang pribadinya, Alea kembali keluar untuk mendengarkan majikannya menjelaskan tugas Alea sebagai ART. “Selain bersih-bersih dan masak, kamu juga harus melayani suami saya ya. Bangunkan dia, dan siapkan pakaian juga.” Permintaan dari majikannya seketika membuat Alea tercengang. Apakah memang semua ART memiliki tugas seperti itu? Kenapa ia harus melayani segala hal kebutuhan pribadi suami majikannya? Bukankah Alea bukan mahramnya?"Nyonya, apakah saya juga yang harus menyiapkan keperluan yang bersifat pribadi itu?" tanya Alea dengan ragu."Aku menggaji kamu deng

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Diusir

    “Ah… Terus Mas.” Lenguhan terdengar ketika Alea hendak masuk ke dalam kamar. Buah tangan untuk sang suami jatuh begitu saja. Dengan tangan bergetar, dia membuka pintu. Pagi itu, Alea berniat memberi kejutan untuk suaminya. Tapi ... siapa sangka kini justru Alea sendiri yang terkejut kala pemandangan polos suaminya yang terlihat menggagahi seorang wanita nampak jelas di depan mata. Sontak tangisnya keluar, disusul dengan suara lantangnya. “Apa yang kalian lakukan?!” Detik itu juga, Rian, suaminya, buru-buru menarik tubuhnya. Pria itu terlihat terburu-buru mencari celana, sementara kekasihnya, Sheryl, menutup tubuhnya dengan selimut. Usai memakai celana, Rian berjalan mendekati Alea dengan senyuman manisnya. “Sayang, kamu sudah pulang? Kenapa tidak menghubungi aku?” Mendengar kata sayang, seketika membuat Alea geram, sehingga dirinya tak kuasa melayangkan tamparan tepat di pipi sang Suami. “Jelaskan semua ini!” Teriaknya yang diikuti tangisan keras. "Tidak ada yang

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status